7 Keutamaan Bulan Syaban yang Diamalkan Oleh Rasulullah SAW

Admin 0 Komentar

Bulan Syaban merupakan bulan yang ke delapan dalam sistem kalender Islam yang memiliki keutamaan didalamnya. Berikut diantaranya!

INDIFFS.COM – Sebelum memasuki bulan Ramadhan, ada satu bulan yang juga memiliki banyak keutamaan yaitu ‘Bulan Syaban’. Allah menjadikan bulan Sya’ban sebagai bulan yang istimewa karena terdapat banyak ibadah, keutamaan, dan peristiwa besar yang hanya terjadi di bulan tersebut.

Bulan Sya’ban ini merupakan bulan yang ke-8 dalam sistem kalender Islam. Bulan Sya’ban ini sering “dilupakan” oleh para umat manusia. Hal ini karena bulan ini berada di antara dua bulan “spesial” lainnya, yakni bulan Rajab dan bulan Ramadhan.

Meski demikian, keberadaan bulan Sya’ban ini tetap harus diperingati. Ini karena terdapat banyak amalan dan rahmat dari Allah SWT kepada makhluk-Nya.

Keutamaan Bulan Syaban

Ada sejumlah keutamaan yang ada pada Bulan Syaban, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Rasulullah SAW Banyak Mengerjakan Puasa Sunah pada Bulan Ini

Bagi Beliau Nabi Muhammad SAW, Bulan ini menjadi bulan paling banyak bagi beliau utnuk mengerjakan puasa sunah (kecuali pada bulan Ramadan Bahkan Rasulullah SAW melaksanakan puasa Sunnah selama satu bulan penuh pada bulan ini.

Hal ini sebagaimana mana dikisahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Salamah. “Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan shaum (puasa) lebih banyak dalam sebulan selain Syaban. Beliau [hampir] melaksanakan shaum pada Sya’ban seluruhnya,” (H.R. Bukhari No. 1834)

Selain itu, Beliau Nabi menunaikan keutamaan ini dengan memberikan jarak atau batas satu atau dua hari, tepat sebelum menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh di bulan Ramadan. Batasannya sampai tanggal 27 atau 28 Syaban.

2. Bulan Diangkatnya Amalan Ibadah

Keutamaan selanjutnya ialah, menjadi bulan yang man segala amalan baik dan buruknya akan di bawah naik kepada Allah SWT. Itulah mengapa Beliau Nabi banyak mengamalkan iabadah sunnah seperti puasa di bulan Syaban ini.

Hal ini juga sebagaimana sesuai dalam hadist riwayat Nasai no 2317, yang artinya:

“Telah mengabarkan kepada kami [‘Amr bin ‘Ali] dari [‘Abdurrahman] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn] – seorang syaikh dari penduduk Madinah – dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Sa’id Al Maqburi] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] dia berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.”

3. Bulan Diturunkannya Ayat Perintah Sholawat kepada Nabi

Keutamaan selanjutnya ialah menjadi bulan yang mana diturunkannya ayat perintah sholawat kepada Nabi. Adapun ayat itu terdapat pada surat Al ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Mengutip dari pcnujember.or.id, mengomentari ayat tersebut, Syeikh Abdul Qadir al-Jailani dalam Kitabnya al-Gunyah, Jilid 3 Halaman 342 mengatakan:

وهو شهر الصلاة على النبي المختار

“Sya’ban Ialah bulan bershalawat kepada Nabi pilihan.”

4. Bulan Memuliakan dan Persiapan Sebelum Ramadhan

Bulan syaban menjadi momen untuk persiapan sebelum bulan Ramadan tiba. Selain itu, Bulan Syaban merupakan pintu gerbang menuju bulan suci Ramadan. Karena itu, Muslim dianjurkan memperbanyak amalan ibadah di Bulan Syaban.

Hal ini sebagaimana Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi di nomor 599 yang artinya:

Dari Anas, dia berkata, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa yang paling utama setelah Ramadlan, Beliau menjawab: “Bulan Sya’ban untuk memuliakan Ramadlan, “Beliau ditanya lagi, lalu Shadaqah apa yang paling utama? Beliau menjawab: “Shadaqah di bulan Ramadlan.” Abu ‘Isa berkata, ini adalah hadits gharib dan menurut ahlul hadits Shadaqah bin Musa bukanlah rawi yang kuat.

5. Malam Nishfu Syaban Penuh Ampunan dan Istimewa

Keutamaan selanjutnya yang ada pada bulan ini ialah menjadi bulan dengan malam penuh dengan ampunan dosa. Di mana Malam nifsu syaban dianggap sebagai malam pengampunan, pembebasan, dan penuh berkah.

Hal ini sebagaimana dalam Kitab Syu’abil Iman, lil Baihaqi, juz 5 halaman 360, hadits nomor 3552:

Dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:”Allah memperhatikan kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban. Makai Dia memberi ampunan kepada semua mahkluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

6. Dikabulkannya Segala Permohonan

Keutamaan selanjutnya yang ada pada bulan syaban ialah menjadi bulan yang Dikabulkannya Segala Permohonan. Di mana pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan memudahkan semua urusan umatnya bila mereka memperbanyak doa.

Ini sebagaimana terutuang dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388:

“Dari Ali bin Abu Thalib, beliau berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:Apabila telah datang malam Nishfu Sya’ban, maka ber qiyamulailah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, sesungguhnya (rahmat) Allah turun pada malam itu ke langit yang paling bawah ketika terbenamnya matahari, kemudian Allah menyeru “Adakah orang yang meminta maaf kepadaku, maka akan Aku ampuni. Adakah yang meminta rizqi, maka Aku akan melimpahkan rizqi kepadanya. Adakah orang yang sakit, maka akan Aku sembuhkan”. Dan hal-hal yang lain sampai terbitnya fajar”

7. Bulan Terakhir Puasa Qadha Ramadhan

Kemudian, keutamaan selanjutnya pada bulan sya’ban ialah menjadi bagian dari bulan terakhir meng-qada puasa Ramadan tahun lalu. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh abu Salaman bin Abdurrahman. Aisyah RA berkata:

“Sesungguhnya aku berkewajiban melakukan puasa Ramadan dan aku tidak mampu melakukannya hingga datang Syaban,” (HR. Abu Daud No. 2047).

Nah, itulah sejumlah keutamaan yang ada pada Bulan Sya’ban ini. Semoga setelah membaca sejumlah keutamaan tersebut kita semua dapat memaksimalkan lagi, terutama dalam beribadah dan beramal Sholeh.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru