Cerita Rakyat Singkat, Kisah Timun Mas Mengalahkan Raksasa

Admin 0 Komentar

Cerita rakyat yang berjudul Timun Mas ini sangat populer di Jawa Tengah. Yang mengisahkan seorang wanita tua yang menginginkan seorang anak.

Indiffs – Cerita rakyat yang berjudul Timun Mas ini sangat populer di Jawa Tengah. Cerita rakyat yang mengisahkan seorang wanita tua yang menginginkan seorang anak, sedangkan suaminya sudah meninggal. Dan ia pun selalu berdoa agar diberikan anak untuk menemani dirinya.

Namun, doanya itu terdengar oleh buto ijo yang melewati rumahnya. Buto ijo pun langsung menghampiri wanita tua itu, lalu memberinya biji timun. Buto ijo menyuruh menanam biji timun itu, yang nantinya akan muncul seorang anak pada timun ketika sudah besar.

Cerita Rakyat: Timun Mas

Alkisah di sebuah desa pada daerah Jawa Tengah, hidup seorang janda paruh baya yang bernama Mbok Srini.

Karena kesepian, ia sangat mengharapkan kehadiran seorang anak, namun sayangnya harapan itu pupus karena suaminya telah meninggal dunia.

Tiap hari tiada henti Mbok Srini selalu berdoa agar bisa diberikan seorang anak untuk menemani hidupnya.

Pada suatu suatu hari, buto ijo yang kebetulan lewat mendengar doa Mbok Srini. Dengan suaranya yang menggelegar, buto ijo itu bertanya “Hey wanita tua! apakah kau sungguh-sungguh menginginkan seorang anak?.”

Mbok Srini terkejut. Dengan tubuh bergetar ia menjawab mendambakan seorang anak yang bisa menemaninya. Namun sepertinya hal itu tak mungkin mengingat usianya yang sudah tau, dan juga suaminya telah meninggal.

“Ha… haa .. haa.. aku bisa mengabulkan keinginanmu dengan mudah, tapi tentu ada syaratnya. Apakah kau bersedia?” tanya si buto ijo.

“Baiklah, aku bersedia,” sahut Mbok Srini menjawab walaupun hatinya takut melihat sosok buto ijo yang begitu besar dan menyeramkan.

“Peliharalah anak yang kuberikan padamu nanti. Beri ia makan yang banyak supaya gemuk. Aku akan menjemputnya saat ia berusia 6 tahun,” ucap si buto ijo dengan suara yang menggelegar.

Dan tidak ada pilihan lain, Mbok Srini terpaksa menerima syarat tersebut. Buto ijo itu memberinya segenggam biji biji timun untuk ditanam.

Mbok Srini pun mengikuti saran si buto ijo untuk menanam biji timun yang didapatkannya. Biji itu tubuh dan berubah dalam waktu yang singkat, dalam beberapa hari saja pohon timun tumbuh dengan buahnya yang sangat besar dan siap untuk di panen.

Mbok Srini Terkejut

Mbok Srini Terkejut – Cerita Rakyat Nusantara

Betapa terkejutnya Mbok Srini ketika sedang memetik beberapa timun, di hadapannya terdapat bayi perempuan yang cantik. Lalu bayi itu pun diberi nama Timun Mas, karena ia lahir dari timun yang berwarna keemasan.

Beberapa waktu kemudian buto ijo pun mendatangi kediaman Mbok Srini. Saat itu Timun Mas yang berusia 6 tahun hendak dimakan oleh buto ijo tersebut.

Tidak kehilangan akal, Mbok Srini pun mencari cara untuk menyelamatkan Timun Mas agar tidak jadi sebagai santapan buto ijo.

“Sabar aku akan menyerahkannya kepadamu, tapi apakah kau mau? Tubuhnya masih kecil dan kurus, aku rasa ia belum cukup lezat untuk kau makan,” kata Mbok Srini.

“Ia sedang pergi. Percayalah padaku, kembalilah dua tahun lagi dan aku jamin ia sudah gemuk,” jawab Mbok Srini. Buto ijo pun percaya pada perkataan Mbok Srini “Dua tahun bukanlah waktu yang lama,” pikirnya.

Sepeninggal buto ijo Mbok Srini mencari akal untuk menyelamatkan Timun Mas. Ia terus berdoa supaya Tuhan menyelamatkan jalan keluarnya. Suatu malam, Tuhan telah mengabulkan permintaannya, dan Mbok Srini pun bermimpi bertemu seorang pertapa di gunung. Dan pertapa itu menyuruh Timun Mas untuk menemuinya, ia akan menolong Timun Mas.

Lalu Mbok Srini pun menyuruh Timun Mas untuk menemui pertama itu di gunung. Timun Mas pun langsung menyanggupinya. Ia mendaki selama berhari-hari sampai mencapai puncak, lalu ia pun menemui seorang lelaki yang berjubah putih. “Permisi kek, namaku Timun Mas. Ibuku bilang, kakek akan membantuku untuk melawan buto ijo yang hendak menyantapku” sapa Timun Mas.

“Oh kau yang bernama Timun Mas? Ya, aku memang mendatangi ibumu lewat mimpi. Cucuku jika buto ijo kembali, berlarilah dengan kencang,” pesan si pertapa itu.

“Langkah kakinya lebar, aku pasti mudah tertangkap,” kata Timun Mas dengan heran.

“Ambillah empat bungkusan kecil ini, Lemparkan satu persatu pada buto ijo saat kau melarikan diri,” jawab pertapa itu dengan tegas.

Dan dua tahun itu pun sudah berlalu. Saatnya buto ijo kembali untuk mengambil Timun Mas. Benar saja, tiba-tiba terdengar langkah kaki dan teriakan menggelegar, “Mbok Srini! Mana anakmu? Aku sudah lapar!” teriaknya.

“Kumohon jangan makan dia” pinta Mbok Srini.

“Enak saja. Kau sudah berjanji, kau tak boleh mengingkarinya!” jawab buto ijo.

Dengan terpaksa, Mbok Srini membawa Timun Mas menemui raksasa itu. Dan berbisik pada Mbok Srini “Jangan khawatir, Bu.”

 

Kecerdikan Timun Mas Melawan Buto Ijo

Kecerdikan Timun Mas Melawan Buto Ijo

Kecerdikan Timun Mas Melawan Buto Ijo – PosKata

Timun Mas segera membuka bungkusan pemberian kakek pertapa itu. Bungkusan pertama, ternyata berisi biji timun.

Ia melemparkannya ke arah buto ijo. Keajaiban pun terjadi.

Biji timun itu  berubah menjadi ladang timun dengan buahnya yang sangat banyak. Langkah buto ijo pun terhalang oleh ladang timun itu.

Dengan susah payah ia harus melewati rintangan dan batang-batang pohon yang meliliti tubuhnya. Namun, ia berhasil meloloskan diri. Ia pun bertambah marah.

Kemudian bungkusan kedua itu berisi jarum. Timun Mas pun melemparkan jarum-jarum itu.

Jarum-jarum itu berubah menjadi pohon-pohon bambu yang tinggi dan berdaun sangat lebat. Buto ijo harus bekerja keras menerobos pohon-pohon itu.

Timun Mas membuka bungkusan ketiga. Sambil terus berlari, ia melemparkan isi bungkusan itu yaitu garam. Lagi-lagi keajaiban terjadi. Garam itu berubah menjadi lautan yang luas.

Namun, lautan itu tak ,menjadi penghalang bagi buto ijo. Ia berenang melintasi lautan itu, dan mencapai sampai tepi. Buto ijo mulai kelelahan, tapi mengingat lezatnya daging Timun Mas dan ia pun kembali berlari bersemangat.

Timun Mas ketakutan melihat kekuatan buto ijo itu. Bungkusan terakhir adalah harapan satu-satunya. Sambil berdoa, Timun Mas membuka bungkusan keempat, yang berisi terasi.

Sekuat tenaga, Timun Mas mengeluarkan terasi itu kearah buto ijo. Apa yang terjadi? Terasi itu berubah menjadi lautan lumpur yang panas mendidih.

Buto ijo yang berlari kencang tak dapat menghentikan langkahnya. Ia pun terperosok ke dalam lumpur itu. Ia berteriak dan meronta, semakin dalam lumpur itu mengisap tubuhnya. Buto ijo pun tenggelam ke dalam lumpur panas itu.

Timun Mas menghentikan langkahnya. Ia lega karena berhasil menyelamatkan diri. Dengan kelelahan ia berjalan pulang ke rumahnya.

Mbok Srini yang terus menangis sepeninggal Timun Mas, sangat bahagia melihat kepulangan putrinya. Mereka berpelukan dan mengucap syukur pada Tuhan atas pertolongannya.

Sejak saat itu, Mbok Srini hidup bahagia bersama Timun Mas.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru