Anak Pramuka? Yuk, Kenali Sejarah Berdirinya Pramuka Indonesia

Admin 0 Komentar

Gerakan Pramuka Indonesia Dimulai Pada Tahun 1912. Hal Hal ini Bermula Dari Organisasi NPO Yang Kemudian Berganti Nama Menjadi pada tahun 1916.

IndiffsBerdirinya pramuka diprakarsai oleh Baden Powell. Mulanya, pada tahun 1907 ketika Baden Powell yang menjabat sebagai Letnan Jenderal tentara Inggris, ia mengadakan perkemahan pramuka di Pulau Brownsea, Inggris.

Pengalaman itu ditulis serta dijadikan buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku tersebut tersebar di seluruh penjuru Inggris bahkan beberapa negara lainnya. Hingga akhirnya terbentuklah organisasi pramuka.

Organisasi ini semula hanya diikuti oleh para anak laki-laki. Namun, ketika tahun 1912 Badan Powell dibantu oleh sang adik Agnes Powell mendirikan organisasi pramuka untuk perempuan ” Girl Guides”.

Organisasi kepramukaan tersebut akhirnya dilanjutkan oleh istri Baden Powell.

Powell semakin mengembangkan organisasi pramuka. Ia kemudian membentuk organisasi pramuka usia siaga bernama CUB atau anak serigala pada tahun 1961. Organisasi kepramukaan tersebut dilengkapi dengan buku panduan The Jungle Book.

Gerakan pramuka di Indonesia dimulai pada tahun 1912. Hal tersebut bermula dari organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1916.

Melihat gerakan pramuka yang berada di Indonesia membuat tokoh-tokoh gerakan nasional berniat mendirikan Padvinders (Pandu) untuk anak bangsa dan akhirnya terbentuklah Padvinders Indonesia seperti JPO (javaanse Padvinders Orgcmizatie), JJP (jong java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

Organisasi tersebut kemudian bersatu. Mulanya dibentuklah PAPI (Persaudaraan Antara Pandu Indonesia) yang merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

PAPI tidak dapat bertahan lama. Kemudian terbentuklah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).

PAPI kemudian mengembangkan diri menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Eksistensi gerakan kepanduan di Indonesia semakin meningkat.

Hal tersebut membuat banyak gerakan kepanduan bermunculan di Indonesia pada tahun 1928-1935. Gerakan tersebut ada yang bernafas kebangsaan maupun agama. Kepanduan yang bernapas kebangsaan antara lain Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI).

Sedangkan kepanduan yang bernapas agama seperti Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Pada 28 Desember 1945 terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo. Kepanduan ini merupakan satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.

Pada tahun-tahun berikutnya banyak organisasi kepanduan yang kembali bermunculan. Hingga kemudian Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor 93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947 dengan Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6 September 1951.

Hal ini memungkinkan organisasi kepanduan lain selain Pandu Rakyat Indonesia. Contohnya terbentuknya IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) pada 16 September 1951. Kemudian IPINDO diterima menjadi anggota International Conference (Organisasi Kepanduan Sedunia) mewakili Indonesia masuk dalam Far East Regional Scout Officer pada tahun 1953.

Lalu ada tahun 1954, terbentuklah organisasi POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Kepanduan Putri Indonesia) yang melebur menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Jika di jumlah, dari tahun 1950 hingga 1960, organisasi kepanduan di Indonesia berjumlah 100. Organisasi-organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO dan PKPI.

Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka. Ia menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia dan kemudian melebur-nya menjadi organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.

Maka, tercipta lah Keppres No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Dan akhirnya Gerakan Pramuka di Indonesia mulai dikenal kan secara resmi di Indonesia pada 14 Agustus 1961. Hal tersebut bersamaan dengan Presiden RI menganugerahkan panji-panji sebagai penghargaan ikutsertakan para pandu dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.

Saat Gerakan Pramuka dikenal kan pada tanggal 14 Agustus 1961, maka 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka. Setiap tahunnya seluruh anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia akan memperingati hari tersebut.

Sejarah pramuka di Indonesia cukup panjang dengan berbagai organisasi. Walau begitu, perbedaan tersebut akhirnya berhasil bersatu menjadi satu kesatuan. Selamat Hari Pramuka untuk seluruh anak Indonesia!

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru