Apa Itu Arti Tarhib Ramadhan? Kerap Muncul Saat Bulan Puasa!

Kenali arti Tarhib Ramadhan yang menjadi sebuah tradisi di beberapa negara Islam dalam rangka menyambut datangnya bulan ke-9 Hijriah tersebut.

INDIFFS.COM – Tinggal beberapa pekan lagi umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan Ramadhan. Sejumlah perayaan dan tradisi pun siap menyambut bulan yang penuh berkah ini, yang mana salah satunya ialah Tarhib Ramadhan. 

Tarhib Ramadhan ialah istilah baru ketika fajar Ramadhan akan datang bertandang. Istilah cukup populer apabila mendekati bulan suci Ramadhan. Karena di Indonesia sendiri ada banyak versi kegiatan dari Tarhib Ramadhan, baik secara tradisi, maupun secara resmi.

Lantas apa sebenarnya arti dari Tarhib Ramadan itu sendiri? Dan apa saja tradisinya yang dilakukan di berbagai Negara. Untuk menjawab pertanyaan itu semua simak pada artikel di bawah ini!

Pengertian Tarhib Ramadhan

Merangkum dari berbagai sumber, kata tarhib (ترحيب) berasal dari akar kata yang sama yang membentuk kata Marhaban (selamat datang).

Secara etimologis (bahasa), kata tarhib berasal dari bahasa arab, yakni fi’il “ra-hi-ba, yarhabu, rahbun” yang berarti luas, lapang dan lebar, yang selanjutnya menjadi fi’il “rahhaba, yurahhibu, tarhiban” yang mengandung arti menyambut, menerima dengan penuh kelapangan, kelebaran dan keterbukaan hati.

Secara terminologis (istilah), kata tarhib Ramadan (ترحيب رمضان) berarti menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan segala kesiapan, keluasaan, kelapangan, keterbukaan dan kelebaran yang dimiliki, baik materil maupun spiritual, jiwa dan raga serta segala apa yang ada dalam diri kita.

Tarhib ramadan, kemudian menjadi sebuah tradisi yang dirayakan di berbagai negara menjelang datangnya Ramadhan, sebagai bentuk suka cinta menyambut bulan penuh berkah ini, termasuk di tanah air.

Tradisi Tarhib Ramadhan di Negara-Negara Islam

Mengutip dari buku Jamuan Ramadhan Karya Fandlan Fatazka (2007), tradisi ini dilakukan disejumlag negara islam yakni sebagai berikut:

1. Di Indonesia

Menjelang puasa Ramadhan, sebagian Muslim di Indonesia punya tradisi membersihkan diri yang disebut padusan. Tradisi padusan ini berkembang di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Adapun Istilah padusan sendiri diambil dari bahasa Jawa yang artinya mandi dengan tujuan untuk mensucikan diri dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

2. Di Uni Emirat Arab (UEA)

Di Uni Emirat Arab (UEA) tradisi ini disebut juga dengan Haq al Laila. Tradisi tersebut dilakukan setiap 15 Syaban atau setengah bulan sebelum datangnya bulan suci Ramadhan.

Tak hanya itu, Tradisi itu biasanya dilakukan oleh anak-anak yang berjalan mengeliling lingkungan rumah dengan pakaian berwarna terang. Maka dari itu, Haq al Laila sering dikatakan sebagai tradisi trick or treat di negara barat.

3. Di Mesir

Setiap tahunnya, masyarakat Mesir menyambut ramadhan dengan berbagai lentara warna-warni berbeagai corak. Lentera warna-warni tersebut menjadi simbol persatuan dan rasa senang memasuki bulan suci Ramadhan.

4. Di Lebanon

Memiliki julukan Swiss-nya Timur Tengah, Di Lebanon ada sebuah tradisi menyambut Ramadhan yang unik. Yaitu menembakkan meriam yang suaranya dapat terdengar seantero negeri. Tradisi ini bermula sekitar 200 tahun lalu.

Kemudian, dengan suara yang menggelegar terdengar di seluruh negeri membuat masyarakat berasumsi bahwa hal itu penanda datangnya Ramadan.

5. Di India

Dikenal dengan kekayaan alam dan kebudayaannya, ada sebuat tradisi yang kerap dilakukan oleh umat muslim yang ada di Indoa. Tradisi tersebut ialah tradisi Seheriwala yang mirip dengan tradisi membangunkan sahur di Indonesia.

Dalam tradisi Seheriwala, orang-orang di India akan berjalan pada waktu dini hari sekitar pukul 2:30 dengan membawa rotan di tangan mereka. Kemudian, rotan ini nantinya digunakan untuk mengetuk pintu rumah warga pemeluk agama Islam sebagai bentuk datangnya bulan Ramadan dan pengingat waktu sahur.

Itulah arti Tarhib Ramadhan sebagai tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Meski banyak sekali tradisi yang dilakukan, namun tujuannya sama yakni menyambut datangya Ramadhan dengan penuh suka cita.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru