Hubbud Dunya: Pengertian Dan Ciri-Cirinya yang Dapat Dipahami

Admin 0 Komentar

Bagi umat Islam, memahami hubbud dunya sangatlah penting. Berikut penjelasan dan ciri-ciri hubbud dunya yang dapat dipahami

INDIFFS.COM – Hubbud dunya merupakan salah satu penyakit hati yang sulit disembuhkan. Hal ini dapat diatasi hanya dengan kesadaran dan keimanan yang kuat kepada Allah. Bagi umat Islam, memahami penyakit hati ini sangatlah penting.

Pengertian Hubbud Dunya

Melansir dari beberapa sumber, hubbud dunya secara bahasa berasal dari Bahasa Arab yaitu hubbun yang artinya cinta, dan ad-dunya yang berarti dunia.

Adapun secara terminologi artinya adalah cinta terhadap dunia. Sementara secara etimologi, hubbud dunya artinya perasaan cinta yang berlebihan terhadap semua hal yang berbau materi, terutama harta benda.

Pengertian hubbun dunya adalah kondisi seseorang yang mengagungkan urusan dunia sehingga membuatnya abai dengan perkara akhirat serta lalai untuk taat kepada Allah SWT. Secara sederhana, hubbud dunya adalah mencintai dunia dengan cara yang berlebihan.

Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan sekaligus menggerus keimanan umat Muslim kepada Allah SWT. Bahkan, Rasulullah SAW sangat khawatir jika umat-Nya sampai terkena hubbud dunya.

 فوالله ما الفقر أخشى عليكم ولكني أخشى عليكم أن تبسط الدنيا عليكم كما بسطت عل من كان قبلكم فتنافسوها كما تنافسوها وتهلكم كما أهلكتهم

Artinya: “Demi Allah bukan kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian tetapi aku khawatir jika dunia (kekayaan) dibentangkan (diluaskan) atas kalian sebagaimana yang pernah dihamparkan atas orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian berlomba-lomba memperoleh kekayaan itu. Seperti yang mereka lakukan dan akhirnya kekayaan itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka” (HR. al-Bukhari no. 3158, 4015, 6425 dan Muslim no. 2961, dari ‘Amr bin ‘Auf al-Anshari radhiyallahu ‘anhu

Ketika seorang Muslim sudah menjadikan dunia ini sebagai tujuannya, maka dia telah terjebak dalam hubbud dunya. Padahal, dalam prinsip akidah Mukmin, dunia ini bukanlah tujuan. Melainkan hanya alat untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak.

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

Artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baik-lah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”

Ciri-Ciri Hubbud Dunya

Ciri-ciri seseorang yang memiliki penyakit cinta dunia di antaranya yaitu berikut ini:

1. Tidak Berfikir Halal Atau Haram

Ketika dalam mencari dunia, orang yang memiliki penyakit hubud dunya tidak berfikir apakah hal itu halal atau haram. Ada yang mengibaratkan seseorang yang sudah terjerumus dalam Huddud Dunya itu seperti anak kecil yang belum mengerti apa-apa karena belum bisa membedakan mana perkara yang baik dan mana perkara yang buruk.

2. Takabur

Ketika belum memiliki harta ia akan terlihat biasa-biasa saja, akan tetapi ketika sudah memiliki harta atau jabatan ia menjadi sombong. Segalanya ingin dibedakan, mulai dari pakaian, kendaraan, bahkan gaya berjalannya ingin berbeda seakan-akan ia memiliki kedudukan yang tinggi di mata orang lain. Padahal tak jarang seseorang jika melakukan hal demikian malah akan dihina karena tingkah lakunya yang kurang wajar.

3. Rela Mengorbankan Agama dan lebih Memilih Kekafiran

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

Artinya: “Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia.” (HR. Muslim no. 118).

Nah, itulah penjelasan terkait Hubbud Dunya yang dapat kita pahami sebagai umat muslim. Semoga kita semua dapat terhindar dari penyakit hati ini.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru