Hati-Hati! Inilah 6 Dampak Negatif Belajar Sistem Kebut Semalam

INDIFFS.COM – Dalam dunia pendidikan, tentunya sudah tak asing dengan yang namanya belajar. Akan tetapi ada dampak negatif yang terjadi ketika kita menerapkan belajar sistem kebut semalam (SKS). Kebiasaan ini kebanyakan dilakukan oleh mahasiswa. Sebab, ada banyak aktivitas mahasiswa ketika berada dalam kampus. 

Kuliah sambil berorganisasi ataupun mengerjakan hal diluar kampus. Lantaran dengan berbagai kegiatan atau rasa malasnua tersebut, sering kali mahasiswa akhirnya menggunakan cara kilat SKS ketika harus mengumpulkan tugas tersebut esok hari atau 2 hari pengumpulan. 

Sistem kebut semalam (SKS) sendiri merupakan sistem belajar, menghafal ataupun mempersiapkan bahan ujian dan kuis yang dilakukan dalam waktu semalam atau waktu sesingkat-singkatnya. Mungkin sistem ini banyak manfaat yang didapatkan, salah satunya adalah mempelajari materi dengan runtut. Alangkah baiknya kurangi sistem seperti ini, karena bisa menimbulkan buruk bagi kesehatan diri,.

Dampak Negatif Belajar SKS

SKS atau sistem kebut semalam tak hanya memiliki manfaat, ada juga beberapa dampak yang perlu diperhatikan dalam menerapkan sistem tersebut. Pasalnya hal ini bisa berdampak pada kesehatan diri. Beberapa dampak diantaranya sebagai berikut:

1. Sulitnya Berkonsentrasi

Dalam menerapkan sistem belajar SKS tentunya otak kita jadi kurang beristirahat. Terlalu banyak menghafal dan belajar dengan waktu semalam dalam keadaan mengantuk itu menjadikan kita kesulitan dalam berkonsentrasi saat mengerjakannya. Kepala bisa jadi pusing dalam memahami soal yang keluar.

Akibatnya tubuh dan otak tidak mendapatkan cukup waktu tidur, sehingga lelah untuk mencerna soal ujian dan memikirkan jawabannya.

2. Mudah Lupa

Sistem tersebut membuat otak terus bekerja meski sedang mengantuk yang menyebabkan kelemahan jaringan dan membuat kita lupa dengan materi yang sudah dipelajari. Sebab, sistem ini hanya membuat kita menghafal materi bukan memahami. Jika materi tersebut dihafal maka akan lebih cepat untuk lupa. Apalagi mengingatnya hanya dalam waktu semalam saja. 

Pada dasarnya, saat kita menghadapi ujian, justru akan membutuhkan pemahaman mendalam terhadap materi. Proses memahami ini akan membutuhkanw aktu lama dari sekadar menghafal.

3. Kurang Menjamin Nilai Memuaskan

Menerapkan sistem tersebut tentunya tak akan menjamin nilai kita akan memuaskan. Seperti yang kita ketahui, begadang sangat lah tidak baik bagi kesehatan tubuh. Karena dengan effort dan nial yang minim saat belajar mepet dengan batas waktu, itu sudah menunjukan ketidak seriusan kita dalam menghadapi nya. Jangan pernah berharap lebih jika kita belajar menggunakan sistem yang satu ini. 

4. Kebiasaan Menunda-nunda

Tentunya kita tak mungkin menerapkan sistem ini jika kita tak menunda-nuda tugas tersebut. Bayangkan saja, waktu belajar yang harusnya dipersiapkan jauh-jauh hari, tetapi kita sudah terbiasa dengan sistem ini sering menganggap enteng dan santai. Sebaiknya rubah deh, karena kebiasaan ini takutnya terbawa sampai ke dunia kerja.

5. Mengantuk Saat Ujian

Berharap melakukan sistem SKS dapat menjawab semua ujian, tapi nyatanya hanya membuat ujian kita terhambat karena mengantuk. Belum tentu juga ketika belajar semalam kita dapat menjawab semuanya. Alih-alih mengingat semuanya, justru kita tak bisa menahan ngantuk karena belajar semalam. Sebaiknya mulai hindari sistem ini ya!

6. Gangguan Kesehatan

Karena sistem ini mengharuskan untuk begadang dan dari begadang itulah ada risiko. Contohnya sistem imun menurun diikuti dengan penyakit ringan seperti influenza dan sakit kepala. Begadang juga menyebabkan kantung mata menghitam atau yang biasa disebut mata panda. Karena ini juga bisa menyebabkan insomnia, membuat kita sulit mendapatkan tidur yang cukup dan merasa tidak bisa tidur meski malam sudah semakin larut. 

Nah, itulah dampak negatif dari belajar metode SKS atau sistem kebut semalam  yang harus kita hindari. Untuk menghindarinya cobalah membuat rutinitas membaca ulang materi yang sudah dipelajari atau membuat catatan di sela kesibukan.