7 Contoh Puisi Peringatan Hari Santri Nasional Terbaik 2022
INDIFFS.COM – Berbagai cara yang dilakukan untuk memperingati hari santri di tahun ini. Maka tak jarang, orang-orang sibuk untuk mengadakan berbagai lomba. Mulai dari lomba pembacaan kitab, MTQ, dakwah hingga puisi sebagai memperingati hari santri tersebut.
Tentunya perlombaan tersebut di lakukan sebagai mengisi Hari Santri, dalam menghargai perjuangan ulama dan santri pondok. Apalagi, peringatan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas dan bermanfaat bagi para santri.
Namun, perlombaan yang digelarpun harus memiliki pesan-pesan dakwah dalam peringatan Hari Santri Nasional 2022 ini. Untuk itu, ada beberapa kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengisi peringatan tersebut salah satunya membuat puisi atau membacakan puisi tentang Hari Santri.
Puisi Tentang Hari Santri
Berikut kumpulan puisi bertema tentang hari santri yang bisa kamu bacakan di acara peringatan hari santri nasional dan tentunya memiliki makna dan penuh semangat.
Puisi Pertama
Bangga Menjadi Santri
Karya: Ainur
Hari Santri
Terbentang tak akan terbuang
Karea jarak hanyalah pemisah dalam suatu ruang
Gemuruh kumandang dzat yang maha pengasih
Alam Mu menjadi saksi dalam sebuah pengabdian
Dulu kamis selalu terbara setiap kali hati ingin bertanya
Tentang siapa,, untuk siapa,,
Dan kemana Langkah kaki seorang fakir mengembara
Namun kini telah kami temui tentang arti jati diri
Bangga dengan khidmat dan takzim atas gelar seorang santri
Karena pengabdian inilah bentuk bakti
Kami kepadamu wahai murobbi ruhhi
Kau bangunkan jiwa-jiwa yang telah lama tertunduk untuk cinta pada negeri
Kau hidupkan kembali ruh-ruh kami
Untuk menjadi insan tangguh nan mandiri
Dan sekali lagi dengan bangga kami teriakkan kembali
Wahai murobbi
Kami bangga menjadi santri
Puisi Kedua
Mengenang Resolusi Jihad
Karya: Rara Zarary
Bangsa Indonesia akan selalu damai, kiai
Tanah air terus harum mewangi semerbak kasturi
Terima kasih telah menjadi pelopor resolusi jihad
Jejak juang yang akan terus dikenang sepanjang zaman
Jangan khawatir, kiai
Santri-santrimu begitu pandai warisan perjuangan
Berkiprah menyelamatkan bangsa dari kerusakan zaman
Santri-santri mu setiap waktu menaburkan bunga terbaik di sepanjang jalan perjuangan
Terima kasih
Hadiah resolusi jihad membawa kami mencintai negeri ini
22 Oktober 1945
Resolusi Jihad menjadi penyelamat bumi pertiwi
Tak ada lagi secepatnya pertempuran
Indah takbir digemakan
Menenangkan degung serdadu
Kiai dan santri terus peduli
Menjaga menjaga NKRI
Dengan akhlak terpuji
Berjuang istiqomah mengaji
Mencintai merawat titipan Ibu Pertiwi dengan nurani
Terima kasih kiai dan seluruh santri
Atas resolusi jihad yang mewariskan keperkasaan
Menjaga negeri dengan tanggung jawab dan janji setia
Apa yang kau tinggalkan disini
Menjadi bekal kami menjadi NKRI
Puisi Ketiga
Abdi Negri
Karya: Mahsusi Hawa
Gugah terbangun kala diri tengah lelap
Menatap harap disaat langit telah gelap
Menyatukan dahi pada tanah-tanah suci bumi
Menepis gundah yang menerobos masuk menodai niatan suci
Para santri nampak tengadah
Menautkan hati semata lillah
Enggan kembali sampai fajar mengiring langkah
Walau bergelut dengan kantuk lelah
Juang santri selalu terpatri
Tidak lagi melawan koloni
Ikuti jejak jihad Hasyim Asy’ari
Yang dulu berperang rela mati, demi negeri
Kini santri jadi tonggak estafet ulama
Tutur bahasa dijaga dan ditata
Bukan membuang krama
Sorot teladan umat beragama
Puisi Keempat
Jasa Kyai dan Santri
Karya: Rina Nuraeni
Hari Santri Nasional menjadi bukti
Bahwa umat Islam adalah pejuang bangsa
Bukan teroris atau radikal
Seperti yang kalian tuduhkan
Wahai kyai dan santri pejuang bangsa
Terima kasih telah memberikan kemerdekaan ini
Sehingga kami bisa bebas beribadah dan hidup
Perjuanganmu layak dibalas syurga
Puisi Kelima
Pejuang Berpeci
Karya: Dee Kayisna
Kala tentara berseragam
Tak lagi mampu berjuang
Pasukan bersarung, pejuang berpeci
Maju merapatkan barisan
Menghadang, menghalau penjajah
Turut berjuang demi Indonesia merdeka
Walau merelakan nyawa
Sebagai taruhannya
Sungguh kuasa ilahi meski tanpa senjata berapi
Dengan bambu runcingnya
Mereka tersaruk berusaha menumbangkan lawan
Pejuang berpeci
22 Oktober menjadi saksi
Atas keberhasilan santri
Dan merdekanya negeri
Puisi Keenam
Andhap Asor
Karya: Erliyana Muhsi
Di tengah mulut-mulut berkoar
Suara santri lembut menyejukkan
Menyuburkan kembali dada-dada gersang
Dengan kuasa Tuhan
Diantara tangan-tangan yang melempar batu kerikil
Tangan santri mem tasbih
Bertamu hatinya pada ilahi memohon belas kasih
Untuk kedamaian negeri
Ketika para manusia tanpa pikir mengumpat, meresensi
Milik saudara beragama dan senegara
Santri mengalunkan suaranya di atas firman-firmanNya
Menelan ludah,
Membiarkan peristiwa buruk lewat begitu saja
Bukan lemah,
Tapi membina hati untuk lebih merendah lagi
Pada sepertiga malam, santri
Menjemput pelumat dada kepada Tuhan
Lewat sholat dan bacaan-bacaan
Mengusir dengki, Membunuh hama hati
Menyemai benih
Bekal hidup pada pergantian misteri
Santri,
Bukan seperti apa ia berpenampilan
Tapi bagaimana ia membelai Tuhan
Puisi Ketujuh
Akulah Santri
Karya: Mila Kamila
Duduk diam dan ratapi
Tentang hidup dalam dunia santri
Dalam sepi aku mencoba menabahkan hati
Tak ada kata lelah dan letih
Barokah adalah tujuan utama yang dicari
Aku kembali terlelap
Sesekali disela hiruk-pikuk dan deru ajian kitab-kitab
Aku santri yang tak lepas dari kata mengantri
Semua seakan mati
Saat ayah dan ibu tak lagi di sisi
Tapi segulung letih itu harus kuhadapi
Tubuhku membeku
Kakiku kaku
Saat belaian ibu tak dapat kusentuh
Dan sepi merobek kalbu
Aku terdiam dalam bahasa bisuku
Tak kuhafalkan
Mengingat perjuangan yang tak kunjumg padam
Akulah santri
Yang berusaha mengokohkan hati
Demi cita-cita yang tinggi.
Itulah beberapa puisi yang bisa dibacakan untuk memperingati hari santri ini. Semoga bisa dijadikan referensi untuk mengikuti perlombaan yang di adakan. Semoga bermanfaat!
Tanggapan
Belum ada