7 Adab Tidur Sesuai Anjuran Rasulullah, No.6 Sering Dilakukan!

Admin 0 Komentar

Ketika hendak tidur, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sudah memberi contoh yang baik untuk ditiru tentang bagaimana adab tidur.

Indiffs – Anjuran Rasulullah SAW bisa dijadikan pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk ketika tidur. Berikut pembahasan tentang adab tidur dari sebelum tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Adab Tidur Ajaran Rasul

Mengutip dalam berbagai sumber, terdapat beberapa tata cara yang dilakukan oleh Rasulullah. Mengingat bahwa Rasulullah SAW adalah panutan bagi setiap pemeluk agama Islam, setiap adab yang diajarkan oleh beliau mengandung makna-makna baik dalam kehidupan.

1. Tidurlah Dalam Keadaan Ber-wudhu

Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

Artinya: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

2. Berbaring di Sisi Kanan

Adab sebelum tidur dalam Islam yang selanjutnya, yaitu berbaring di sisi kanan. Hal ini juga telah disebutkan dalam hadits dari Al Baro’ bin ‘Azib sebelumnya, di mana Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidur dalam keadaan ber-wudhu dan berbaring pada sisi kanan tubuh.

Ibnul Qayyim menjelaskan manfaat berbaring dengan sisi kanan seperti berikut,

“Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).

3. Tidak Tidur dengan Posisi Tengkurap

Perlu kamu ketahui bahwa tengkurap merupakan salah satu posisi tidur yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT, hal ini diceritakan melalui riwayat yang artinya:

“Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.’ Bapak ku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata Beliau adalah Rasulullah SAW’,” (HR. Thabrani).

4. Membaca Surat Al-Quran

Adab selanjutnya adalah membaca surat dalam Alquran, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas masing-masing sekali sambil meniup telapak tangan lalu di usapkan ke wajah. Lakukan hal yang sama secara berulang sampai tiga kali.

Kemudian dapat dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi agar terhindar dari godaan setan yang terkutuk saat tidur. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Jika engkau hendak berbaring di atas tempat tidur mu bacalah ayat Al Kursi karena dengannya engkau selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan setan tidak akan bisa mendekati mu sampai pagi. Benar yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu setan.” (HR. Bukhari)

5. Hendaknya Mengibaskan Tempat Tidur

Sebelum tidur kamu dianjurkan mengibaskan tempat tidur untuk membersihkan kotoran di permukaan tempat tidur tersebut.

Rasulullah pernah bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan bismillah karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggal nya tadi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

6. Jangan Begadang

Sebisa mungkin membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika tidak ada kepentingan yang bermanfaat.

Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)

Ibnu Baththol juga menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah).

7. Membaca Doa Sebelum Tidur

Dari Hudzaifah, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »

Artinya: “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324).

Itulah beberapa adab tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat dan bisa dilaksanakan, ya!

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru