10 Adab Berdoa Bagi Seorang Muslim Agar Mudah Dikabulkan
INDIFFS.COM – Doa menjadi cara komunikasi yang baik antara manusia dan Tuhan. Melalui doa, seseorang bisa memohon kepada-Nya agar senantiasa dikabulkan apa yang jadi harapannya. Kendati demikian, dalam ajaran Islam sendiri, mengatur sejumlah adab dan etika ketika sedang berdoa.
Hal ini bertujuan agar doa yang dipanjatkan senantiasa, dapat segera terkabul. Terlebih, adab yang diterapkan ini, mencakup beberapa sikap baik yang dapat menunjukkan kesungguhan dari seorang hamba. Dalam hal ini, tentu Allah menyukai hambanya yang bersikap baik dan bersungguh-sungguh dalam berdoa.
Adab Berdoa Dalam Islam
Sebagaimana ibadah lain, Islam juga mengatur adab yang meliputi tatacara dan etika doa. Salah satunya, adalah keterjagaan hati.
Doa juga merupakan komunikasi langsung hamba dan Sang Pencipta. Maka tidak heran, jika sebagian ulama memaknai doa sebagai bentuk eskpresi kefaqiran atau kebutuhan hamba-Nya kepada Allah.
Adapun berikut beberapa adab doa yang harus diperhatikan dan diterapkan bagi kamu sebagai umat muslim:
1. Berdoa dengan Memuji Allah dan Bershalawat Kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Doa merupakan wujud permintaan kita kepada Allah. Maka dari itu, ketika meminta sesuatu kepada Allah, sebaiknya dimulai dengan kalimat-kalimat pujian kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada orang yang berdoa dalam shalatnya dan dia tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau bersabda, “Orang ini terburu-buru.” kemudian beliau bersabda,
إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بما شاءArtinya: “Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).
2. Berdoa di Waktu Mustajab
Etika, selanjutnya yang harus di perhatikan dalam berdoa ialah dengan memanfaatkan keadaan atau waktu yang mustajab. Adapun, waktu yang mustajab untuk berdoa yakni seperti di hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur
3. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan
Berdoa dengan menghadap ke arah kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah ini dicontohkan oleh Rasulullah. Adapun cara mengangkat tangan yang dicontohkan oleh beliau Nabi terdapat pada hadist berikut, yang artinya.
Ibnu Abbas radhiallahu’anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan). (HR. Thabrani).
Sebagai catatan tidak boleh sambil melihat ke atas ketika berdoa.
4. Melemah Lembutkan Suara
Dalam hal ini, berdoalah dengan suara lirih dan tidak dikeras-keraskan. Hal ini tertuang dalam Qur’an surat al isra ayat 110.
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًاArtinya: “Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.”
Adapun berikut sebagaimana tertuang dalam hadist riwayat Bukhari:
Dari Abu Musa radhiallahu’anhu bahwa suatu ketika para sahabat pernah berdzikir dengan teriak-teriak. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا ، إِنَّهُ مَعَكُمْ ، إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌArtinya: “Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli dan tidak ada, sesungguhnya Allah bersama kalian, Dia Maha mendengar lagi Maha dekat.”
5. Tidak Dibuat Bersajak
Dalam hal ini ada yang mengatakan, maksudanya adalah berlebih-lebihan dalam membuat kalimat doa dengan di paksakan bersajak, dan ini tidak di perbolehkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَArtinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 55)
6. Berdoa dengan Penuh Harap
Adab berdoa selanjutnya ialah berdoa dengan Khusyu, Merendahkan Hati, dan Penuh Harap. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَArtinya: “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoakepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al Anbiya’: 90)
7. Penuh Kesungguhan
Selanjutnya ialah memantapkan hati dalam berdoa dan kesungguhan untuk dikabulkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا يقل أحدكم إذا دعا اللهم اغفر لي إن شئت اللهم ارحمني إن شئت ليعزم المسألة فإنه لا مُكرِه لهArtinya: “Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau’. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, karena tidak ada yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
8. Berdoa dengan Penuh Keyakinan
Di antara bentuk yakin ketika berdoa adalah hatinya sadar bahwa dia sedang meminta sesuatu.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاهArtinya: “Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya).” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani)
9. Tidak Tergesa-gesa dalam Berdoa
Selanjutnya, ialah tidak tergesa-gesa agar segera dikabulkan,dan menghindari perasaan: ‘mengapa doaku tidak dikabulkan atau kalihatannya Allah tidak akan mengabulkan doaku.’
Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadist riwayat berikut:
يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِىArtinya: “Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
10. Terus Menerus Berdoa
Ketika suatu doa belum dikabulkan oleh Allah, seorang muslim hendaknya terus menerus mengulang doanya. Misalanya seperti, orang berdoa: Yaa Allah, ampunilah hambu-MU, ampunilah hambu-MU…, ampunilah hambu-MU yang penuh dosa ini. ampunilah ya Allah…. Dia ulang-ulang permohonannya.
Semacam ini menunjukan kesungguhannnya kepada Allah dalam berdoa. Sebagaimana, diriwayatkan dalam hadist riwayat berikut, yang artinya:
Ibn Mas’ud mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila beliau berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali.
Demikianlah, beberapa adab yang harus di terapkan bagi kamu sebagai umat muslim. Semoga dengan menerapkan adab berdoa tersebut senantiasa harapan dan doa-doa yang dipanjatkan secepatnya di kabulkan oleh Allah.
Wallahu’alam
Tanggapan
Belum ada