25 Oktober: Hari Raya Sabuh Mas, Upacara Untuk Kekayaan

Admin 0 Komentar

Pada hari Selasa ini tepatnya tanggal 25 Oktober, umat Hindu merayakan hari raya Sabuh Mas. Ini dia penjelasan terkait Hari Raya Sabuh Mas

INDIFFS.COM – Pada hari Selasa ini tepatnya tanggal 25 Oktober, umat Hindu merayakan hari raya Sabuh Mas. Sabuh Mas yang di laksanakan pada Anggara Wage ini diantara rainan Soma Ribek dan Pagerwesi. Rainan Sabuh Mas dihitung berdasarkan Kalender Bali bukan Kalender Masehi yang mana hari tersebut datang setiap 210 hari.

Berdasarkan perhitungan kalender Bali, Rainan Sabuh Mas terjadi pada enam bulan sekali dalam satu tahun. Saat rainan Sabuh Mas adalah waktu yang tepat untuk mempertajam pikiran dengan membaca dan menambah ilmu pengetahuan. Rainan Sabuh Mas juga menjadi momen untuk menyucikan diri dan menghindari kegiatan negatif baik secara fikiran, tindakan dan perkataan.

Hari Raya Sabuh Mas

Melansir dari berbagai sumber, Sabuh Mas adalah merupakan hari yang di sucikan untuk memuja Bhatara Mahadewa sebagai tanda syukur serta untuk memohon kemakmuran dan kemajuan. Pada hari ini, umat Hindu melakukan upacara keagamaan terhadap harta benda kakayaan mereka.

Dalam babad Bali, Hari Raya Sabuh Mas di lakukan dalam kerangka rasa syukur atas karunia Sanghyang Widhi wasa. Segalanya berasal dari ijin dan restu beliau. Oleh karena itu, apabila beliau kehendaki terjadinya sesuatu hal yang memisahkan seseorang dari mas manik raja berana ini, siaplah batin seseorang itu melepaskan segalanya tanpa rasa berat hati.

Ikatan duniawi seperti mas manik raja berana bukanlah ikatan yang lebih berharga dari ikatan Umat Hindu kepada beliau Sanghyang Widhi Wasa. Sehingga persiapan bebantenan untuk memuja Bhatara Mahadewa pada sabuh mas ini sebagaimana di sebutkan wariga gemet dalam lontar sundarigama di jelaskan dengan upakaranya antara lain: Suci, daksina, peras, penyeneng, sesayut yang di sebut Amrta sari, canayang lenga wangi, burat wangi dan reresik.

Isi Lontar Sundarigama: Anggara Wage, sabuh mas nagaran, pasucian Bhatara Mahadewa, pakertinia ring raja beranda emas manik, mwang sarwa mula ratna manik.

Artinya, Anggaa Wage di sebut sebagai Sabuh Mas. hari yang di sucikan memuja Bhatara Mahadewa dengan cara melakukan upacara agama terhadap harta kekayaan yakni maink dan segala manikam. Tentunya pada rainan Sabuh Mas adalah pemujaan terhadap penguasa arah Pascima atau Barat yang tiada lain adalah Bhatara Mahadewa.

Adapun Banten atau sarananya. Meliputi daksina, suci peras penyeneng, canang lenga wangi, sesayut (amerta sari), burat wangi reresik dan tadah pawitra. Banten yang di gunakan sebagai momen untuk menyucikan diri dan menghindari kegiatan negatif. Baik secara pikiran, tindakan dan perkataan,maka dari itu di perlukan ketajaman pikiran dengan membaca dan menambah ilmu pengetahuan.

Tempatnya yaitu ring piyasan ring sanggar (di piyasan atau di sanggah). Umat Hindu pada saat itu patutlah melakukan penyucian diri atau pembersihan diri. Tidak takabur dengan kesenangan yang bersifat kebendaan. Setelah selesai melakukan persembahan ke hadapan Ida Bhatara patut ngayab untuk diri sendiri.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru