5 Tingkat Keimanan Muslim Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
INDIFFS.COM – Iman adalah keyakinan dan kepercayaan kepada Allah. Dalam agama Islam, iman seorang hamba memiliki tingkatan-tingkatan. Tingkatan ini juga membedakan keimanan setiap orang. Simak berikut ini tingkat keimanan seorang muslim di hadapan Allah SWT.
Tingkat Keimanan Seorang Muslim
Melansir dari berbagai sumber, Syekh Allamah Muhammab bin Umar an-Nawawi al-Banteni dalam Kitab Syarah Kasyifah as-Saja Fi Syarhi Safinah an-Naja menyebutkan, ada lima tingkatan iman yaitu berikut ini:
مراتب الإيمان خمسةArtinya, “Derajat keimanan ada lima,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 9).
1. Tingkat Taqlid
Keimanan ini didasarkan pada ucapan orang lain (ulama biasanya) tanpa memahami dalilnya. Biasanya, hal ini disebabkan karena pengetahuannya tentang masalah ketuhanan yang kurang, sementara ia tidak berupaya untuk meningkatkan pengetahuannya tersebut.
Orang yang memiliki tingkatan keimanan ini dianggap sah keimanan nya, tetapi berdosa karena jika sebenarnya dia mampu untuk menggali atau mencari pengetahuan tentang keimanan nya dan dia tidak berupaya untuk mendalami pengetahuannya.
2. Tingkat Ilmul Yaqin
Tingkatan yang kedua yaitu iman ilmu atau ilmul yaqin. Keimanan ini didasarkan pada pemahaman aqidah beserta dalil-dalilnya. Iman tingkat yaqin yaitu beriman kepada Allah dengan pengetahuannya serta mampu menunjukkan bukti, alasan atas keyakinan tersebut, namun belum mampu merasakan hubungan yang kuat dan mendalam antara objek dengan bukti yang di dapatkan nya.
Iman pada tingkat ini, masih bisa goyang dengan sanggahan atau argumen lain yang lebih rasional dan mendalam. Menurut Syekh Nawawi, orang yang memiliki keimanan tingkat pertama dan kedua termasuk orang yang terhalang jauh dari Zat Allah Ta’ala.
3. Tingkat ‘Ainul Yaqin
Tingkat keimanan ‘Ainul Yakin yaitu beriman kepada Allah secara mendalam, rasional dan ilmiah. Sehingga, ia mampu menemukan hubungan antara objek dengan buktinya. Pada tingkat keimanan ini seseorang mampu menjawab sanggahan dan argumen yang meragukan keimanan nya. Dengan keimanan ini seseorang mengetahui Allah (makrifatullah) dengan jalan pengawasan batin. Dengan keimanan ini, Allah tidak ghaib sekejap pun dari mata batinnya.
4. Tingkat Haqqul Yaqin
Iman haq atau haqqul yaqin yaitu melihat Allah dengan hati. Tingkatan keimanan ini seperti yang disampaikan para ulama, yakni orang makrifat. Orang tersebut dapat melihat Allah dalam segala sesuatu. Tingkat keimanan ini berada di maqam musyahadah dan disebut dengan haq al-yaqiin. Orang yang memiliki tingkatan keimanan ini adalah orang yang terhalang jauh dari selain Allah.
“Orang dengan kategori keimanan ini terhijab dari makhluk Allah,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 9). Dengan demikian, yang tampak padanya hanya Allah”.
5. Tingkat Hakikat
Iman hakikat yaitu sirna bersama Allah dan mabuk karena cinta kepada-Nya. Orang pada tingkat ini akan merasakan penyatuan dengan Allah dan dia merasa mabuk karena saking cintanya kepada Allah. Sehingga orang dalam tingkat ini diibaratkan orang yang tenggelam di tengah lautan dan dia sama sekali tidak bisa melihat tepinya.
Demikian penjelasan terkait tingkatan-tingkatan keimanan seorang muslim menurut Syekh Nawawi Al-Bantani.
Tanggapan
Belum ada