Apa itu Obesitas? Yuk, Kenali Gejala Dan Dampaknya
Indiffs – Obesitas adalah penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan. Kondisi seperti ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, mulai dari genetik hingga perilaku. Sedangkan dari data riset kesehatan dasar Indonesia di tahun 2018 menunjukkan bahwa 22% orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas.
Gejala ini bukan hanya sekedar berat badan yang berlebih. Obesitas ditandai dengan nilai indeks masa tumbuh (IMT) 30 atau lebih, penumpukan lemak di beberapa area tubuh, mudah lelah dan nyeri sendi. Pada anak-anak, gejala ini umumnya ditandai dengan penumpukan lemak di bagian payudara dan sesak ketika melakukan aktivitas fisik dan gangguan pada pubertas.
Bukan hanya sekedar masalah tubuh, obesitas ini adalah masalah medis yang meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, kanker dan jantung. Kebanyakan orang sulit menurunkan berat badan, karena obesitas umumnya dari faktor keturunan, lingkungan dan fisiologis.
Dengan melakukan penurunan berat badan sekecil apapun mampu memperbaiki dan mencegah masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Diet sehat dan meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan berat badan.
Gejala Obesitas
Pada umumnya obesitas tahap awal tidak memiliki gejala yang berdampak pada tubuh. Pengidap tidak akan menyadari bahwa berat badannya terus bertambah serta pakaian yang lama sudah tidak muat untuk dipakai. Umumnya akan menyadari gejala tersebut setelah lingkungan serta kerabatnya mengingatkan dan memberitahu bahwa telah diagnosa obesitas dan terjadi ketika indeks masa tubuh adalah 30 lebih atau lebih tinggi.
Indeks tubuh dihitung dengan membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan meter kuadrat dan BMI memberikan perkiraan lemak tubuh yang masuk akal, Namun, BMI tidak secara langsung mengukur kadar lemak dalam tubuh. Sehingga beberapa orang seperti atlet, memiliki BMI dalam kategori obesitas.
Dampak Obesitas
Dampak Dari gejala ini memang cukup berbahaya dan berdampak negatif bagi kesehatan karena dapat memicu datangnya penyakit yang serius, seperti jantung dan diabetes. Dampaknya antara lain.
1. Sulit bernapas
Hal yang sering dialami oleh orang gemuk yaitu dengan sulit bernapas dan napasnya cenderung pendek. Disebabkan karena adanya lemak yang menumpuk pada daerah leher dan dada, sehingga mengalami kesulitan bernafas baik untuk menghirup atau mengeluarkan udara.
2. Nyeri sendi dan otot kaki
Orang yang mengalami berat badan berlebihan sering mengalami sakit pada sendi dan otot kaki. Nyeri pada lutut secara terus-menerus dapat merusak postur tubuh, hal ini terjadi karena kelebihan berat badan yang menambah beban maupun tekanan pada lutut pergelangan kaki.
3. Asam lambung naik
Kelebihan lemak dapat memicu asam lambung naik hingga ke kerongkongan. Jika hal ini terjadi pengidap akan merasakan terbakar, rasa sakit serta tekanan di sekitar dada serta leher. Lemak yang menekan daerah lambung yang menekan daerah lambung yang bersifat asam naik.
4. Depresi
Obesitas juga sering dikaitkan dengan masalah emosional, seperti kecemasan dan kesedihan sehingga mengakibatkan depresi. Depresi ini dapat dikaitkan dengan makan berlebih.
Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa di Amerika Serikat, sekitar 43 persen orang dewasa yang alami depresi mengalami obesitas. Demikian juga untuk anak-anak, mereka yang alami depresi kerap kali memiliki BMI lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak depresi.
5. Hipertensi
Salah satu dampak lainnya adalah meningkatnya tekanan darah perifer. Banyak pengidap gejala kelebihan lemak ini dapat mengidap tekanan darah tinggi maupun hipertensi dan akhirnya memiliki penyakit jantung.
Tanggapan
Belum ada