Gunung Anak Krakatau Siaga III, Masyarakat Dilarang Mendekati Kawah
indiffs – Gunung Anak Krakatau merupakan kegunungapian yang ada di Indonesia diantara puluhan gunung api aktif lainnya. Akibat letak geologis Indonesia, Indonesia merupakan negara yang berada di lingkaran cincin api. Hal ini menyebabkan Indonesia benyak memiliki gunung berapi yang tidak aktif maupun yang masih sangat aktif dan salah satunya adalah Krakatau.
Krakatau sebenarnya merupakan komplek pagunungan vulkanik aktif yang berada di tengah laut. Ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, yang dikenal dengan nama Krakatau Purba. Gunung Krakatau Purba diperkirakan memiliki tinggi 2.000 mdpl dengan diameter hingga 11 km yang terletak di tengah laut. Konon letusannya sangat dahsyat hingga dampaknya memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera dan memperngaruhi hingga ke beberapa belahan dunia serta memusnahkan beberapa peradaban. Setelah letusan yang maha dahsyat ini, Gunung Anak Krakatau Purba dengan menyisakan kaldera atau kawah besar yang ada di bawah laut. Tepi kawah tersebut membentuk tiga pulau vulkanik yaitu Pulau Rakata, Pulau Panjang dan Pulau Setrung.
Pada hari ini, Sabtu (02 Juli 2022), Gunung ini telah mengalami 3 kali gempa hembusan. Hal itu berdasarkan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau periode pukul 00.00 WIB yang dibagikan Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (BMKG).
Gunung Anak Krakatau mengalami 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 9-20 mm, dan lama gempa sekitar 7-30 detik pada hari ini.
Kemudian terjadi 20 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 16-49 mm dan lama gempa 6-16 detik.
6 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 6-14 detik.
Terakhir telah terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1 mm.
Dengan adanya kenaikan status menjadi siaga III, PVMBG mewanti-wanti kepada masyarakat dan para pendaki untuk tidak beraktivitas dulu do wilayah sekitar sampai keadaan membaik.
Adapun cuacanya dilaporkan berawan disertai hembusan angin lemah ke arah timur laut. Sementara suhu udara mencapai 26-26.1ºC dengan kelembapan 54 sampai 59 persen.
Seperti diketahui, gunung ini terletak di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung itu memang rawan timbulkan bencana.
Tanggapan
Belum ada