6 Adab Bertamu yang Penting Diketahui Menurut Islam
INDIFFS.COM– Dalam Islam, terdapat adab bertamu yang dapat menjungjung tinggi etika sopan satun agar penerima tamu tidak merasa keberatan dengan kehadiran tamu. Dengan bertamu merupakan salah satu cara untuk menjalin silaturahmi dan mepererat hubungan persaudaraan.
Adab bertamu ini telah diatur dalam Alquran yang berasal ari firman Allah Swt dan hadits adab bertamu yang merupakan sabda dari Rasulullah SAW.
Adab Bertamu Dalam Islam
Agar silaturahmi dapat berjalan dengan lancar dan tidak menganggu pemilik rumah, sebaiknya terapkan ajaran hadits dan Al-Quran yang akan indiffs jelaskan disini.
1. Memilih Waktu yang Tepat
Memilih waktu bertamu yang tepat adalah adab bertamu paling utama yang harus diperhatikan. Sebaiknya beri tahulah kepadanya sebelum berkunjung, lalu sesuaikan waktu yang pas dengannya, hindari bertamu sebelum Subuh, setelah Zuhur, dan sesudah Isya.
Sebab, waktu-waktu tersebut sering dipakai untuk beristirahat, sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Anas:
“Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Biasanya ia datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
2. Tidak Mengintip
Dalam Hadis HR. Bukhari Kitabul Isti’dzan:
“Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu”.
3. Jangan Berdiri Tepat di Depan Pintu
“Berdirilah di sisi kanan pintu, bukan tepat di depannya. Jadi setelah dibuka tidak melihat seluruh isi rumah, termasuk bila ada yang tidak boleh dilihat,” ujar Ustaz Khalid.
Adab ini tertulis dalam hadits berikut
كان رسول الله إذا أتى باب قوم لم يستقبل الباب من تلقاء و جهه و لكن ركنها الأيمن أو الأيسر و يقول السلام عليكم السلام عليكم“Artinya; Adalah Rasulullah SAW apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamu’alaikum… assalamu’alaikum…”
4. Ucapkan Salam dan Ketuk Pintu
Selanjutnya, ucapkan salam dan ketuk pintu dengan lembut lalu tunggu beberapa saat sampai ada jawaban dari dalam rumah. Sebaiknya ucapkan salam dan ketuk pintu sampai tiga kali. Jika tidak ada jawaban maka pulanglah, hal ini mungkin tak ada dirumah atau tidak ingin diganggu.
Adab bertamu dengan mengucapkan salam sudah dijelaskan dalam QS An-Nur ayat 27.
اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”
Untuk adab mengetuk pintu, Rasulullah SAW mengingatkannya dalam hadis, sebagai berikut:
الله صلّى الله عليه و سلم: الاستئذانُ ثلاثٌ، فان أذن لك و الاّ فارجعDari Abu Musa Al-Asy’ary RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Tunggu Hingga Dipersilakan Masuk
“Jangan langsung duduk, tunggu dulu. Dengarkan kalimatnya, ‘silahkan masuk,’ bukan silahkan duduk. Bukan juga cek-cek yang lain. Jadi setelah masuk tunggulah sampai dipersilakan duduk,” kata Ustaz Khalid.
Adab juga mengharuskan seorang tamu muslim dipersilahkan makan, meski ada hidangan tersaji di atas meja. Ustaz Khalid mengatakan, adab ini dilakukannya saat bertamu di rumah kerabat hingga mitra bisnis.
Dan berikut ini hadis nya:
انّ رجلا من بنى عامر استأذن على النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم وهو في البيت فقال: أألج؟ فقال النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم لخدمه: آخرج الى هذا فعلّمه الاستئذان غقل له: السّلام عليكمArtinya : Bahwa ada seorang laki-laki Bani Amir meminta izin kepada Nabi saw., sedang Nabi saw. Berada di dalam rumah, katanya : apakah aku boleh masuk? Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. kemudian bersabda kepada khadamnya : “keluarlah temui orang itu, beritahukan kepadanya cara meminta izin yaitu dengan ucapan : Assalamu’alaikum!. Apakah aku boleh masuk? (HR. Ahmad dari Bukhari)
Juga Hadist lain:
لا يؤذن له حتّى يسلّمArtinya : Tidak boleh diberi izin hingga dia bersalam. (H.R. Bukhari)
6. Langsung Pulang Jika Urusan Sudah Selesai
“Jika sudah selesai bertamu segera pulang. Tamu tidak perlu tahu ada berapa kamar di kediaman tuan rumah,” ujar Ustaz Khalid.
Adab ini sudah dijelaskan pada QS An Nur Ayat 28:
فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فِيْهَآ اَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوْهَا حَتّٰى يُؤْذَنَ لَكُمْ وَاِنْ قِيْلَ لَكُمُ ارْجِعُوْا فَارْجِعُوْا هُوَ اَزْكٰى لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ“Artinya: Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Itulah adab bertamu dalam Islam yang sudah diterangkan dalam hadits maupun yang sudah tertulis dalam Al-Qur’an .
Tanggapan
Belum ada