5 Tradisi Unik Nuzulul Quran di Indonesia, No.4 Sering Dilakukan!

Di Indonesia, ada sejumlah tradisi unik untuk memperingati Nuzulul Quran atau peristiwa turunnya AlQur'an setiap tanggal 17 Ramadan. Apa saja?

INDIFFS.COM – 17 Ramadhan setiap tahunnya menjadi momen penting yang diperingati kaum Muslim, terutama di Indonesia. Secara khusus, di Indonesia waktu Nuzulul Quran ini diisi dengan kegiatan untuk merayakan, yang merupakan sebagai bagian dari tradisi masyarakat.

Biasanya, kegiatan yang dilakukan untuk menyemarakkan peringatan ini melibatkan banyak orang. Di Indonesia sendiri, peringatan Nuzulul Quran diadakan dengan cara dan tradisi yang berbeda-beda di setiap daerahnya.

Tradisi Peringatan Nuzulul Quran di Indonesia

Merangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan sejumlah tradisi yang kerap di lakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia pada peringatan Nuzulul Qur’an:

1. Tradisi Kuwah Beulangong

Kuwah Beulangong ini merupakan tradisi unik Nuzulul Qur’an di Indonesia yang biasanya dilaksanakan di Aceh. Tradisi Kuwah Beulangong juga dikenal dengan nama Tammat Daruh atau Khatam Al-Quran.

Pada tradisi ini disajikan dengan aneka masakan dengan berbagai jenis kue. Salah satu menu utamanya ialah kuwah beulangong.

Kuwah Beulangong sendiri merupakan makanan yang terdiri dari daging sapi atau kambing yang dicampur dengan nangka muda serta bumbu yang khas. Menu ini dimasak di masjid dalam kuali besar atau belanga secara bergotong-royong dan nantinya di makan bersama-sama.

Selain itu, menu yang satu ini juga dilengkapi dengan sayuran pelengkap seperti batang pisang, pisang kepok muda, dan labu.

2. Seribu Tumpeng

Pernah mendengar tradisi unik nuzulul Quran di Indonesia yang disebut dengan Seribu Tumpeng? Tradisi ini Seribu Tumpeng biasanya digelar oleh Keraton Kasununan Surakarta, Solo. Nama tradisi ini juga di sebut dengan maleman sriwedari.

Dalam tradisi yang satu ini, seribu nasi tumpeng dari Keraton Kasunanan Surakarta akan diarak menuju Joglo Sriwedari Solo. Yang mana kemudian, nasi tumpeng ini nantinya dikonsumsi oleh warga Solo.

3. Tradisi Maleman

Maleman merupakan tradisi unik Nuzulul Quran yang digelar di Lombok. Tradisi ini ialah tradisi menyalakan dilah jojor, terbuat dari buah jamplung.

Dilah Jojor tersebut dinyalakan setelah sholat magrib, kemudian setelah itu masyarakat akan melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW secara bersama-sama.

4.  Khataman Al Qur’an

Peringatan nuzulul Qur’an di Indonesia pada umumnya adalah melaksanakan khatam Al Quran dan ditutup dengan doa bersama. Tradisi ini merupakan tradisi yang umum dilaksanakan di setiap daerahnya.

Di Bojonegoro misalnya, tradisi ini juga disebut dengan istilah kondangan Nuzulul Qur’an. Dalam tradisi itu, setelah subuh maka di sejumlah musala atau masjid para warga akan khataman Al-Qur’an.

Lantas, pada malam harinya saat Nuzulul Qur’an tiba, para warga akan menutup khataman itu -biasanya di juz terakhir Al-Qur’an akan dibacakan bersama-sama warga dan diakhiri dengan makan kenduri.

5. Tahlilan

Di Jawa Timur, tradisi Nuzulul Quran nya ialah melaksanakan pengajian dan tahlilan. Dalam rangkaian acara tersebut juga termasuk membaca Al-Quran (khataman). Sampai dengan ditutup dengan doa dan kenduri. Biasanya tradisi ini dilaksanakan di malam hari usai berbuka puasa.

Itulah sejumlah tradisi peringatan Nuzulul Quran yang biasa digelar dan diamalkan oleh umat muslim di Indonesia. Sejatinya, perayaan itu ditujukan untuk mengingatkan kembali pentingnya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru