7 Fenomena Banjir Paling Parah Dan Mengerikan Di Indonesia

Admin 0 Komentar

Di Indonesia pernah terjadi banjir hingga menyebabkan kerusakan yang parah dan memakan puluhan korban jiwa.

INDIFFS.COM – Banjir merupakan bencana yang bisa diakibatkan oleh fenomena alam maupun perbuatan manusia dengan dampak kerusakan lingkungan. Banyak wilayah di Indonesia sudah menjadi tempat langganan banjir saat musim hujan tiba. Musibah banjir yang terjadi di beberapa kota Indonesia cukup membuat masyarakat prihatin. Pasalnya, di Indonesia pernah terjadi banjir hingga menyebabkan kerusakan yang parah dan memakan puluhan korban jiwa.

Banjir Paling Parah Di Indonesia

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini fenomena banjir paling parah serta mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia.

1. Bukit Lawang (2003)

Indonesia pernah berkabung pada November 2003. Ketika itu bulan puasa, dan masyarakat tepi Sungai Bahorok, Bukit Lawang, Sulawesi Utara, tak pernah menyangka bahwa mereka akan diterjang banjir bandang. Kejadian tersebut sedikitnya menewaskan 200 orang, dan membuat pilu Tanah Air.

Banjir diyakini disebabkan oleh kerusakan hutan di sekitar sana, sehingga menghambat daya serap air hujan ke dalam tanah. Saat ini, banjir tersebut tak lagi terulang. Masyarakat, pengusaha, hingga pemerintah, dipandang telah memahami betul fungsi daripada kelestarian hutan.

2. Jakarta (2007)

Di antara kota-kota yang tercatat pernah mengalami banjir, DKI Jakarta merupakan daerah yang paling sering diberitakan. Ibu Kota Indonesia ini memiliki tradisi banjir, utamanya di musim penghujan sekitar akhir dan awal tahun.

Namun, banjir yang dialami Jakarta pada 2007 adalah peristiwa yang berbeda daripada sebelumnya. Ketika itu Jakarta benar-benar direndam banjir, dengan tinggi hingga tiga meter.

Peristiwa itu memakan 48 orang korban meninggal dunia. Penyebab utamanya ialah tingginya curah hujan yang membuat 13 sungai di sekitar Jakarta meluap. Banjir tersebut tercatat sebagai banjir terparah yang pernah di alami Ibu Kota.

Ketika itu, selain di Jakarta, banjir juga melanda masyarakat di daerah lainnya hingga memakan korban. Di antaranya ialah 32 orang meninggal dunia di sekitar Jawa Barat dan Banten.

3. Tangse, Aceh (2011)

Setidaknya 24 orang meninggal dunia saat terjadi banjir bandang yang menerjang 10 desa di kecamatan Tangse, Aceh. Kesepuluh desa tersebut yakni Desa Blang Pandak, Desa Blang Dalam, Desa Layan, Desa Peunalom 1, Desa Peunalom 2, Desa Kuala Krueng, Desa Krueng Meriam, Desa Pucuk Sa, Desa Pucuk Dua, Desa Blang Bungong, Desa Blang Me, dan Desa Rantau Panjang.

Pembakaran hutan liar di kawasan hutan Tangse menjadi penyebab datangnya banjir bandang. Sebanyak 102 rumah hancur, rusak berat dan ringan akibat bencana banjir bandang tersebut.

4. Manado (2014)

Banjir yang melanda Manado, Sulawesi Utara pada Januari 2014 mengakibatkan 18 orang tewas, ribuan rumah rusak serta ribuan orang mengungsi. Banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur Manado selama 2 hari. Luapan Sungai Sario, Tondano, dan Sawangan turut mempengaruhi genangan air di sejumlah wilayah. Aktivitas warga sempat mengalami kelumpuhan akibat kejadian ini. Kerugian akibat banjir mencapai triliunan rupiah.

5. Sumatera Barat (2016)

Banjir bandang dan longsor terjadi di 10 kabupaten dan kota di Sumatera Barat pada Desember 2016. Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan tercatat sebagai dua lokasi terparah yang terdampak banjir bandang.

Wilayah lainnya yakni Sijunjung, Tanah Datar, Pasaman, Dharmasaraya, Sawahlunto, Payakumbuh, dan Solok. Banjir bandang menyebabkan ribuan rumah di tiga kecamatan terendam. Sedangkan jalan sepanjang 35,5 meter mengalami gempa reruntuhan akibat longsor.

Banjir bandang ini terjadi karena meluapnya Sungai Maek dan Sungai Batang Sinamat. Lima orang dilaporkan tewas akibat bencana banjir bandang tersebut.

6. Sumbawa, NTB (2017)

Sebanyak 129.187 orang terdampak banjir yang terjadi di enam kecamatan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Januari 2017. Banjir terjadi setelah beberapa hari hujan lebat dan menyebabkan air sungai meluap juga diperparah dengan air laut yang pasang sehingga sulit surut. Tak hanya merendam rumah penduduk, banjir tersebut juga mengakibatkan 175 hektare sawah gagal panen.

7. Sintang, Kalimantan Barat (2021)

Banjir bandang yang terjadi di Sintang, Kalimantan Barat pada pertengahan November 2021 lalu disebut sebagai banjir terbesar yang terjadi selama 40 tahun terakhir. Indikator banjir terbesar ini di lihat dari cakupan wilayah yang terdampak dan juga lamanya bencana hydrometeorology berlangsung.

Total ada 12 Kecamatan di Kabupaten Sintang yang terendam banjir. Di antaranya yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sepauk, Sintang, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian, dan Kelam Permai. Berdasarkan durasi, banjir ini terjadi selama hampir satu bulan.

Nah, itulah 7 fenomena banjir paling parah dan mengerikan yang terjadi di beberapa daerah Indonesia.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru