‘Godoksa’ Lonely Death, Fenomena Mati Kesepian di Korsel

Admin 0 Komentar

Fenomena Godoksa atau meninggal sendirian tanpa keluarga biasa terjadi di Korea Selatan, dimana kondisi ini kebanyakan dialami lansia.

INDIFFS.COM – Godoksa atau Lonely Death ini memiliki arti dimana kondisi mati kesepian tanpa ada kerabat atau keluarga di sisi mereka. Mati dalam kesendirian inilah yang menjadi fenomena menyedihkan, dimana belakangan ini sedang marak dan terjadi di Korea Selatan.

Bahkan, sejumlah pemberitaan di Korea Selatan sering kali mengabarkan tentang penemuan mayat yang mati sendirian di rumahnya. Dikutip dari pramborsfm, saat ini ada hampir sepertiga rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang di Korea Selatan. Dan mereka ini adalah orang-orang yang paling rentan mengalami mati kesepian.

Apa Itu Godoksa?

‘Godoksa’ Lonely Death atau kematian dalam kondisi kesepian tanpa ada kerabat atau keluarga merupakan sebuah fenomena di Korea Selatan yang dikenal dengan nama ‘godoksa’. Biasanya, lonely death ini lebih banyak terjadi pada orang tua, yang kematiannya tidak diketahui selama berhari-hari.

Kasus Mati Kesepian di Korea Selatan

Dikutip dari CNN Indonesia, berdasarkan laporan Korea Herald, saat ini ada hampir sepertiga rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang di Korea Selatan. Mereka tergolong kelompok yang paling rentan mengalami Korea Selatan mati kesepian.

Menurut Badan Statistik Korea, jumlah rumah tangga dengan anggota keluarga tunggal atau satu orang melonjak dari 5,39 juta pada 2016 menjadi 6,64 juta pada 2021. Penyebabnya tercatat antara lain pensiun dini, perceraian, kesehatan yang memburuk dan pengangguran kaum muda yang lebih tinggi.

Menurut laporan The Postech Times, dengan berkurangnya multi-generasi, para orang tua terpaksa hidup sendiri dan terisolasi secara sosial. Seringkali, ikatan antara keluarga dan orang yang lebih tua, juga terputus atau melemah. Dengan penurunan kontak sosial, kematian kemungkinan dapat meningkat.

Terlepas menjadi masalah sosial, fenomena warga Korea Selatan mati kesepian ini kemudian memunculkan penyedia jasa untuk membersihkan rumah dan barang-barang milik orang yang telah meninggal dunia. Jasa ini bahkan pernah diangkat dalam film Korea, Move To Heaven.

Melansir CNN, penelitian telah menemukan bahwa kesepian meningkatkan kemungkinan kematian dini sekitar 30 persen. Sejumlah penelitian lainnya juga telah menunjukkan bahwa kesepian dapat merusak kesehatan fisik seseorang.

American Heart Association merilis pernyataan ilmiah bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat meningkatkan risiko sekarat akibat serangan jantung atau stroke dan menjadi salah satu penyebab warga Korea Selatan mati kesepian.

Penyebab Terjadi Mati Kesepian di Korea Selatan

Ada beberapa penyebab yang mengakibtkan godoksa atau lonely death ini terjadi di Korea Selatan.

Lansia Ditengah Kesendirian

Berbeda dengan di Indonesia, ketika usia lansia ini fokus untuk menikmati hidup. Seperti pulang kampung dan hidup bertani di sana, ikut anak mereka ke kota dan menikmati kehidupan urban di sana atau bahkan bermain bersama cucu-cucu mereka.

Namun nyatanya, kehidupan lansia di Korea selatan tidak seindah di Indonesia. Dimana banyak dari orang Korea Selatan yang memilih untuk memutus ikatan keluarga mereka. Mulai dari alasan kehidupan individualis, kesenjangan sosial, sampai ke persaingan hidup yang ketat membuat para lansia di sana hidup di tengah kesendirian. Bahkan parahnya orang yang jauh lebih muda seringkali menyepelekan dan membuat remeh hal tersebut.

Depresi dan Gangguan Kesehatan Mental

Bukan berarti karena seseorang yang telah lanjut usia tidak bisa mengalami depresi. Justru para korban dari lonely death, termasuk lansia yang menjadi alasan munculnya rasa depresi dan gangguan kesehatan mental.

Hal ini terjadi karena, pada saat mereka menghadapi masalah ataupun tekanan yang besar, tidak ada tempat untuk bercerita. Ini yang membuat mereka harus memendam masalah dan tekanan tersebut sendirian.

Hingga pada akhirnya, depresi dan gangguan kesehatan mental menjadi salah satu alasan akhirnya kasus lonely death terjadi. Bahkan, dalam beberapa penemuan, ruangan atau tempat tinggal korban lonely death seringkali ditemukan alkohol, sampah yang berserakan sampai ke obat-obatan penenang.

Itulah penjelasan seputar godoksa atau lonely death yang kini sedang marak terjadi di Korea Selatan. Untuk itu, agar fenomena ini tak terjadi di Indonesia, sebaiknya para anak-anak muda jangan pernah menganggap remeh kesepian, apalagi pada seorang yang telah lansia.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru