8 Penyebab Telat Haid yang Sering Terjadi, Wajib Dipahami!

Admin 0 Komentar

Menstruasi terlambat biasanya menjadi tanda awal kehamilan. padahal, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab telat haid.

IndiffsPenyebab telat haid pada wanita sering kali dikaitkan dengan kehamilan. Ada berbagai kondisi lain yang juga dapat menjadi penyebab terlambat haid. Siklus menstruasi tiap wanita umumnya berbeda-beda.

Siklus normal wanita mengalami menstruasi atau haid berlangsung 21-35 hari. Seorang wanita dapat dikatakan telat haid bila siklus menstruasi nya berlangsung lebih dari 35 hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari stres hingga kondisi medis tertentu.

Gejala Terlambat Haid

Gejala utama dari terlambat haid adalah tidak ada perdarahan yang keluar dari vagina pada periode waktu semestinya, selama satu bulan atau bahkan lebih. Kamu umumnya dikatakan terlambat haid setelah 5 hari atau lebih sejak tanggal yang seharusnya.

Pada dasarnya gejala telat haid bisa bervariasi tergantung penyebab terlambat haid. Namun, kamu umumnya masih dapat mengalami gejala PMS selayaknya akan datang bulan meski tidak mengalami perdarahan. Selain tidak haid, gejala terlambat haid dapat meliputi:

  • Muncul jerawat
  • Perut kembung
  • Payudara terasa nyeri dan lebih sensitif
  • Sakit kepala
  • Lemas, lesu, dan tidak bertenaga
  • Kram pada perut bagian bawah dan punggung
  • Nyeri pada pinggul

Penyebab Telat Haid atau Menstruasi

Mengutip Healthline, umumnya wanita yang belum mencapai menopause biasanya mengalami menstruasi setiap 28 hari. Namun, siklus menstruasi yang sehat dapat berkisar dari setiap 21-35 hari. Jika menstruasi kamu tidak termasuk dalam rentang tersebut, maka bisa dikategorikan terlambat haid.

Berikut penyebab terlambat haid yang paling sering terjadi. Apakah kamu mengalaminya akhir-akhir ini?

1. Kehamilan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu penyebab seorang wanita tidak haid adalah kehamilan. Telat haid menjadi tanda awal seorang wanita kehamilan. Namun, apakah telat haid selalu menandakan kehamilan? Belum tentu juga. Kamu perlu mengingat kapan terakhir menstruasi dan terakhir melakukan hubungan seksual.

Selain tidak haid, tanda awal kehamilan lainnya, seperti payudara bengkak dan terasa nyeri, mual, mudah lelah. Jika kamu mengalami beberapa gejala ini maka dapat segera melakukan pemeriksaan tanda kehamilan dengan alat tes kehamilan (test pack).

2. Penurunan Berat Badan

Berat badan dapat memengaruhi hipotalamus, yaitu kelenjar dalam otak yang bertanggung jawab mengatur berbagai proses dalam tubuh, termasuk siklus haid. Baik penurunan berat badan secara ekstrem maupun kelebihan berat badan dapat menjadi penyebab terlambat haid yang ketiga.

Penurunan berat badan dapat menyebabkan tubuh berbulan-bulan tanpa ber-ovulasi atau lapisan endometrium tumbuh terlalu cepat dan menjadi tidak stabil. Sehingga terjadi haid yang berat, tidak teratur atau terlambat.

Selain itu, melansir Healthline, pembatasan kalori yang parah mempengaruhi bagian otak dengan endokrin, yang akhirnya memberikan instruksi untuk produksi hormon reproduksi.

3. Stres

Saat stres, produksi hormon gonadotropin dan kinerja hipotalamus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi, akan terganggu. Hal inilah yang menjadi penyebab terlambat haid. Jika periode menstruasi terganggu akibat stres, kamu dapat mengatasinya dengan mencoba teknik relaksasi, melakukan sesuatu yang disukai, atau mendengarkan musik.

4. Gangguan Tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh. Jika hormon ini tidak bekerja dengan baik, menstruasi pun bisa terganggu. Kelenjar tiroid yang bermasalah dapat dikenali dengan gejala berupa lelah, penurunan berat badan secara drastis, rambut rontok, dan sensitif terhadap suhu panas atau dingin. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena gangguan pada tiroid dapat ditangani dengan obat-obatan dan operasi. Menstruasi pun akan kembali normal setelah gangguan tiroid ditangani oleh dokter.

5. Menopause Dini

Seorang wanita akan mengalami fase menopause pada rentang usia 45 – 55 tahun. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat wanita yang mengalami menopause di bawah usia 40 tahun. Kondisi ini disebut sebagai menopause dini.

Sebelum kamu memasuki masa menopause, kamu akan mengalami fase perimenopause yang terjadi antara 2 – 8 tahun sebelumnya.

Pada fase ini, kamu akan mengalami siklus menstruasi tidak teratur hingga terhentinya proses menstruasi. Penyebab menopause dini pun bisa diketahui melalui tes AMH. Hal ini untuk memeriksa kadar AMH di dalam tubuh. Pasalnya, kadar AMH di dalam darah akan menurun dan tidak lagi terdeteksi kala menopause.

6. Efek Pil KB

Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang dapat mencegah pelepasan sel telur. Agar siklus menstruasi kamu kembali normal, diperlukan waktu hingga enam bulan setelah berhenti mengonsumsi pil KB. Jenis alat kontrasepsi lain yang juga dapat menyebabkan menstruasi terlambat adalah KB implan dan suntik KB.

7. Obesitas

Penambahan berat badan bisa memicu perubahan hormon pada wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas, memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi terlambat. Diet dan olahraga akan disarankan oleh dokter jika obesitas menjadi faktor penyebab terlambat haid yang kamu alami.

8. Siklus Menstruasi yang Tidak Normal

Salah satu penyebab seseorang tidak mengalami haid adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Siklus yang tidak teratur dapat menyebabkan waktu menstruasi lebih lama hingga volume darah yang keluar lebih banyak dari biasanya.

Jadwal menstruasi memang tidak selalu sama tiap bulannya. Namun, jika kamu mengalami waktu siklus haid lebih lama dan berkepanjangan, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter.

9 Olahraga Berlebihan

Berolahraga secara berlebihan tanpa mengonsumsi cukup kalori dapat menjadi penyebab terlambat haid, karena tubuh tidak menghasilkan cukup estrogen untuk menyelesaikan siklus haid.

Aktivitas olahraga yang berat juga dapat menyebabkan menstruasi yang terlewat. Ini paling sering terjadi pada kamu yang berlatih selama beberapa jam sehari. Itu terjadi karena, entah disengaja atau tidak, tubuh membakar lebih banyak kalori dibanding yang konsumsi.

Jika kamu berencana berolahraga lebih lama dan sering, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter olahraga. Tugas mereka yaitu, membantu tubuh untuk mendukung semua tuntutan fisik yang dikerjakan.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru