Apa Itu Inner Child? Istilah Kesehatan yang Populer di TikTok!

Inner Child – Girls Beyond
INDIFFS.COM – Inner child belakangan ini menjadi satu istilah yang sering diperbincangkan. Banyak orang yang mengatakan bahwa tindak-tanduk seseorang terbentuk karena inner child di dalam dirinya.
Inner child adalah konsep yang menggambarkan sifat dan kekanak-kanakan yang mungkin dimiliki setiap orang. Meski begitu, kondisi yang terdapat di dalam setiap individu ini tidaklah sama. Hal tersebut terbentuk dari pengalaman saat masih anak-anak.
Maka dari itu, muncullah istilah inner child yang terluka yang merujuk pada konflik, trauma, atau dendam dari masa lalu yang tidak terselesaikan atau dipulihkan. Innerchild yang terluka dapat sangat memengaruhi diri ketika sudah dewasa. Mulai dari perilaku, pola pikir, cara mengambil keputusan, manajemen emosi, dan sebagainya.
Innerchild juga bisa digambarkan sebagai bagian dari diri seseorang yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi anak-anak. Artinya, bagian ini terus menetap dan bersembunyi di dalam diri seseorang. Jika semasa kecil seseorang pernah mengalami trauma, maka hal ini dapat berdampak negatif di kemudian hari.
Ciri-Ciri
Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa tanda atau ciri yang bisa terlihat jika seseorang memiliki inner child negatif atau terluka:
- Merasa ada yang salah dengan diri kamu
- Selalu berusaha menyenangkan semua orang
- Terkadang merasa senang jika bermasalah dengan orang lain
- Susah move on dari orang lain
- Sering kali merasa cemas jika dihadapkan dengan sesuatu yang baru
- Rasa bersalah jika memberikan batasan atas diri Anda kepada orang lain
- Selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan
- Perfeksionis
- Sering kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas
- Selalu mengkritik diri sendiri
- Sering merasa malu saat harus menunjukkan perasaan
- Malu dengan bentuk tubuh sendiri
- Sering menaruh curiga kepada orang lain
- Berusaha menghindari konflik bagaimanapun caranya
- Takut ditinggalkan
Penyebab
Ada banyak hal yang dapat mengganggu inner child di dalam diri yang terluka. Mungkin sebagian dari penyebab ini tampak wajar pada anak-anak. Namun, jika saat itu harus menghadapinya sendiri, perkembangan diri kamu mungkin menjadi terpengaruh karenanya.
Melansir dari berbagai sumber, berikut deretan penyebab innerchild terluka:
- Pola asuh yang salah (otoritatif, helicopter parenting, pengabaian, dll.)
- Kekerasan fisik, emosional, atau seksual
- Kekerasan keagamaan (pemaksaan keyakinan, pemaksaan pemakaian atribut keagamaan, hukuman apabila tidak menjalankan ritual keagamaan, dll.)
- Diskriminasi berbasis SARA
- Bullying
- Terpisah dari keluarga
- Kematian anggota keluarga atau teman masa kecil yang dekat
- Perpecahan dalam keluarga (perceraian, perselingkungan, pertengkaran orang tua, KDRT, dll.)
- Anggota keluarga yang memiliki gangguan kejiwaan
- Anggota keluarga yang menyalahgunakan NAPZA
- Kejadian traumatis lainnya (bencana alam, peperangan, kecelakaan, menyaksikan penganiayaan atau pembunuhan, dll.)
Cara Mengatasi Inner Child yang Terluka
Pada dasarnya, tidak ada satupun orang yang bisa menghindari luka innerchild. Apabila kamu merasa memiliki luka pada inner child, berikut cara mengatasinya:
- Memahami apa yang terjadi dalam diri
- Menulis jurnal
- Melakukan meditasi
- Melakukan kegiatan yang menyenangkan
- Menyayangi sisi anak-anak di dalam diri kamu
- Membangun support system
Selain itu, jangan pernah merasa bahwa kamu sendirian. Perasaan ini kerap membuat kita putus asa atau malu dan berusaha menyembunyikan luka batin yang kita miliki. You are not alone, girls! Di luar sana, ada banyak orang yang juga sedang berjuang untuk memulihkan luka inner child-nya. Ada banyak orang yang bersimpati dan siap menjadi ruang aman bagimu. Jadi, tetap semangat, ya! Kamu berhak bahagia!
Tanggapan
Belum ada