Hati-hati! YouTube Video Berisi Virus Malware yang Bisa Curi Data

Admin 0 Komentar

Beredarnya YouTube Video berisi malware akhir-akhir ini membuat publik gempar. Malware tersebut bisa mencuri data pribadi pengguna.

INDIFFS.COM – Beredar-nya YouTube video berisi malware akhir-akhir ini membuat publik gempar. Pasalnya, CloudSEK mengatakan kebanyakan video tersebut menunjukkan cara mengunduh atau menggunakan perangkat lunak berbayar secara gratis. Seperti Premiere Pro, Autodesk 3ds Max, AutoCAD maupun Adobe Photoshop.

Menariknya, kejahatan siber ini menampilkan rekaman layar panduan video tutorial menggunakan teknologi AI. Jadi, seolah-olah seseorang tengah memandu penonton dalam setiap proses tutorial.

Melansir dari Techradar, CloudSEK mencatat bahwa jumlah video yang dihasilkan AI secara umum sedang meningkat. Biasanya bertujuan digunakan untuk pendidikan, perekrutan, hingga promosi resmi, tetapi sekarang disalahgunakan untuk tujuan kejahatan. Video dengan teknologi AI tersebut sekarang sudah mulai disalahgunakan untuk sesuatu hal yang jahat dengan menyebarkan malware.

Para konten kreator jahat biasanya menyematkan malware ini pada link deskripsi video. Diketahui, malware infostealer mampu menembus sistem pengguna dan mencuri informasi pribadi seperti kata sandi, detail pembayaran dan data sensitif lainnya. Data ini kemudian diunggah ke server penjahat untuk dimanfaatkan lebih lanjut.

CloudSEK mengungkapkan fakta bahwa, dengan 2,5 miliar pengguna per bulan, YouTube adalah media yang pas untuk menjaring korban. CloudSEK menemukan bahwa 5 hingga 10 video berbahaya ini terunggah setiap jam. Untuk menghindari proses peninjauan konten otomatis platform, para penjahat pekerja melakukan berbagai cara untuk menipu algoritme YouTube.

Ini termasuk komentar palsu, tag khusus, seolah-olah membuat video tersebut nampak sah. Mereka juga mengoptimalkan SEO sehingga algoritma Youtube video ikut merekomendasikan-nya.

Ancaman pencuri info berkembang pesat dan menjadi lebih canggih. Pelaku ini sekarang menggunakan video yang dihasilkan AI untuk memperluas jangkauan mereka, dan YouTube telah menjadi platform yang nyaman untuk mendistribusikan kejahatan tersebut,” kata Pavan.

Tentunya sudah ada banyak sekali korban yang terkena malware tersebut bahkan berhasil mencuri informasi pribadi yang sangat penting dan berharga. Bahkan biasanya data tersebut dijual oleh penjahat untuk dimanfaatkan sebagai kejahatan lainnya.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru