9 Penyebab Keputihan Berlebihan Yang Perlu Diwaspadai!
Indiffs – Keputihan normal yang dialami oleh wanita terbilang lazim dan normal, hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi yang sedang menyusui atau stres. Sedangkan keputihan abnormal yang terus terjadi, hal ini menjadikan penyebab keputihan berlebih yang bisa menjadi gejala dari sebuah penyakit reproduksi.
Sebagian wanita mengalami keputihan berlebihan saat masa subur, dan hal ini sangat normal terjadi karena perubahan hormonal tubuh yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Dan perlu diingat jika keputihan yang disebabkan oleh masa subur, mala keputihan tidak akan disertai dengan keluhan seperti bau yang tidak enak, perubahan warna ataupun rasa gatal.
Penyebab Keputihan Berlebihan
Jika Anda mengalami hal seperti itu sebaiknya berkonsultasi kepada dokter. Anda juga perlu untuk mengetahui beberapa penyebab keputihan secara berlebih dibawah ini:
1. Alergi
Alergi ini bisa menjadi penyebab terjadinya keputihan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan sabun pembersih vagina, kondom dan pelumas. Pasalnya, hal ini dapat menjadi pemicu tumbuhnya alergi pada sebagian besar wanita. Karena alergi yang muncul, biasanya disertai dengan munculnya keputihan yang berlebih sebagai respons dari tumbuh.
2. Infeksi Jamur
Penyebab keputihan berlebih dalam kondisi tidak normal adalah terjadinya infeksi jamur. Adapun jamur yang dimaksud adalah jamur Candida yang berkembang dengan tidak terkendali. Infeksi jamur ini memiliki tekstur keputihan yang tebal dan cair. Vagina yang gatal, memerah dan timbulnya rasa nyeri ketika hendak kencing maupun berhubungan suami istri.
3. Sedang Hamil
Hampir setiap wanita merasakan hamil, dan pada saat hamil, ibu akan mengalami keputihan berlebih. Keputihan ini sangat membantu untuk melindungi dari infeksi yang mungkin menyerang vagina dan area rahim bagian dalam. Keputihan ini akan cenderung berwarna putih jernih. Jika ibu yang sedang hamil mengalami keputihan sebaiknya jangan khawatir.
4. Ibu Menyusui
Saat ada ibu menyusui, cairan tersebut akan meningkat jumlahnya. Biasanya ini dimulai dengan keluarnya darah berwarna gelap, berubah menjadi merah muda, cokelat, kuning, krem, hingga putih. Lokia biasanya akan berhenti dengan sendirinya 4-6 minggu setelah melahirkan. Lokia adalah cairan yang keluar dari vagina sebagai mekanisme tubuh dalam membersihkan diri usai persalinan.
5. Hormon Tidak Seimbang
Ketidak seimbangan ini terjadi karena beberapa faktor kebiasaan atau jenis makanan yang sedang dikonsumsi atau masalah kesehatan lain. Dan tak hanya itu. Salah satu penyebab lainnya adalah PCOS yang membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Proses pembuahan dalam tubuh pun terganggu.
6. Vaginitis
Vaginitis adalah kondisi dimana area vagina mengalami inflamasi atau peradangan iritasi, infeksi, atau memakai pakaian yang terlalu ketat bisa menyebabkan Anda mengalami hal itu. Keputihan yang Anda keluarkan oleh vaginitis bisa memiliki warna yang berbeda, misalnya, kuning, putih, hijau atau abu-abu.
7. Ovulasi
Ovulasi atau proses pembuahan. Mendekati masa ovulasi jumlah hprmon esterogen dalam tubuh yang meningkat. Hal inilah yang membuat cauran di sekitar serviks bersih dan licin sehingga keputihan menjadi alami.
8. Penggunaan AKDR
Alat kontrasepsi dalam rahim yang langsung dimasukan ke dalam rahim, dalam penggunaan AKDR tidak jarang menyebabkan keputihan berlebih, yang dipicu oleh adanya respons tubuh terhadap benda asing. Jika keputihan tidak disertai dengan bau, perubahan warna, nyeri panggul atau gatal, sebaiknya anda tak perlu khawatir.
9. Menular Seksual
Keputihan ini disebabkan oleh infeksi gonore atau klamidia. Infeksi ini muncul akibat berhubungan seks tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi, terutama jika sering berganti pasangan seksual. Gejalanya berupa keputihan berlebihan yang disertai bau amis atau menyengat, rasa gatal, dan rasa terbakar di vagina. Untuk menyembuhkannya, diperlukan pengobatan antibiotik.
Nah, itulah beberapa penyebab keputihan berlebih yang wajib diketahui oleh wanita.
Tanggapan
Belum ada