8 Tradisi Unik 17 Agustus di Berbagai Daerah di Indonesia

Admin 0 Komentar

Masyarakat di berbagai daerah punya cara sendiri dalam menyambut kemerdekaan Indonesia. Inilah tradisi unik 17 Agustus yang perlu kamu tahu!

Indiffs – Masyarakat di berbagai daerah mempunyai cara sendiri dalam menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Selain upacara bendera, mengadakan perlombaan dan menghias tempat tinggal dengan beragam pernak-pernik khas 17 Agustus-an, ada banyak tradisi unik 17 Agustus di Indonesia yang biasanya turut meramaikan momen tahunan ini. Tradisi tersebut umumnya berlangsung di berbagai provinsi atau daerah yang telah dilakukan secara turun-temurun.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa tradisi unik 17 Agustus yang perlu kamu tahu!

Telok Abang, Palembang

Telok Abang, Palembang

Telok Abang, Palembang – Kelas pintar

Jika kamu kebetulan sedang mengunjungi Palembang pada bulan Agustus, kamu mungkin akan menemukan banyak sekali penjual Telok Abang di sepanjang jalan. Ini adalah mainan khas bulan Agustus yang selalu diburu oleh masyarakat. Mainan dari gabus yang dibentuk menjadi kapal laut, pesawat terbang, atau kereta ini sudah lekat dan sudah menjadi bagian dari tradisi perayaan HUT RI. Selain gabus yang berwarna kuning serta berbagai kertas yang ditempel-kan sebagai hiasan, Telok Abang juga dilengkapi dengan telur rebus. Uniknya, telur tersebut dicat dengan warna merah, kemudian ditancapkan di bagian tengah kapal.

Pawai Jampana, Bandung

Pawai Jampana, Bandung

Pawai Jampana, Bandung – Mister Aladin

Selanjutnya adalah tradisi dari Bandung, Jawa Barat. Dalam menyambut HUT RI, masyarakat kota kembang ini biasanya akan mengadakan pawai yang disebut sebagai Pawai Jampana. Dalam pawai ini akan ada tandu besar yang berisi aneka hasil bumi, hasil kerajinan masyarakat setempat, serta berbagai macam makanan. Tandu tersebut akan dibawa oleh empat orang. Nah, tandu yang ada di dalam pawai ini bukan hanya satu, melainkan ada puluhan. Hasil bumi yang ada pada tandu tersebut kemudian akan diperebutkan oleh peserta pawai dan warga yang ikut menyaksikan pawai. Lalu, makanan yang juga ada pada tandu akan disantap bersama-sama. Wah, sungguh wujud persatuan dan kekompakan yang luar biasa, ya!

Sepakbola Durian, Kebumen

Sepakbola Durian, Kebumen

Sepakbola Durian, Kebumen – Akurat.co

Bulan Agustus memang identik dengan berbagai macam perlombaan unik di masyarakat. Mulai dari lomba makan kerupuk, hingga lomba yang cukup ekstrim seperti yang diadakan oleh Masyarakat Kebumen, Jawa Tengah. Mereka rutin mengadakan lomba sepakbola, namun uniknya, mereka mengganti bola dengan durian. Karena cukup ekstrim, perlombaan ini biasanya hanya diikuti oleh orang tertentu misalnya anggota laskar Densus 99 dan anggota forum spiritual. Sebelum perlombaan pun akan diadakan doa bersama untuk keselamatan para peserta. Unik sekali, kan?

Lomba Dayung, Banjarmasin

Lomba Dayung, Banjarmasin

Lomba Dayung, Banjarmasin – Twitter

Bergeser ke Pulau Kalimantan, tepatnya di Banjarmasin, ada sebuah perlombaan yang selalu menarik perhatian banyak orang. Ya, apalagi kalau bukan Lomba Dayung Perahu Naga yang rutin dilakukan setiap tahunnya di Sungai Martapura. Acara ini bukan kegiatan baru, melainkan sudah dilakukan sejak tahun 1924. Lomba dayung ini bukan hanya dijadikan hiburan ketika menyambut ulang tahun kemerdekaan, tetapi juga menjadi sarana untuk mencari bibit-bibit pendayung andal. Awalnya acara ini memang hanya diperuntukkan bagi warga setempat, namun karena semakin terkenal, peserta nya pun semakin beragam, termasuk dari provinsi tetangga.

Obor Estafet, Semarang

Tradisi Unik 17 Agustus

Obor Estafet, Semarang – Pemerintah Kota Semarang

Tradisi yang tidak kalah unik dan meriah juga dilakukan oleh warga Semarang, tepatnya di Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah. Masyarakat melakukan lari obor estafet. Acara ini juga sudah dilakukan sejak lama lho, kurang lebih 30 tahun. Yang menjadi peserta dalam lomba lari sambil membawa obor ini adalah para atlet terbaik di Semarang. Sobat Pesona mungkin penasaran, kenapa harus menggunakan obor? Apa yang istimewa dengan obor? Obor dianggap sebagai simbol semangat dari para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Nah, melalui lomba obor estafet ini, masyarakat diharapkan dapat mencontoh semangat para pahlawan dan melanjutkan perjuangan mereka dalam mengisi kemerdekaan.

Tradisi Pacu Kude, Aceh

Tradisi Unik 17 Agustus

Tradisi Pacu Kude, Aceh – Disbudpar Aceh

Pernahkah kamu mendengar tentang tradisi Pacu Kude? Tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Aceh ini merupakan permainan rakyat yang sudah ada pada masa kolonial Belanda yang biasa dimainkan setelah panen. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1956, permainan ini secara resmi diambil alih oleh pemerintah setempat. Sejak saat itulah pemerintah dan masyarakat Aceh menganggap bahwa Pacu Kude merupakan simbol dari perjuangan rakyat untuk mendapatkan kemerdekaan. Maka, dari sini lah tradisi Pacu Kude terus digalakan dalam rangka merayakan HUT RI setiap tahunnya.

Kuda yang digunakan untuk acara ini juga merupakan kuda hasil persilangan antara kuda Australia dan kuda Gayo, lho. Biasanya, kuda yang ikut serta dalam pacuan ini berasal dari enam daerah yakni Aceh Tengah yang merupakan tuan rumah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Besar, dan Sumatera Barat.

Peresean, Lombok

Tradisi Unik 17 Agustus

Peresean, Lombok – Wikipedia

Peresean merupakan tradisi tradisi unik perayaan 17 Agustus khas dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menurut sejarahnya, peresean adalah permainan tradisional Lombok yang dilakukan oleh dua peserta laki-laki dari Suku Sasak, Lombok. Keduanya akan bertarung menggunakan perisai dan rotan. Uniknya selama pertandingan berlangsung, alunan musik tradisional tidak boleh berhenti sama sekali dan gelaran peresean ini diawasi langsung oleh banyak wasit.

Tirakatan, Yogyakarta

Tradisi Unik 17 Agustus

Tirakatan, Yogyakarta – Harian Jogja

Tirakatan merupakan kegiatan tasyakuran yang dilakukan penduduk Yogyakarta. Rangkaian ini sudah berlangsung sejak pasca kemerdekaan dan masih terus dilestarikan sampai sekarang. Biasanya sebelum malam tirakat digelar pada hari-H perayaan 17 Agustus, penduduk sekitar sudah melangsungkan kegiatan lomba-lomba 17-an. Lalu di malam Hari Kemerdekaan warga berkumpul di satu lokasi untuk berdoa bersama, renungan malam dengan tokoh masyarakat, makan-makan, hingga berbagi hadiah lomba.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru