21 Oktober : Hari Pencegahan Kekurangan Yodium Sedunia

Admin 0 Komentar

21 Oktober: hari pencegahan kekurangan yodium sedunia. Peringatan ini dilakukan untuk menyadarkan kita bahwa pentingnya yodium bagi tubuh.

INDIFFS.COM – Tanggal 21 Oktober di peringati sebagai Hari Pencegahan Kekurangan Yodium Sedunia atau Global Lodine Deficiency Disorders Prevebtion Day. Peringatan ini bertujuan untuk menyebarkan kesadaran akan peran yodium dalam kesehatan tubuh manusia.

Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik akan fungsi penting yodium bagi kesehatan manusia. Yodium sendiri adalah mineral yang penting oleh tubuh untuk membuat hormon tiroid. Hormon ini berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh. Seperti detak jantung, metabolisme, suhu tubuh dan kontraksi otot.

Kekurangan asupan yodium berakibat pada penurunan produksi hormon tiroid di dalam tubuh, sehingga menyebabkan penyakit gondok dan hipotiroid. Pasalnya, hormon tiroid juga dapat mengontrol kecepatan pergantian sel mati. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup yodium, semua fungsi tubuh tidak akan mendapatkan cukup yodium.

Dengan adanya hari ini berharap dapat menyebarkan informasi mengenai penting nya yodium dalam mencegah komplikasi yang berhubungan dengan kekurangan yodium dalam tubuh.

Sejarah Hari Pencegahan Kekurangan Yodium Sedunia

Hal ini awalnya berasal dari sekitar 3600 SM, adalah yang pertama mendokumentasikan pengurangan ukuran gondok setelah konsumen rumput laut dan spons laut yang dibakar, hal ini menurut dalam catatan sejarah.

Walaupun yodium belum ditemukan, obat ini tetap berhasil dan penggunaannya bertahan di seluruh dunia. Akhirnya penemuan yodium terjadi secara kebetulan selama peruh pertama abad kesembilan belas.

Pada saat mengekstraksi garam natrium menggunakan dalam produksi bubuk mesiu pada tahun 1811, Bernard Courtols, seorang ahli kimia Prancis, melihat uap ungu yang tidak biasa dari abu rumput laut yang diolah dengan asam sulfat.

Akhirnya pada tahun 1852, Gondok terkait dengan kekurangan yodium. Gaspard Adolphe Chatin ialah seorang ahli kimia Perancis, yakni orang pertama mempublikasikan gagasan kekurangan yodium penduduk sebagai penyebab endemik gondok.

Hal ini dikonfirmasi oleh Eugen Baumann pada tahun 1896 menerbitkan sebuah makalah yang menjelaskan penemuan gondok. Yodium di dalam kelenjar tiroid. Dan pada tahun 1924, para peneliti menyadari bahwa garam beryodium adalah kunci bagai orang yang mengonsumsi yodium dan memulai komersialisasi garam beryodium.

Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kekurangan yodium pada tahun 2000 dan menetapkan oleh para pemimpin dunia selama KTT Dunia 1990 untuk anak-anak. Untuk itu pada tahun 1980-an WHO melawan Definisi Yodium Organisasi Kesehatan Dunia dengan mengambil langkah untuk mengurangi kekurangan yodium di seluruh dunia.

Pada akhirnya, negara-negara seperti Cina dan India menetapkan Hari Nasional Pencegahan gangguan yang diakibatkan oleh Kekurangan Yodium. Sehingga pada tahun 1993, Teknik intervensi mengadopsi penggunaan garam iodisasi universitas sebagai teknik utama untuk mengendalikan gangguan akibat kekurangan yodium.

Negara di seluruh dunia juga telah memberikan dukungan mereka di balik inisiatif ini dan menemukan cara untuk memastikan warganya mendap kan cukup yodium.

Perayaan Hari Pencegahan Kekurangan Yodium Sedunia

Untuk merayakan hari pencegahan kekurangan iodium ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dunia akan fungsi penting iodium bagi kesehatan tubuh. Bagi yang ingin berpartisipasi pada peringatan ini, kita dapat melakukan beberapa hal ini:

  • Periksa kadar tiroid jika merasa mengalami gejala yang berhubungan dengan kadar iodium yang rendah.
  • Mempelajari lebih dalam tentang penting nya yodium dalam kehidupan manusia.
  • Ketahui sejarah pencegahan kekurangan yodium.
  • Donasikan ke organisasi yang bekerja untuk mengakhiri kekurangan yodium di negara berkembang.
  • Jangan lupa untuk membagikan informasi mengenai hari penting ini dengan menyertakan hastag (#WorldIondineDefocoencyDay).

Itulah beberapa hal yang dapat disampaikan, semoga dapat membantu dan menambah wawasan kita.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru