15 Hukum Tajwid dalam Al-Quran Berdasarkan Jenisnya

Admin 0 Komentar

Untuk menyempurnakan bacaan Al-Quran, penting bagi umat muslim untuk mengetahui hukum tajwid. Yuk, cari tau apa itu tajwid dan hukum nya.

Indiffs – Untuk menyempurnakan bacaan Al-Quran, penting bagi umat muslim untuk mengetahui hukum tajwid. Sebab, tajwid merupakan kaidah yang harus diperhatikan agar bacaan ayat suci yang dilantunkan benar dan arti sesungguhnya tepat.

Sebagai pedoman hidup yang wajib dibaca, dipelajari, sekaligus diamalkan, membaca Al-Qur’an tak bisa dibaca secara sembarangan. Inilah mengapa, penting bagi setiap muslim untuk memahami ilmu tajwid.

Lantas, apa yang dimaksud dengan ilmu tajwid? Apa hukum mempelajarinya? Simak di bawah ini.

Pengertian Tajwid

Tajwid adalah istilah dari bahasa Arab yang secara harfiah memiliki makna ‘melakukan sesuatu dengan indah atau bagus’. Tajwid berasal dari kata ‘Jawadda’. Tajwid juga berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat yang ada pada setiap huruf. Secara garis besar, ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf yang ada di dalam kitab suci Al-Quran.

Sejarah bacaan Al-Qur’an berkaitan dengan sejarah qira’at, karena setiap qari memiliki seperangkat aturan tajwid mereka sendiri, dengan banyak tumpang tindih di antara mereka.

Hukum Bacaan Tajwid

Ada berbagai macam hukum bacaan tajwid dalam Al-Qur’an. Di antaranya hukum nun sukun dan tanwin, hukum mim sukun, hukum mim dan nun bertasydid, hukum mad, hukum idgham shagir, dan qalqalah.

Hukum nun sukun dan tanwin terdiri dari izhar halqi, idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah, iqlab, dan ikhfa hakiki. Kemudian, hukum mim sukun terdiri dari ikhfa syafawi, idgham mitslain, dan izhar syafawi.

Selanjutnya, pada hukum mad terdiri dari mad ashli dan mad far’i, sedangkan hukum idgham shagir terdiri dari idgham mutamatsilain, idhgam mutajanisain, dan idgham mutaqaribain. Sementara itu, hukum qalqalah terdiri dari qalqalah sugra dan qalqalah kubra.

Berikut penjelasan tajwid:

A. Hukum Mim Sukun

1. Ikhfa syafawi

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas VII SMP yang diterbitkan Kementerian Agama menjelaskan, huruf ikhfa syafawi hanya ada satu yaitu ba. Tajwid ini dibunyikan dengan bibir tertutup, disertai bunyi samar dan dengungan.

Contoh ikhfa syafawi:

تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ

Arab latin: Tarmīihim biḥijaaratim (Al Fil ayat 4).

2. Izhar syafawi

Hukum izhar syafawi berlaku untuk semua huruf hijaiyah saat bertemu mim sukun ( مْ ), kecuali mim dan ba. Cara baca izhar syafawi adalah menyuarakan mim mati dengan jelas di bibir serta mulut tertutup.

Contoh izhar syafawi:

أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ

Arab latin: An’amta ‘alaihim (Al Fatihah ayat 7).

3. Idgham mimi

Hukum tajwid ini dikenal juga dengan nama idgham mutamasilain. Idgham mimi berlaku saat mim sukun bertemu dengan huruf mim, yang dibaca dengan bunyi mim rangkap dan mendengung.

Contoh idgham mimi:

ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ

Arab latin: Allażii aṭ’amahum min ju’iw (QS Quraisy ayat 4).

B. Hukum mad

Huruf dalam hukum tajwid terdiri dari alif, wau, dan ya dalam kondisi mati atau saktah. Mad dibaca panjang bergantung harokat huruf.

1. Mad thabi’i

Biasa dibaca mad asli, hukum ini berlaku pada alif sesudah fathah, ya sukun sesudah kasrah, dan wau yang sesudah dhammah. Contohnya adalah:

بِّ ٱلنَّاسِ

Arab latin: Birabbin-naas (QS An Nas ayat 1).

2. Mad far’i

Hukum tajwid ini mengharuskan ayat dibaca lebih panjang dari mad asli. Tambahan dikarenakan adanya hamzah atau sukun dalam ayat. Contohnya adalah:

ءَآللَّهُ خَيْرٌ

Arab latin: Allaahu khairun (QS An Naml ayat 59).

C. Hukum idgham

1. Idgham mutamathilain

Tajwid ini berlaku jika ada dua huruf bertemu dengan makhroj dan sifat yang sama, kecuali wau dan ya. Cara membacanya adalah dimasukkan, diidghamkan, atau ditasydidkan kepada huruf yang kedua.

Contoh idgham mutamathilain:

بَل لَّا تُكْرِمُ

Arab latin: bal laa tukrimụ (QS Al Fajr ayat 17).

2. Idgham mutaqaribain

Hukum tajwid ini berlaku jika ada dua huruf bertemu dengan makhraj dan sifat yang hampir sama. Huruf yang termasuk idgham mutaqaribain adalah lam dan ra, serta kaf dan qaf.

Contoh idgham mutaqaribain:

فَقُل رَّبُّكُمْ

Arab latin: Fa qur rabbukum (QS Al An’am ayat 147).

3. Idgham mutajanisain

Hukum bacaan ini berlaku saat dua huruf bertemu, dengan makhroj yang sama namun sifat berbeda dalam satu kalimat. Contoh idgham mutajanisain terdapat dalam beberapa ayat Al Quran

Contoh idgham mutajanisain:

فَلَمَّا اَثْقَلَتْ دَعَوَ اللهَ رَبَّهُمَا

Arab latin: Fa lammaa asqalad da’awallaaha rabbahumaa (QS Al A’raf ayat 189).

D. Hukum nun sukun dan tanwin

1. Izhar

Dikutip dari buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid yang ditulis Dr Marzuki, MAg dan Sun Choirol Ummah, SAg, MSI, izhar adalah mengeluarkan huruf dengan jelas. Huruf izhar tak perlu dibaca dengan dengung.

Ada 6 huruf yang terkena hukum izhar saat bertemu nun sukun ( نْ ) atau tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ ). Huruf tersebut adalah gho (غ), ‘ain (ع), kho (خ), ha (ح ), ha’ (هـ ), dan hamzah (ء).

Contoh izhar:

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ

Arab latin: Maa agnaa ‘an-hu (QS Al Lahab ayat 2).

2. Iqlab

Hukum iqlab artinya adalah mengganti suatu huruf menjadi huruf lain. Dikutip dari Panduan Praktis & Lengkap Tahsin, Tajwid, Tahfiz Untuk Pemula karya Raisya Maula Ibnu Rusyd, huruf iqlab hanya ba (ب).

Cara membaca iqlab adalah mengubah nun mati atau tanwin, menjadi mim mati (مْ) sebelum ba disertai dengung samar. Ciri iqlab adalah dari huruf mim kecil di antara huruf mim dan ba.

Contoh iqlab:

مِنْۢ بَعْدِ

Arab latin: mimm ba’di (QS Al Bayyinah ayat 4).

3. Ikhfa

Ikhfa adalah saat nun sukun atau tanwin bertemu 15 huruf hijaiyah, hingga keluar bunyi dengung. Bunyi ikhfa ditahan selama 2-3 ketukan. Ikhfa secara bahasa artinya menyembunyikan atau menyamarkan.

Huruf ikhfa adalah kaf ( ك ), qaf ( ق ), fa’ ( ف ), zha ( ظ ), tha ( ط ), dhad ( ض ), shad ( ص ), syin ( ش ), sin ( س ), za’ ( ز ), dzal ( ذ ), dal ( د ), jim ( ج ), tsa’ ( ث ), dan ta’ ( ت ).

Contoh ikhfa:

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ

Arab latin: Laqad khalaqnal-insaana (QS At Tin ayat 4).

4. Idgham bilaghunnah

Hukum tajwid ini diterapkan saat nun sukun atau tanwi bertemu dengan huruf lam (ل) dan ra (ر). Secara bahasa, idgham berarti memasukkan sesuatu kepada yang lain.

Cara baca idgham bigunnah adalah menyesuaikan huruf di depannya, sehingga keduanya terdengar sama. Sama seperti hukum tajwid lain, idgham bilagunnah juga ditemukan dalam surat pendek.

Contoh idgham bilaghunnah:

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ

Arab latin: Wa lam yakul lahu (QS Al Ikhlas ayat 4).

5. Idgham bighunnah

Cara baca idham bighunnah sama dengan idgham bilaghunnah. Namun idgham bighunnah memiliki empat huruf yaitu ya (ي), nun (ن), mim (م), wawu (و).

Contoh idghan bighunnah:

أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ

Arab latin: Abii lahabiw wa tabb (QS Al Lahab ayat 1).

E. Hukum qalqalah

Cara membaca hukum tajwid ini adalah dipantulkan, hingga terdengar bunyi seperti membalik dan suara bergetar. Contoh huruf qolqolah adalah ba, jim, dal, ta, dan qaf.

1. Qolqolah sughro

Hukum ini berlaku jika huruf qolqolah berada di tengah ayat, dengan suara dipantulkan tidak terlalu kuat. Contohnya adalah:

رَزَقْنَٰهُمْ

Arab latin: razaqnaahum (Qs Al Baqarah ayat 3).

2. Qolqolah kubro

Cara baca hukum ini adalah dibaca dengan pantulan cukup kuat. Huruf qolqolah kubro berada di akhir ayat.
Contohnya adalah:

وَٱلْيَوْمِ ٱلْمَوْعُودِ

Arab latin: Wal-yaumil-mau’ụd (QS Al Buruj ayat 2).

Itulah 15 hukum bacaan tajwid yang harus kamu ketahui. Semoga bermanfaat!

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru