7 Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan, Nomor 5 Sering Dilakukan!
INDIFFS.COM – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, kemeriahan tradisi menyambut Ramadhan sangat terasa.
Masyarakat muslim di Indonesia biasanya melakukan berbagai tradisi sederhana, misalnya menyiapkan bahan makanan untuk hidangan sahur dan berbuka puasa.
Selain itu, masyarakat Indonesia dari berbagai daerah juga memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut Ramadhan. Tradisi-tradisi lokal tersebut hanya ada di Indonesia saja dan diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini, lho.
Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan
Berikut ini merupakan berbagai tradisi jelang Ramadhan di Tanah Air Indonesia:
1. Padusan
Padusan adalah tradisi menyucikan diri yang disimbolkan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Kata padusan sendiri berasal dari kata adus yang berarti mandi. Tujuannya adalah menyucikan diri, membersihkan jiwa dan raga. Sehingga, saat Ramadhan kelak umat muslim bisa menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin.
2. Suroboyo Sarungan
Tradisi yang kedua ini berasal dari ibu kota provinsi Jawa Timur, Surabaya. Surabaya memiliki tradisi unik, yang diadakan pertama kali saat masa kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada tahun 2013.
Dalam tradisi ini, ribuan pasukan bersarang akan membagikan takjil kepada para pengguna jalan. Prosesi dimulai dengan pemukulan bedug oleh Gubernur Jawa Timur dan kegiatan ini dilakukan selama 20 hari pertama bulan Ramadhan.
3. Mohibadaa
Jelang Ramadhan, masyarakat Gorontalo memiliki tradisi Mohibadaa, yakni membalurkan ramuan rempah-rempah tradisional sebagai masker wajah. Sebenarnya, tradisi ini dilakukan tak hanya jelang Ramadhan saja. Namun menyambut bulan puasa, tradisi ini menjadi lebih istimewa.
Ramuan rempah-rempah yang digunakan antara lain tepung beras, humopoto (kencur), bungale (bangle) dan alawahu (kunyit). Disarankan juga menggunakan beras ketan agar hasil tepungnya halus.
Mohibadaa dilakukan untuk menjaga kondisi kulit karena biasanya saat puasa, kulit terasa kering apalagi cuaca Gorontalo sangat panas. Tak hanya aromanya yang wangi sepanjang hari, kulit juga akan terasa kencang, sehat berseri, tidak kering dan mengurangi kerutan.
4. Meugang
Tradisi meugang merupakan tradisi membeli daging sapi, lalu memasaknya dan kemudian menyantapnya bersama keluarga.
Tradisi Aceh ini, sudah dijalankan sejak masa Sultan Iskandar Muda pada abad ke-16. Dalam buku Perayaan Meugang dalam Perspektif Hukum Islam oleh Iskandar pada 2010. Pada masa itu, Sultan meminta untuk memotong lembu atau kerbau. Kemudian daging-dagingnya dibagikan kepada rakyat sebagai wujud syukur sekaligus untuk menyambut Ramadhan.
5. Nyadran
Nyadran merupakan tradisi yang dilakukan dengan cara berziarah atau mendatangi makam orang tua dan sanak saudara yang sudah meninggal. Tradisi nyadran banyak ditemui di Pulau Jawa, terutama di wilayah Jawa Tengah.
Kata nyadran sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yakni sraddha yang berarti keyakinan. Orang-orang akan mendoakan mendiang orang tua dan saudaranya tersebut saat melakukan nyadran.
6. Bakar Batu
Tradisi bakar batu merupakan kegiatan memasak secara tradisional yang dilakukan oleh suku-suku asli Papua yang berasal dari wilayah pegunungan tengah Papua. Tradisi ini biasanya diselenggarakan setiap menyambut sesuatu yang dianggap spesial, termasuk bulan Ramadhan.
Dalam sejarahnya, tradisi bakar batu ini merupakan pesta daging babi. Namun demi menjaga tradisi bakar batu ini, komunitas muslim di Papua pun menggantinya dengan daging ayam atau hewan yang halal menurut Islam.
7. Nyorog
Nyorog merupakan tradisi masyarakat Betawi yang dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini dilakukan dengan membagikan berbagai bingkisan seperti sembako, ikan bandeng dan daging kerbau kepada sanak keluarga.
Bingkisan nyorog biasanya juga bisa berupa makanan khas Betawi seperti sayur gabus pucung. Tujuan dari nyorog adalah untuk mengingatkan bahwa bulan puasa akan segera datang dan Ramadhan merupakan ajang untuk saling silaturahmi.
Nah itulah deretan tradisi unik dalam menyambut bulan puasa di Indonesia. Bagaimana nih dengan tradisi menyambut bulan Ramadhan di daerahmu? Share di kolom komentar ya!
Tanggapan
Belum ada