AH Nasution, Satu-Satunya Jendral Yang Selamat Dari G30SPKI
INDIFFS.COM – Abdul Haris Nasution atau AH Nasution merupakan salah satu jenderal besar yang ikut dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Beliau merupakan sosok jendral pemberani yang dikenal dengan berwatak jujur, sederhana, disiplin dan tekun dalam beribadah.
Beliau juga adalah salah satu saksi sejarah yang berhasil menyaksikan sendiri tentang kemerdekaan Indonesia, dalam kepemimpinan Soekarno (orde lama) dan kepemimpinan Soeharto (orde baru), hingga pada masa reformasi.
Selain itu, AH Nasution menjadi satu-satunya jenderal yang selamat dari peristiwa subuh berdarah, dan beliau merupakan salah satu incaran para PKI dalam peristiwa G3OS PKI. Padahal ia adalah target mereka bersama 7 Jendral lainnya. Hal ia bisa selamat berkat peran dari sang istri Johanna Suniarti dan juga ajudan nya, Pierre Tendean.
Jenderal besar TNI Abdulah Haris (AH) Nasution, lahir di Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918, dan istrinya bernama Johanna Suniarti merupakan salah satu yang berperan dalam menyelamatkan suaminya dari penculikan kelompok Gerakan 30 September. Dalam gerakan ini, dikenal istri beliau sebagai pasukan Cakrabirawa berdasarkan seragam yang dipakai.
Pasukan Cakrabirawa adalah pasukan khusus pengaman presiden. Ketika pasukan tersebut sampai kerumah Jenderal Besar di Jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat. Sang istri yang telah menyelamatkannya, mencoba untuk menahan pintu kamarnya yang saat itu di datangi oleh Cakrabirawa dan menyuruh Nasution untuk pergi menyelamatkan diri.
Sang istri tetap menahan pintu walaupun pasukan tersebut menyerang dengan menggunakan tembakan. Akhirnya, beliau (AH) berhasil selamat dengan melompati tembok rumah. Ajudan jenderal besar, Pierre Tendean kemudian mengaku sebagai Abdulah Haris (AH) Nasution karena wajahnya mirip di kegelapan. Sehingga Pierre gugur dan dibawa ke Lubang Buaya bersama dengan jenderal lainnya.
Sementara itu, Abdulah Haris (AH) Nasution menceritakan tentang bagaimana bisa selamat dari penculikan itu. Nasution menyelamatkan diri dengan memanjat tembok samping rumahnya. Sebelumnya, ia sudah berusaha untuk kembali masuk ke rumah karena putrinya Ade Irma Nasution yang akhirnya tertembak. Usaha itu sempat di cegah oleh istrinya dan memohon agar Nasution menyelamatkan diri.
Setelah itu, Nasution berpindah bersembunyi di belakang tong air yang berbeda di rumah duta besar Irak. Di persembunyian itu, ia tak habis pikir mengapa pasukan Cakrabirawa mencoba untuk membunuhnya. Setelah itu, Jenderal besar mencoba untuk pergi kerumah Wakil Menteri Leimena karena ia percaya bahwa Wakil Menteri Leimena tidak akan menghianatinya jika diminta bantuan untuk menghubungi presiden Soekarno dan menanyakan mengapa Cakrabirawa berusaha menculik nya.
Sebelum selamat, beliau sempat di kepung oleh Cakrabirawa dan berkat tumbuhan yang lebat saat di dekat dinding rumahnya. Saat sedang memanjat tembok samping rumahnya, beliau berusaha ditembak oleh Cakrabirawa, namun ia berhasil selamat.
Demikianlah kisah dari Abdulah Haris (AH) Nasution yang berhasil selamat dari tragedi G30SPKI, semoga dapat menambah wawasan.
Tanggapan
Belum ada