8 Golongan yang Merugi di Bulan Ramadhan, Kerap Disepelekan!

Admin 0 Komentar

Alih-alih mendapatkan keberkahan dan ampunan-Nya di bulan ramadhan, orang ini malah termasuk ke dalam golongan yang merugi di bulan Ramadhan.

INDIFFS.COMRamadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan menjadi momen yang paling ditunggu seluruh umat islam di seluruh Dunia. Alih-alih mendapatkan keberkahan pada bulan ramadhan, ada sejumlah orang yang termasuk ke dalam golongan merugi di bulan suci ini.

Tentunya ada beberapa model kerugian yang dialami oleh sebagian golongan tersebut. Seperti orang yang tidak mendapatkan manfaat dari bulan Ramadan, hal ini sebagaimana yang Nabi Muhammad telah isyaratkan dalam sabdanya, seperti dalam hadist berikut:

رُبَّ صائمٍ حَظُّهُ مِن صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ

“Boleh jadi orang yang berpuasa ganjaran dari puasanya hanya rasa lapar dan dahaga.”

Yang seharusnya di bulan ramadhan ini seseorang mendapatkan nikmat dari-Nya, namun ia malah menjadi manusia yang sia-sia bahkan celaka dalam nikmat besar yang di berikan-Nya. Lantas siapa kah orang-orang merugi ini?

Golongan yang Merugi di Bulan Ramadhan

Diantara orang-orang yang merugi di bulan Ramadhan yang dirangkum dari berbagai sumber berikut diantaranya:

1. Mereka yang Berpuasa Tidak dengan Iman dan Ihtisab

Orang pertama yang masuk ke dalam golongan merugi di bulan yang penuh berkah ini ialah mereka yang berpuasa tidak dengan iman dan ihtisab. Dimana mereka berpuasa karena riya’ atau hanya mengikuti kebiasaan.

Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من صام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa yang berpuasa karena Iman dan Ihtisaban maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari no. 38)

Mafhum mukhalafah dari hadist ini bahwa siapa yang berpuasa bukan karena iman dan ihtisab maka tidak diampuni dosa-dosanya yang lalu. Jika seseorang tidak diampuni lantaran bulan Ramadhan, kapan dia akan diampuni?

2. Mereka yang Meninggalkan Sholat Malam Karena Malas dan Merasa Berat untuk Menjalankan Ketaatan

Seperti yang kita ketahui bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Namun, tidak dengan mereka yang meninggalkan sholat malam karena malas, merasa berat untuk menjalankan ketaatan dan menyia-nyiakan kesempatan.

Ya, bagaimana tidak, mereka telah menyia-nyiakan waktu-waktu yang paling afdhol. Jika mereka tidak memanfaatkan waktunya di bulan Ramadhan, lantas kapan lagi ada musim kebaikan dan dilipatkannya derajat seperti bulan ramadan ini.

3. Mereka yang Senantiasa Berakhlak Buruk

Mengingat puasa bukan hanya menahan rasa haus dan lapar saja, melainkan menghindari dari perilaku yang buruk dan tercela. Jika saat puasa mereka berakhlak buruk, maka puasanya akan sia-sia begitu saja.

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengerjakannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. al-Bukhari no. 5710)

4. Ia yang Menyia-nyiakan Waktu

Mereka yang menyia-nyiakan waktu-waktu bulan mulia (ramadan) ini untuk tidur dan kelalaian, berleha-leha, mendengarkan musik, menonton yang dimurkai Rabb pemilik langit dan bumi. Merekalah yang rugi di bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:

رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش، ورب قائم حظه من قيامه السهر

“Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam hanya begadang saja.” (HR. Ahmad no. 8843)

5. Yang Menganggap Biasa Bulan Ramadhan

Orang yang menganggap biasa bulan Ramadan, dan tak ada yang berbeda seperti bulan-bulan lainnya, hingga Ramadhan berlalu, tentu sebuah kerugian yang besar.

Bagaimana tidak, ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa, tidak merasakan manfaat bulan suci Ramadhan dan tidak bersegera melakukan kebaikan, padahal di bulan suci inilah segala pahala dilipat gandakan.

Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, ibarat orang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tak ternilai harganya.

6. Yang Tiba-Tiba Berubah Alim Hanya Pada Bulan Ramadhan

Mereka yang bersemangat di awal Ramadhan, berniat taubat dan istiqomah, kemudian berhenti karena lemah semangat, lalu berpaling dari niatnya itu dan hilang tak berbekas, serta mulai membiasakan senda gurau dan sia-sia.

Imam Ahmad mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan saja.”

Sangat disayangnya jika, mereka wanita berhijab di bulan ramadan saja, mereka rajin salat di bulan ramadhan saja, dan ketika ramadhan usai mereka tidak melakukannya lagi.

7. Sebatas Menahan Lapar dan Dahaga

Golongan selanjutnya ialah orang yang menahan perut dari makan dan minum saja. Dimana ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah, menghina, sebuah perilaku yang biasa dilakukan di luar Ramadhan.

Hingga akhirnya, saat Ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tak juga berubah, sehingga Ramadhan pun tak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari

Abu Hurairah radhiyallahu’nhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa)” (HR. Bukhari).

8. Orang yang Tetap Melakukan Maksiat di Bulan Ramadan

Di antaranya keutamaan pada bulan ramadhan ialah penuh dengan rahmat Allah berupa ampunan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Maka beruntunglah orang-orang yang pada bulan ini berusaha untuk meraih ampunan Allah dengan melakukan berbagai macam ketaatan di dalamnya. Dan sungguh merugi jika orang-orang yang di bulan ini malah menambah dosa-dosanya seperti melakukan maksiat.

Itulah sejumlah golongan yang merugi di bulan suci Ramadhan. Betapa banyak manusia terlewatkan dengan kesempatan ini. Maka dari itu hendaklah kita berdoa kepada Allah SWT agar amal-amal kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah. Bertakwalah kepada Allah dan jangan menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Wallahu’alam

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru