7 Dampak Buruk Anak Melihat Orang Tua Sering Bertengkar
Indiffs – Pertengkaran orang tua kadang tidak bisa dihindari, walaupun hal ini tidak boleh dilakukan di depan anak. Terlebih lagi jika anak masih berusia dini. Tahukah Anda kalau dampak buruk orang tua bertengkar di depan anak itu tidaklah main-main?
Para orang tua mungkin tidak menyadari hal ini, bahwa sebenarnya anak mengalami mental down ketika melihat orang tuanya bertengkar. Melihat di depan matanya sendiri kalau orang tuanya tidak benar-benar saling sayang dan harmonis seperti yang ia kira. Perkelahian orang tua bisa berdampak di segala usia anak.
Orang tua perlu memperhatikan dampaknya. Apalagi jika anak sampai melihat langsung pertengkaran orang tua di depan mata. Ibu bapak, ketahui dampak sering bertengkar di depan anak berikut ini:
1. Gak Mau Berlama-lama dengan Orang Tua
Anak itu memiliki hati yang bersih dan tulus, yang mana tidak mudah baginya menerima suatu konflik di dalam keluarga, terutama melihat orang tuanya bertengkar. Rasa tidak nyaman yang muncul dengan sendirinya karena dia tidak suka menyaksikan konflik orang tua. Jika anak sering melihat orang tuanya bertengkar ialah dia jadi tidak mau berlama-lama dengan orang tua. Entah itu duduk bersama dan mengobrol, atau menghabiskan waktu dengan berkegiatan bersama.
2. Trauma dengan Pertengkaran
Sering melihat orang tua bertengkar bisa menjadi trauma pada diri anak, dan inilah sebenarnya dampak paling bahayanya. Yang mana trauma masa kecil bisa terbawa hingga dewasa dan membuatnya anxiety dengan pertengkaran.
Parahnya lagi kalau orang tuanya bertengkar menggunakan kekerasan, merusak barang, hingga membuat masa kecilnya dihantui ketakutan setiap orang tuanya bertengkar. Hal ini sangat buruk sekali untuk mental anak dan sulit untuk disembuhkan.
3. Anak Lebih Sering ke Luar Rumah untuk Mencari Kesenangan
Anak yang sering menyaksikan orang tuanya bertengkar menjadi malas berada di rumah. Ia bisa saja berpikiran jika di rumah hanya ada teriakan dan amarah, tanpa kasih sayang dan perlindungan. Hal ini sangat berbahaya, karena anak bisa saja dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
4. Anak Mengalami Trauma dengan Pernikahan
Saat bertengkar, kedua pihak orang tua sama-sama dikuasai emosi dan seketika lupa pada sekitar. Termasuk tidak menghiraukan ada anak yang menyaksikan. Jika terlalu sering melihat dan mendengar teriakan, makian, atau ujaran kebencian dari kedua orang tua, ia bisa saja menjadi trauma dan membenci pernikahan dan anak akan memiliki rasa takut sepanjang hidupnya. Memperlihatkan pertengkaran di depan anak dapat memberi sugesti negatif pada anak. Bagaimana tidak, orang tua yang seharusnya menjadi tempat berlindung justru memberikan rasa takut dan ancaman.
5. Gangguan Belajar
Dampak orang tua bertengkar juga bisa menciptakan lingkungan yang membuat anak tertekan. Kondisi ini dapat membuat pikiran anak terpaku dalam ketakutan dan ketidakpastian. Bukan hal yang tidak mungkin jika pertengkaran orang tua selalu terlintas dalam benak anak, meskipun anak belum mengerti tentang perceraian, tetapi ia tetap memiliki ketakutan tentang perpisahan kedua orang tuanya. Hal ini akan membuat anak menjadi sulit berkonsentrasi dan fokus pada pelajaran sekolah.
6. Kehilangan Rasa Percaya pada Siapapun
Dampak sering bertengkar di depan anak yang terakhir adalah, kehilangan rasa percaya pada siapapun. Orang tua adalah sosok terdekat anak, jika ia sering melihat kedua orang tuanya bertengkar, bukan hal yang tidak mungkin anak merasa kecewa.
Rasa kecewa tersebut akan menimbulkan rasa takut yang berujung pada tidak percaya pada siapapun. Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga harmonis umumnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi dibanding anak yang berasal dari keluarga broken home. Yang mana broken home tidak hanya merujuk pada keluarga yang terpecah dengan perceraian tapi juga yang dipenuhi dengan pertengkaran.
7. Anak Tidak Menaati Aturan Rumah yang Dibuat Orang Tua
Ketika terlalu sering melihat orang tua bertengkar, anak akan bingung siapa orang tua yang lebih baik dan benar. Ia tidak seharusnya memihak pada siapa, karena sudah menjadi haknya memiliki sepasang orang tua. Kebingungan tersebut bisa saja membuat ia tidak ingin menaati aturan yang dibuat orangtua, dan bersikap acuh tak acuh. Tak peduli apa yang terjadi dirumah, anak akan lebih sering main keluar mencari kebahagiaan untuk hidupnya.
Tanggapan
Belum ada