Doa Akan Tahallul dan Setelah Tahallul: Lengkap Cara & Syaratnya

Admin 0 Komentar

Tahallul merupakan rangkaian ritual terakhir setelah melaksanakan ibadah Haji/Umroh. Berikut ini doa tahallul yang perlu di lafalkan!

INDIFFS.COM – Tahallul merupakan rangkaian ritual terakhir setelah melaksanakan ibadah Haji/Umroh. Tahallul menhafalkan kembali apa-apa yang tadinya dilarang ketika masih dalam keadaan ihram. Untuk itu sangat penting untuk mengetahui Doa Akan Tahallul dan setelah Tahallul.

Sebab memotong atau mencukur rambut kepala merupakan hal penting dalam pelaksanaan manasik haji & Umrah. Jamaah haji tidak dapat tahallul (tuntas/selesai dari haji atau umrah) sebelum melakukannya. Hal ini ditegaskan oleh Syekh Zakariya al-Anshari, yakni:

وَلَا تَحَلُّلَ مِنْ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ دُونَهُ كَسَائِرِ أَرْكَانِهِمَا

Latin: Walaa tahallula minal hajju Wal ‘Ummroti duunahu kasaa’iri arkaa’ihimaa.

Artinya: “Tidak ada tahallul dari haji dan umrah tanpa menghilangkan rambut kepala sebagaimana rukun-rukun yang lain.” (Syekh Zakariya al-Anshari, Asna al-Mathalib, juz.1, hal.490).

Tahallul Awal adalah Melakukan pemotongan rambut baik secara keseluruhan atau hanya sebagianm walau hanya sepanjang 2 inci oleh Syafi’i, Sedangkan Tahallul Tsani adalah Jika semua rangkaian rukun haji telah dilakukan, termasuk thawaf ifadhah dan Sai’ haji.

Ke dua Tahallul tidak dilakukan pemotongan, melainkan jatuh dengan sendirinya jika kedua hal di atas telah dilakukan. Setelah tahallul kedua jatuh, semua larangan ihram boleh dilakukan kembali, termasuk hubungan suami isteri.

Jika Thalul kedua jatuh, semua larangan ihram boleh dilakukan kembali, termasuk hubungan suami istri.

Doa AkanTahallul

Saat hendak tahalull dan mencukur rambut, doa yang bisa dibaca yaitu:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِكُلِّ شَعْرٍ نْورًا يَوْمَ القِيَامَةِ

Latin: Allahummaj’al likuli sya’ratin nuuran yaumal qiyaamati.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah cahaya untuk setiap helai rambut yang aku potong ini pada hari kiamat nanti.”

  • Doa Akan Memotong Rambut

اَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ للهِ عَلَى مَا أَنْعَمَنَابِهِ عَلَيْهَا. اَللَّهُمَّ هَذِهِ نَاصِيَتِي فَتَقَبَّلْ مِنِّي وَاغْفِرْ ذُنُوْبِى اَللََّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِيْنَ وَاْلمَقْصُوْرِيْنَ يَاوَاسِعَ الْمَغْفِرَةٍ اَللَّهُمَّ اثْبُتْ لِى بِكُلِّ شَعْرَةٍ حَسَنَةً وَامْحُ عَنِّي بِهَا سَيِّئَةً. وَارْفَعْ لِىْ بِهَا عِنْدَكَ دَرَجَةً

Latin: Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Alhamdulillahi ‘alaa maa Hadaanaa Walhamdulillahi ‘Aala maa an’amanaa bihi alaihaa. Allahumma Hadzihi naa shiatii Fataqobbala minni Wagfir dzunuubi. Allahummagfir lilmuhallaqiina Walmaqshuuriina Yaa waasi’al magfiroti. Allahummats butlii bikulli Syahrotii hasanatawwamhu ‘annii bihaa sayyiatan. Warfa’lii bihaa ‘inda darojatan.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada kita dan segala puji bagi Allah tentang apa-apa yang telah Allah karuniakan kepada kami. Ya Allah ini ubun-ubunku, maka terimalah dariku (amal perbuatanku) dan ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur dan memendekkan rambutnya wahai Tuhan yang Maha Luas ampunan-Nya. Ya Allah tetapkanlah untuk diriku setiap helai rambut kebajikan dan hapuskanlah untukku dengan setiap helai rambut kejelekan. Dan angkatlah derajatku di sisimu.”

Doa Setelah Tahallul

Adapun doa yang dibaca sesudah tahallul, bunyinya berikut ini:

الحَمْدُ للهِ الَّذِي قضَى عَنَّا مَنَاسِكَنَا اللَّهُمَّ إِيمَاًنا وَيَقِينًا وَعَوْنًا وَاغْفِرْلنَا وَلِوَالِدَيْنَا ولِسَائِرِ المُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ

Latin: Alhamdulillaahil ladzii qadhaa ‘annaa manaasikanaa. Allahumma zidnaa iimaanan wa yaqiinan wa ‘aunan waghfir lanaa wa liwaalidainaa wa lisaa’iri muslimiiina wal muslimaati.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelesaikan manasik kami. Ya Allah, tambahkanlah kepada kami iman, keyakinan dan pertolongan serta ampunilah kami, kedua orangtua kami dan seluruh kaum muslimin dan muslimat.”

Cara dan Syarat Bertahallul:

Untuk laki-laki, afdalnya bercukur sempurna/botak (pada tahalul pertama). Boleh memotong rambut sepanjang sepertiga jari bagian atas atau kurang dari itu. Untuk perempuan hanya boleh memotong sebagian rambut,dengan mengumpulkan rambutnya kemudian memotongnya sepanjang satu ruas jari.

Mencukur rambut kepala pun perlu dilaksanakan sesuai dengan waktunya. Yakni setelah pertengahan malam hari Nahar (malam tanggal 10 Dzulhijjah), bila dilakukan sebelumnya, maka berdosa dan wajib membayar fidyah/ dam (denda), karena termasuk larangan bagi orang yang berihram. Disebutkan dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji:

وَشَرْطُ الْحَلْقِ مَا يَلِي أَلَّا يَسْبِقَ وَقْتَهُ، وَوَقْتُهُ بَعْدَ مُنْتَصَفِ لَيْلَةِ النَّحَرِ، فَلَوْ حَلَقَ قَبْلَ ذَلِكَ كَانَ آثِمًا وَيَسْتَوْجِبُ الْفِدْيَةَ

Latin: Wasyathrulhalqi maa yalii allaa yasiqo waqtahu, Wawaqtuhu ba’da muntashofi lailatinnahari,falau haqqo qobla dzalika kaana aatsiman Wayastawjibu.

Artinya: “Syarat mencukur rambut adalah sebagai berikut, pertama tidak mendahului waktunya. Adapun waktunya adalah setelah pertengahan malam hari Nahar. Bila seseorang mencukur sebelum waktu tersebut, maka ia berdosa dan berkewajiban membayar fidyah”. (Syekh Mustofa al-Khin dkk, al-Fiqh al-Manhaji, juz II, hal.142).

Demikianlah penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai doa akan bertahallul dan sesudah tahallul. Semoga bermanfaat.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru