Cacar Monyet Resmi Ganti Nama Jadi MPOX, Begini Alasan WHO!

Admin 0 Komentar

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan cacar monyet ganti nama. Hal ini dilakukan untuk menghapus stigma akan penyakit tersebut.

INDIFFS.COM – Baru-baru ini dikabarkan, Organisasi kesehatan Dunia (WHO) telah resmi ganti nama penyakit cacar monyet atau monkeypox dengan MPOX. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari stigmatisasi dari nama cacar monyet.

Para ilmuwan yang tak menyetujui penamaan monkeypox sebelumnya, berpendapat bahwa cacar monyet kemudian menjadi identik dengan penyakit “Afrika”. Yang mana, mengacu pada kelompok yang berbeda atau clade dari virus berdasarkan wilayah benua tempat mereka pertama kali ditemukan.

Namun, pada awal tahun ini penyakit cacar monyet telah menyebar jauh ke luar Afrika, membuat penamaan menjadi kurang tepat. Hal inilah, yang kemudian menjadi pertimbangan WHO mengganti nama monkeypox menjadi mpox.

Alasan WHO Ganti Nama Cacar Monyet Ganti Nama jadi MPOX

Melalui laman resmi dari WHO, pergantian nama ini berfungsi untuk mengurangi kekhawatiran yang di kemukakan oleh para ahli. Adapun berikut beberapa alasan terkait pergantian nama tersebut dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO:

  • Adopsi mpox sinonim baru dalam bahasa Inggris untuk penyakit ini.
  • Mpox akan menjadi istilah pilihan, menggantikan monkeypox, setelah masa transisi satu tahun. Ini berfungsi untuk mengurangi kekhawatiran yang dikemukakan oleh para ahli tentang kebingungan yang disebabkan oleh perubahan nama di tengah wabah global. Ini juga memberi waktu untuk menyelesaikan proses pembaruan ICD dan memperbarui publikasi WHO.
  • Sinonim mpox akan dimasukkan dalam ICD-10 online dalam beberapa hari mendatang. Ini akan menjadi bagian dari rilis resmi ICD-11 tahun 2023, yang merupakan standar global saat ini untuk data kesehatan, dokumentasi klinis, dan agregasi statistik.
  • Istilah ‘cacar monyet’ akan tetap menjadi istilah yang dapat dicari di ICD, agar sesuai dengan informasi historis.
  • Pertimbangan untuk rekomendasi termasuk alasan, kesesuaian ilmiah, tingkat penggunaan saat ini, pengucapan, kegunaan dalam bahasa yang berbeda, tidak adanya referensi geografis atau zoologi, dan kemudahan pengambilan informasi ilmiah sejarah.

Kendati demikian, nama monkeypox atau cacar monyet tetap akan digunakan selama setahun ke depan. Namun, secara bertahap nama monkeypox akan dikurangi untuk kemudian agar tidak digunakan.

Lebih dari itu, kebijakan WHO ini diambil karena nama virus cacar monyet, yang dinamakan karena pertama kali teridentifikasi menulari monyet, dikritik. Nama itu dinilai rasis dan mengandung stigma seksual.

Itulah mengapa WHO, melalui situs resminya, mengimbau agar seluruh pihak mengganti penamaan virus cacar monyet dengan virus mpox.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru