Dampak Bahaya Menghirup Gas Air Mata Pada Kesehatan

Admin 0 Komentar

Gas air mata merupakan bahan kimia yang umumnya digunakan oleh pihak keamanan. Berikut beberapa dampak gas air mata bagi orang yang terpapar.

INDIFFS.COM – Gas air mata merupakan salah satu bahan kimia yang umumnya digunakan oleh pihak keamanan guna mengendalikan kerusuhan dan membubarkan massa. Gas air mata ini pertama kali digunakan pada saat Perang Dunia I dalam perang kimia. Ada beberapa dampak gas air mata pada kesehatan bagi seseorang yang menghirup zat ini.

Dampak Gas Air Mata

Kandungan gas air mata bisa berupa bahan kimia 2-chlorobenzalmalonontrile (gas CS), dibenzoxazepine (gas CR gas), chloroacetophenone (gas CN), atau oleoresin capsicum yang biasanya digunakan dalam semprotan merica.

Tingkat keparahan gejala dan dampaknya terhadap kesehatan pun akan bergantung pada lokasi penembakan gas air mata. Seperti di dalam atau diluar ruangan, jarak saat gas air mata dilepaskan, dan apakah orang yang terpapar memiliki masalah kesehatan sebelumnya.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini dampak gas air mata:

1. Pada Mata

Sesaat setelah terpapar gas air mata, dampaknya bisa membuat mata berair, gatal, panas seperti terbakar, tidak bisa melihat untuk sementara, pandangan kabur. Paparan gas air mata dari jarak dekat bisa menyebabkan efek jangka panjang berupa pendarahan mata, kerusakan saraf, katarak, erosi kornea, sampai kebutaan.

2. Pada Kulit

Iritasi dan rasa sakit pada kulit saat gas air mata bersentuhan dengan kulit yang terbuka, bisa mengakibatkan iritasi serta rasa sakit. Iritasi bisa berlangsung dalam kasus yang parah selama berhari-hari. Efek lainnya yaitu gatal, kemerahan, melepuh, dermatitis alergi, dan luka bakar kimia.

3. Kesehatan Mental

Dampak bahaya gas air mata yang lainnya adalah gangguan kesehatan mental. Dampak gas air mata tak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental. Beberapa orang yang terkena paparan gas air mata dalam situasi penuh tekanan atau berulang bisa mengalami gangguan stres pasca-trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).

Saat mengingat atau mengalami peristiwa traumatis ini, orang tersebut detak jantung dan tekanan darahnya bisa melonjak. Kondisi ini bisa berbahaya pada orang yang punya riwayat penyakit jantung karena memicu serangan jantung.

4. Gangguan Pernapasan

Dampak gas air mata juga bisa menimbulkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Saat menghirup kabut gas ini, orang bisa tersedak, hidung dan tenggorokan terasa panas serta gatal, sesak napas, mengeluarkan air liur, batuk-batuk, mual dan muntah, atau diare.

Orang dengan riwayat gangguan pernapasan berisiko mengalami gagal napas. Dalam kasus yang parah, paparan gas air mata konsentrasi tinggi atau di ruang tertutup dalam jangka waktu lama, bisa menyebabkan kematian.

Bila terpapar pada orang yang memiliki riwayat penyakit asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), gas air mata dapat menyebabkan kematian akibat gagal napas. Hal tersebut juga bisa terjadi jika gas air mata ditembakkan dengan dosis tinggi atau di ruangan tertutup.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru