6 Arti Warna Darah Haid Bagi Kesehatan Wanita, Harus Tau!

Admin 0 Komentar

Warna darah haid bisa berubah-ubah seiring berjalannya siklus, pengaruh hormon dan kondisi kesehatan wanita. Yuk, kenali warna darah haid.

Indiffs – Siklus menstruasi yang dialami wanita merupakan hal alamiah yang terjadi setiap bulan. Namun, tahukah kamu jika darah haid memiliki arti masing-masing di setiap warna nya. Meski begitu, kamu harus waspada jika mengalami perubahan warna darah haid tiba-tiba. Pasalnya, hal ini bisa menjadi suatu tanda kondisi tertentu.

Warna Darah Haid

Warna darah haid biasanya mulai dari merah tua atau cokelat, lalu menjadi merah cerah atau merah muda, kemudian kembali ke cokelat atau merah tua.

Melansir Cleveland Clinic, penyebab kenapa warna darah haid bisa berbeda-beda sangat tergantung lamanya darah di rahim dan vagina. Semakin lama berada di rahim dan vagina, warna darah haid semakin gelap karena teroksidasi atau bereaksi dengan oksigen di tubuh.

Berikut penjelasan tentang warna darah haid dan artinya bagi kesehatan wanita:

1. Warna Darah Merah Muda/Pink

Pernahkah kamu mengalami pendarahan haid berwarna pink atau merah jambu? Jika kamu pernah mengalami hal ini, tidak perlu panik. Warna darah merah muda terjadi ketika darah menstruasi bercampur dengan cairan serviks.

Kondisi ini terjadi ketika kadar estrogen di dalam tubuh rendah. Warna darah merah muda biasanya dialami oleh orang yang melakukan olahraga berat. Kadar estrogen yang rendah pada tubuh tidak boleh dianggap sepele. Kondisi ini dapat meningkatkan sejumlah risiko kehilangan gairah seks, vagina kering, hingga osteoporosis.

Warna darah merah muda yang muncul pertengahan siklus haid. Hal ini bisa menunjukkan jika kamu sedang ovulasi. Ketika ovulasi, darah haid akan bercampur dengan cairan serviks

Namun, ada beberapa penyebab mengapa darah menstruasi berwarna pink, seperti:

  • Anemia
  • Penurunan berat badan secara signifikan
  • Pola makan tidak sehat

2. Warna Darah Hitam

Dilansir dari Medical News Today, warna darah menstruasi hitam atau gelap biasanya muncul di sesi awal atau akhir menstruasi wanita.

Warna darah yang cenderung gelap sampai hitam ini menunjukkan darah butuh waktu lebih lama untuk keluar dari rahim. Sehingga, proses oksidasi berlangsung lebih lama.

Proses ini membuat darah haid yang berwarna merah tua atau cokelat bisa berubah warna jadi hitam. Selain itu, warna darah haid hitam juga bisa menunjukkan masalah penyumbatan pada vagina. Tak hanya darah haid hitam, gejala vagina tersumbat antara lain:

  • Darah haid berbau tidak sedap
  • Demam
  • Susah kencing
  • Vagina gatal atau bengkak

Jika ada gejala penyumbatan vagina di atas, wanita sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

3. Warna Darah Cokelat

Pernahkah kamu mengalami menstruasi dengan warna darah menstruasi cokelat? Kondisi ini terjadi ketika darah mengendap beberapa lama di rahim. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena warna darah haid cokelat ini bisa disebabkan oleh sisa dari menstruasi pada siklus sebelumnya. Biasanya warna darah cokelat ini muncul pada saat hari-hari terakhir periode menstruasi akan berakhir.

Namun, warna darah cokelat juga bisa menjadi warna darah haid terakhir sebelum hamil. Kondisi ini terjadi ketika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma dan menempel di rahim atau yang disebut pendarahan implantasi.

Tidak seperti haid, pendarahan implantasi memiliki volume yang lebih sedikit dan hanya dalam bentuk bercak. Jika kamu mengalami telat menstruasi serta gejala-gejala kehamilan lainnya, kamu bisa segera melakukan tes kehamilan.

4. Warna Darah Oranye

Darah yang bercampur dengan cairan serviks juga bisa tampak oranye. Darah atau cairan berwarna oranye sering kali menandakan adanya infeksi, seperti vaginosis bakterial atau trikomoniasis. Orang dengan darah oranye harus mengenali gejala lain, seperti vagina gatal, ketidaknyamanan, dan keluarnya cairan berbau busuk.

Meskipun darah atau keluarnya cairan berwarna oranye tidak selalu menandakan adanya infeksi, ada baiknya seseorang memeriksakan diri ke dokter atau ginekolog untuk evaluasi.

5. Warna Merah Cerah

Warna darah haid merah cerah artinya darah yang keluar masih segar dan aliran darah stabil. Terkadang, warna darah haid merah cerah muncul di awal periode menstruasi, setelah itu baru warna darahnya berubah menjadi lebih gelap.

Wanita perlu waspada apabila keluar darah haid berwarna merah cerah di luar jadwal menstruasi. Hal itu bisa jadi tanda pendarahan karena infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonorrhea, miom, sampai kanker serviks.

Waspadai gejala kanker serviks, seperti:

  • Haid terasa sangat menyakitkan
  • Periode haid berlangsung lebih lama ketimbang biasanya
  • Pendarahan setelah berhubungan seks
  • Pendarahan di luar jadwal menstruasi
  • Keputihan berbau tidak enak
  • Nyeri di punggung bawah, panggul, atau kaki
  • Tidak nafsu makan
  • Berat badan turun drastis tanpa sebab jelas

Kanker serviks masih menjadi momok kesehatan bagi wanita. Wanita yang sudah aktif secara seksual ada baiknya melakukan pemeriksaan serviks secara berkala.

5. Warna Merah Tua

Warna merah tua/gelap bisa dialami oleh wanita pada saat menstruasi. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah tertahan di dalam rahim. Namun, warna merah tua juga bisa menjadi pertanda lokia. Lokia adalah pendarahan nifas setelah melahirkan.

Pendarahan ini disertai dengan gumpalan-gumpalan darah yang cukup banyak. Kondisi ini terjadi pada 3 hari pertama, yang mana tampaknya merah gelap namun kemudian dapat berubah warna.

6. Warna Darah Abu-Abu

Melihat keluarnya cairan berwarna abu-abu atau putih pucat adalah alasan untuk segera menghubungi dokter. Darah menstruasi abu-abu biasanya merupakan tanda vaginosis bakteri, suatu kondisi yang terjadi karena ketidakseimbangan antara bakteri menguntungkan dan berbahaya di dalam vagina.

Gejala vaginosis bakterial lainnya meliputi gatal di dalam dan sekitar vagina, bau vagina yang tidak sedap, terbakar atau nyeri saat buang air kecil, dan demam.

Jika kamu hamil, keluarnya cairan abu-abu mungkin merupakan tanda keguguran. Jaringan yang keluar dari vagina mungkin berwarna abu-abu juga.

Perubahan warna darah menstruasi setiap bulannya merupakan hal normal yang terjadi. Hal ini lantaran banyak faktor yang bisa memicu kondisi tersebut. Umumnya, pada saat menstruasi, wanita akan mengalami perubahan warna haid dari warna merah terang, merah gelap, kecokelatan, hingga kehitaman. Sehingga cukup penting untuk kita mengetahui arti warna darah haid. Begitu pula dengan aliran darah haid yang akan berlangsung deras pada saat awal dan melambat ketika akhir menstruasi.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru