9 Adab Bersedekah Dalam Islam Yang Perlu Diperhatikan
Indiffs – Bersedekah merupakan salah satu bentuk amal shalih yang paling utama, bahkan termasuk salah satu amal terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bersedekah juga merupakan salah satu sebab di lindungi seseorang dari adzab kubur dan mendapat naungan Allah pada hari kiamat. Namun tak sedikit orang yang dengan sengaja bersedekah hanya untuk mendapatkan sanjungan dari orang lain bahkan hanya ingin mendapatkan pujian atas kebaikan yang dilakukan oleh orang tersebut. Memang bersedekah memiliki keutamaan tersendiri, sebagai mana ayat berikut yang menjelaskan tentang perintah untuk bersedekah:
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah : 195)
9 Adab Bersedekah Dalam Islam
Perlu diketahui oleh setiap orang bahwa bersedekah terdapat adab-adabnya yang perlu diperhatikan agar bernilai ibadah. Berikut akan kami bahas beberapa adab dalam bersedekah dalam Islam:
1. Niat dan ikhlas semata-mata karena Allah
Niat memberi dan bersedekah semata karena Allah. Bukan untuk membanggakan diri sendiri. Memang tak ada salahnya jika ingin memotivasi orang lain, hanya saja lakukanlah secara bijak. Jika keikhlasan tidak ada, maka sedekah akan batal dan dapat menggugurkan pahalanya. Sebagian orang bersedekah dengan tujuan riya’ dan sum’ah serta berbangga-bangga untuk menyombongkan diri agar ia dikenal dengan sedekahnya. Bahkan ia berusaha menonjolkan hal itu. Orang-orang seperti ini akan disiksa pada hari Kiamat dengan siksa yang sangat berat.
2. Menghindari sifat bakhil atau pelit
Menghindari sikap bakhil, dalam memberikan sedekah atau infaq sebaiknya seseorang tidak sengaja bersikap bakhil dengan memberikan sedekah dalam jumlah yang tidak memadai. Sikap semacam ini bisa menimbulkan penyesalan kelak di kemudian hari ketika seseorang menyadari amal kebaikannya ternyata kurang semasa hidupnya.
3. Mendahulukan sedekah yang wajib daripada yang mustahab (Sunnah)
Wajib bagi seorang Muslim, apabila ia harus mengeluarkan zakat yang wajib dan telah tiba waktunya, agar mendahulukan nya daripada sedekah yang mustahab atau sunnah. Itulah hukum asalnya. Sebab, menunaikan sedekah yang wajib termasuk rukun Islam. Allah SWT tidak akan menerima amalan-amalan yang sunnah hingga ia mengamalkan amalan wajib.
4. Bersedekah dari hasil yang baik
Sesuatu yang diberi membawa manfaat kepada si penerima, termasuk meringankan bebannya.
Bersedekah dari harta yang halal dan baik karena itu merupakan sebab diterimanya sedekah tersebut dan yang akan menghasilkan pahala, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah Al-Baqarah ayat 267,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ وَلَسْتُم بِآخِذِيهِ إِلَّا أَن تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
5. Mengutamakan pemberian sedekah kepada orang terdekat, baik itu kerabat maupun tetangga
Bersedekah itu dapat diberikan kepada siapa saja dan dapat dikelola menjadi potensi ekonomi masyarakat. Tapi, Rasulullah SAW menyarankan kepada Abu Thalhah untuk menyedekahkannya kepada kerabatanya. Itu harus menjadi skala prioritas, sebelum bersedekah ke orang lain. Sebab, roh dari sedekah adalah untuk mempererat jalinan antar manusia yang dimulai dari hubungan kekerabatan, antar tetangga, kemudian pembinaan masyarakat secara lebih luas. Sebagai mana firman Allah SWT,
يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah ayat 215)
6. Sebaiknya tidak diketahui orang (lain) ketika memberikan
Sedekah kepada perorangan sebaiknya tidak diketahui orang lain. Hal ini untuk menjaga privasinya. Sedekah kepada bukan perorangan kadang-kadang diumumkan dalam laporan oleh pihak pengelola sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi. Hal ini tidak menjadi masalah, dan diharapkan tidak mempengaruhi atau mengurangi keikhlasan orang bersedekah.
7. Pemberian dilakukan dengan sebaik-baiknya cara, bukan dalam keadaan terpaksa
Adab Bersedekah selanjtnya dilakukan sesuai kemampuan si pemberi dan berasal dari sumber yang halal.
Memberikan apa yang diminta, atau menolaknya dengan penolakan yang baik. Dalam menghadapi peminta, memang hanya ada dua pilihan, yakni memberi atau menolak. Jika terpaksa memang harus menolak karena ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, maka sekali lagi penolakan itu harus dilakukan dengan cara yang baik.
8. Tidak mengungkit segala pemberian yang telah dibuat
Artinya, tidak terbesit keinginan mengharapkan balasan. Sebagaimana dalam firman Allah subnahahu wata’ala,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi).” (QS. Al-Baqarah ayat 264)
9. Mengucapkan terima kasih kepada penerima sedekah
Sejatinya mereka telah memberi ladang amal bagi orang lain untuk menyalurkan sebagian dari hartanya. Dan berucap terimakasih dan rasa syukur kepada seseorang yang bersedekah dan itu merupakan perbuatan yang baik dan dianjurkan untuk dilakukan pada setiap muslim.
Itulah beberapa adab yang harus di perhatikan terhadap orang yang bersedekah. Dan perlu diketahui tidak perlu banyak dibicarakan apabila kita ingin bersedekah dan niatkan semata mata karena Allah Ta’ala. Wallahua’alam, Semoga bermanfaat!
Tanggapan
Belum ada