5 Puasa yang Diharamkan dalam Agama Islam, Memangnya Ada?

Admin 0 Komentar

Dalam Islam ada juga puasa yang diharamkan. Artinya, seorang muslim tak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa di waktu-waktu tertentu.

INDIFFS.COM – Menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah rukum Islam yang ke-tiga. Artinya, seorang muslim wajib melaksanakannya sebagai landasan beriman kepada Allah SWT. Namun, dalam Islam ada juga puasa yang diharamkan. Artinya, seorang muslim tak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa di waktu-waktu tertentu.

Puasa adalah menahan hawa nafsu dari terbit matahari sampai tenggelam matahari. Memang tidak semua puasa wajib dikerjakan, ada juga puasa sunah yang jika dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan dosa.

Secara hukum, Islam memiliki empat macam puasa. Yakni puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh dan puasa haram. Ternyata, memang ada beberapa waktu puasa yang diharamkan.

Puasa yang Diharamkan

Dalam ajaran Islam, puasa tidak hanya di bulan Ramadhan saja. Namun, ada juga puasa sunnah yang dikerjakan di waktu-waktu tertentu.

Tetapi, dalam Islam juga ada beberapa waktu puasa yang diharamkan. Berikut beberapa waktu puasa yang diharamkan dalam agama Islam:

1. Puasa Hari Raya Idul Fitri

Puasa pada tanggal 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri dilarang oleh Rasulullah SAW. Dalam beberapa hadits diterangkan, hari raya Idul Fitri adalah hari orang-orang makan setelah 1 bulan menjalankan puasa Ramadhan.

Sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha. Dari Abu Sa’id Al Khudri ra, berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Muslim)

2. Puasa Idul Adha

10 Dzulhijjah adalah hari dimana umat Islam menyembelih hewan kurban, sehingga pada hari memakan daging kurban ini diharamkan untuk berpuasa. Apabila ada yang berpuasa maka telah menentang perintah Allah SWT yang tertera pada Surat Al-Hajj:

لِّيَشْهَدُوا۟ مَنَـٰفِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ فِىٓ أَيَّامٍۢ مَّعْلُومَـٰتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَـٰمِ ۖ فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْبَآئِسَ ٱلْفَقِيرَ

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”

3. Puasa Hari Tasyik

Puasa yang diharamkan selanjutnya adalah pada hari tasyrik yang jatuh dalam 3 hari berturut-turut sesudah hari raya Idul Adha yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijah.

Dari riwayat Abu Hurairah r.a, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah agar mengelilingi Kota Mina serta menyampaikan sesuatu, yaitu:

“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.”

4. Puasa Hari Syak

Mengutip buku Fiqih Puasa, Agus Arifin menjelaskan hari syak (meragukan) adalah hari ke 30 pada bulan Sya’ban. Haram hukumnya untuk berpuasa di hari ini kecuali bertujuan untuk mengganti (qadha) puasa Ramadhan sebelumnya.

Salah satu hadits yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim,

مَنْ صَامَ يَوْمَ الشَّكِّ فَقَدْ عَصَى أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari & al-Hakim).

5. Puasa Hari Jumat

Dalam pandangan umat Islam, hari Jumat merupakan hari yang penuh berkah. Tak jarang, beberapa orang melakukan puasa sunnah. Padahal, hari Jumat merupakan waktu puasa yang diharamkan dalam Islam.

Dalam hadist riwayat Muslim juga menjelaskan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi:

“Janganlah khususkan malam Jumat dengan sholat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jumat denga puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu,” (HR. Muslim no. 1144).

Namun, berpuasa pada hari Jumat dapat diperbolehkan jika:

  • Ingin menunaikan puasa wajib, mengqodho puasa wajib, membayar kafaroh (tebusan) dan sebagai ganti karena tidak mendapatkan hadyu tamattu
  • Jika berpuasa sehari sebelum atau sesudah hari Jumat sebagaimana diterangkan dalam hadits di atas
  • Jika bertepatan dengan hari puasa Daud (sehari puasa, sehari berbuka)
  • Berpuasa pada hari Jumat yang bertepatan dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa Asyura, puasa Arofah dan puasa Syawal

Demikian beberapa waktu yang diharamkan dalam agama Islam. Adapun menjalankan puasa di waktu tersebut maka akan mendapat dosa karena melakukan larangan-Nya. Semoga bermanfaat!

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru