5 Penyebab Flek Coklat Sebelum Haid, Perlu Diwaspadai!

Admin 0 Komentar

Flak coklat memang dianggap wajar, namun kita juga tak boleh meremehkan nya. Kita harus tau apa penyebab flek coklat yang dialami sebelum haid

Indiffs – Sebagian perempuan pastinya mengalami tanda sebelum haid, misalnya muncul jerawat, nyeri di bagian perut bawah dan pinggang bahkan hingga muncul flek coklat. Walau sebenarnya, tanda ini cukup wajar karena adanya perubahan hormon dan pembuluh darah di dinding rahim yang membengkak. Dengan munculnya flek coklat sebelum haid terkadang memang membuat khawatir. Untuk itu sebaiknya kita harus mengetahui apa Penyebab Flek Coklat ini.

Flek cokelat sebelum haid merupakan hal yang umum dialami oleh hampir setiap wanita. Meski demikian, kondisi ini sebaiknya tidak dianggap sepele, karena keluarnya flek cokelat juga bisa disebabkan oleh kondisi atau penyakit tertentu. Flek cokelat atau bercak darah biasanya muncul pada awal atau akhir siklus menstruasi. Pada kebanyakan kasus, kondisi ini merupakan hal yang normal terjadi dan tidak berbahaya. Flek ini cukup normal dialami perempuan. Untuk itu berikut ini Penyebab Flek Coklat yang harus diketahui:

1. Akibat Gejala PMS atau Sedang Haid Sebelumnya

Premenstrual syndrome (PMS) biasanya dialami perempuan menjelang haid. Sindrom ini ditandai dengan rasa nyeri di bagian perut bawah dan emosi yang naik turun. Nah, di situasi tersebut bisa muncul flek coklat yang membekas di celana dalam. Normalnya, flek ini jika disebabkan gejala PMS akan berlangsung 1-2 hari sebelum benar-benar keluar darah haid. Flek cokelat sebelum haid bisa saja merupakan cairan keputihan yang sedikit tercampur darah tua sisa haid periode sebelumnya. Memasuki masa haid darah yang masih menempel di dinding rahim akan luruh lebih dulu, sehingga muncul flek coklat.

2. Cedera Vagina atau Gejala Seksual Menular

Flek coklat yang dibarengi rasa perih dan nggak nyaman untuk berjalan, bahkan duduk, bisa jadi karena adanya cedera vagina. Cedera ini bisa disebabkan karena aktivitas olahraga, seksual, hingga pemeriksaan dengan prosedur pap smear. Jika flek dan rasa perih berlangsung lebih dari 3 hari, maka harus segera diperiksakan ke dokter sebelum terjadi cedera yang lebih parah, bahkan infeksi. Jika flek coklat disertai bau tak sedap, kemungkinan disebabkan penyakit menular seperti klamidia atau gonore. Gejala ini juga disertai beberapa gejala lain seperti sensasi terbakar, sakit, dan gatal pada vagina, nyeri pinggul dan keluar cairan yang nggak normal.

3. Kanker Serviks

Hal ini juga dapat disebabkan karena gejala kanker serviks sebenarnya cukup jarang terjadi. Biasanya flek juga disertai gejala lain seperti sakit saat berhubungan, fase haid yang lama dan sakit luar biasa, nyeri pada panggul, berat badan berkurang drastis, dan kelelahan tanpa sebab. Gejala yang biasanya terjadi pada kasus ini adalah munculnya flek coklat yang disertai dengan penurunan berat badan drastis, nyeri saat berhubungan intim, kelelahan, periode haid yang lebih lama dari biasanya, segeralah menemui dokter apabila mengalami gejala tersebut. Simak: 18 Ciri-ciri dan Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim).

4. Periode Tertunda

Masa menstruasi terjadi karena tidak adanya kehamilan dalam rahim. Hal tersebut mengakibatkan rahim mengeluarkan lapisan permukaan rahim selama proses menstruasi. Lapisan tersebut terdiri atas darah kotor, lapisan endometrium, dan jaringan nutrisi. Namun, pengeluaran tersebut terkadang tidak berjalan lancar setiap bulannya, sehingga meninggalkan sedikit lapisan dan tetap mengendap dalam rahim selama sebulan. Nah, lapisan yang tertinggal itu lah yang akan dikeluarkan pada masa menstruasi berikutnya, sehingga berwarna kecoklatan bukan merah atau merah muda.

5. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Gejala ini adalah kelainan sistem endokrin yang umum terjadi pada wanita usia antara 19 sampai 45 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh pembesaran ovarium. Flek coklat bisa muncul akibat bocornya cairan yang ada dalam folikel ovarium selama siklus haid berlangsung. Jika tidak diobati, maka PCOS dapat menyebabkan masalah kesuburan. Wanita yang mengalami gejala ini disarankan untuk berkonsultasi dengan ginekolog (dokter kandungan) untuk mendapatkan evaluasi dan pengobatan.

PCOS juga biasanya disertai dengan gejala lain, seperti: jerawat, bertambahnya berat badan, pertumbuhan rambut yang berlebihan, periode tidak teratur, dan pendarahan yang berlebihan selama siklus menstruasi.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru