7 Tingkatan Nafsu Dalam Islam, Tidak Hanya Hal Yang Negatif!
INDIFFS.COM – Nafsu merupakan suatu keinginan manusia kepada sesuatu. Dalam agama Islam, ada tujuh tingkatan nafsu. Hal yang wajar jika setiap manusia memiliki keinginan akan sesuatu selama tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT. Namun, kebanyakan orang mengartikan nafsu itu dari sudut negatif.
Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ ‘Ulumiddin mengatakan, “Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Sedangkan kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya.”
Tingkatan Nafsu
Syaikh Nawawi dalam kitab Qathrul Ghaits mengutarakan ada 7 tingkatan nafsu yang berlaku dalam secara hirakis, berikut ini:
1. Nafsu Amarah
Nafsu Amarah adalah jenis nafsu yang tingkatannya paling rendah. Nafsu ini cenderung menjerumuskan Tuannya pada hal-hal yang negatif. Orang yang memiliki nafsu ini suka melakukan sesuatu yang membuatnya senang tanpa mempertimbangkan hukum dan dampaknya. Allah SWT menegaskan dalam Al-Quran:
وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌArtinya: “Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Yusuf:53).
Kata Syaikh Nawawi, nafsu amarah ini tempatnya ada di dada. Tandanya kikir, tamak, dengki, bodoh, syahwat, sombong, dan marah.
2. Nafsu Lawwamah
Tempatnya ada di Al-Qalbu (hati), adapun hati letaknya di bawah buah dada sebelah kiri perkiraan dua bentang jari tangan. Tingkatan nafsu ini lebih tinggi daripada nafsu amarah. Setelah melakukan kemaksiatan timbul rasa menyesal di hatinya. Terkadang ia berbuat kebaikan tapi ketika sedang lali ia kembali berbuat kejahatan. Poin positifnya ia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Tanda-tandanya adalah mencela, prasangka, memaksa, ujub, ghibah (bergunjing), riya’, sewenang-wenang, berbohong, lalai.
وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِArtinya: “Dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri).” (QS. Al-Qoyama:2).
3. Nafsu Mulhamah
Tempat nafsu mulmalah ada di Ar-Ruh. Adapun ruh letaknya di bawah buah dada sebelah kanan perkiraan dua bentang jari tangan. Tanda-tandanya adalah dermawan, kerelaan, tawadhu’, taubat, sabar, lapang dada. Orang yang berada pada tingkatan ini cenderung terasa berat dalam melakukan amal kebajikan. Bila ia berhadapan dengan maksiat hatinya masih rindu dengan maksiat.
Namun ia masih bisa membayangkan nikmatnya Surga dan pedihnya api neraka. Dia sudah mengenal berbagai macam penyakit hati seperti iri, dengki, syirik, dan sebagainya. Tapi dia masih belum bisa melawan hal itu. Dan ketika ia bisa menjaga hatinya dari perasaan yang tidak baik disaat itulah ia naik ke tingkat nafsu selanjutnya, yaitu nafsu Muthmainnah.
4. Nafsu Muthmainnah
Tempat nafsu mutmainnah berada di As-Sirru yang letaknya di sebelah buah dada sebelah kiri perkiraan dua bentang jari tangan hingga ke arah dada. Tandanya adalah kemurahan hati, tawakkal, ibadah, bersyukur, ridha’, khasyyah. Sesuai dengan yang terkandung dalam Al-Quran:
يٰۤاَيَّتُهَا النَّفۡسُ الۡمُطۡمَٮِٕنَّةُ. ارۡجِعِىۡۤ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرۡضِيَّةً. فَادۡخُلِىۡ فِىۡ عِبٰدِىۙ. وَادۡخُلِىۡ جَنَّتِىArtinya: “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.
5. Nafsu Radhiah
Nafsu radhiah ini bertempat pada bagian dalam nurani atau ada pada jantung. Tanda-tandanya, berbudi luhur, zuhud, ikhlas, apik (wara’), melatih diri dengan ibadah dan kesulitan), dan selalu menepati janji.
6. Nafsu Mardhiyyah
Nafsu mardhiyyah tempatnya ada di Al-Khafi yang terletak di sebelah buah dada sebelah kanan perkiraan dua bentang jari tangan hingga kepertengahan dada. Tandanya adalah baik budi pekerti, meninggalkan yang selain Allah, halus/ramah terhadap manusia, membawa mereka pada kebaikan, memaafkan kesalahan, cinta dan condong memberi arah dan petunjuk seperti yang dikehendaki Allah.
7. Nafsu Kamilah atau Nafsu Sempurna
Tingkatan yang ke 7 ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia yang suci dan sempurna. Tempatnya ada pada bagian yang lebih tersembunyi di tengah dada. Tanda pemilik nafsu ini adalah ilmul yaqin (memiliki keyakinan berdasar ilmu), ainul yaqin (memiliki keyakinan berdasarkan ketajaman mata hati), dan haqqul yaqin (memiliki keyakinan sejati).
Demikian 7 tingkatan nafsu dalam Islam yang perlu diketahui, semoga bisa menempatkan diri kita berada di posisi yang mana.
Tanggapan
Belum ada