Jelang Ramadhan! Ketahui 7 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah

Ada sejumlah adab yang perlu kamu ketahui sebelum berziarah menjelang Ramadhan 2023, berikut adab ziarah kubur sesuai sunnah Rasulullah SAW!

INDIFFS.COM – Menjelang bulan Ramadhan biasanya ada sebuah tradisi yang kerap dilakukan setiap tahunnya yaitu ziarah kubur. Meski tidaklah wajib, namun memperhatikan adab ziarah kubur sesuai sunnah ini penting diperhatikan.

Mengingat, melakukan ziarah kubur ke pemakaman tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Dimana seseorang harus mematuhi adab atau etika, karena memang saat ziarah kubur inilah yang akan mengingatkan kita dengan kematian.

Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Anjuran untuk memperhatikan adab dan etika saat berziarah kubur ini, sebagaimana dikutip dari buku Fiqih Lengkap Mengurus Jenazah karya M. Nashiruddin al-Albani dalam sebuah hadits yang diceritakan dari Buraidah bin al-Hashib RA berbunyi:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya dahulu aku telah melarang kalian berziarah kubur, maka kini ziarahilah kuburan (karena yang demikian dapat mengingatkan kalian kepada akhirat) (dan dengan menziarahi kubur adalah menambah kebaikan). (Barangsiapa yang berkehendak untuk menziarahinya, maka ziarahilah, dan jangan kalian mengucapkan kata kata yang bathil.)” (HR. Muslim, Abu Dawud, Baihaqi, an-Nasa’i, dan Ahmad).

Dari hadist diatas, sebagai umat muslim wajib mengetahui adab-adab ziarah kubur yang sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW. Hal ini diharapkan agar ziarah kubur menjadi amal-amal sholeh.

Adapun berikut merupakan sejumlah adab ziarah kubur sesuai sunnah Rasulullah SAW yang dikutip dari buku bertajuk Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani:

1. Mengucapkan Salam Kepada Ahli Kubur

Adab pertama yang mesti dilakukan oleh para peziarah kubur ialah dengan mengucapkan salam kepada penghuni kuburan muslim. Adapun ucapan salamnya dibaca ketika masuk ke dalam area pemakaman, kemudian mengucapkan:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Artinya: “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mu’minin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua.” (HR. Muslim).

2. Tidak Menggunakan Sandal di Kuburan

Ketika berziarah disunnahkan untuk melepaskan alas kaki saat berjalan di atas kuburan. Hal tersebut bertujuan untuk menghormati penghuni kuburan, ini sebagai mana dalam sebuah hadist:

يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِبْتِيَّتَكَ! فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلَ اللهِ، خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا

Artinya: “Wahai orang yang memakai sendal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya,” (HR. Abu Daud).

Akan tetapi, jika tanah kuburan tersebut bertanah panas, basah dan sebagainya yang tidak memungkinkan kita untuk melepas sandal mala dibolehkan untuk menggunakannya.

3. Membaca Ayat-Ayat Pendek

Termasuk sunnah bagi para peziarah ialah membaca surat pendek. Dengan membaca surat pendek, orang yang hadir akan mendapat pahala. Sementara bagi mayatnya diharapkan akan mendapat rahmat.

Seperti riwayat Al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan yang artinya:

“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah Al-Fatihah, surat Ikhlash dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.”

4. Mengirimkan Doa untuk Almarhum

Selanjutnya peziarah kubur dianjurkan untuk mengirimkan doa untuk kerabat yang telah meninggal. Saat akan mendoakan mayat, hendaknya menghadap kiblat.

Selain itu, dianjurkan juga untuk membaca tasbih, takbir, tahmid, dan dzikir. Kemudian, mendoakan mayat yang diakhiri dengan bacaan Al-Fatihah sebagai penutup.

5. Tidak Melakukan Hal-Hal yang Berlebihan

Salah satu contoh bentuk sikap yang berlebihan saat ziarah berkubur ialah menangis yang terlalu berlebih. Memang menangis saat melakukan ziarah kubur diperbolehkan karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika melakukan ziarah kubur ibunya. Namun, hendaknya tidak berlebihan hingga meratap, meraung-raung, atau menangis hingga merobek baju sendiri.

6. Tidak Duduk atau Menginjak Bagian atas Kuburan

Salah satu adab lainnya yang perlu diperhatikan bagi peziarah kubur ialah Tidak Duduk atau Menginjak Bagian atas Kuburan. Sementara diperbolehkan, jika berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur.

Hal ini sebagaimana hadist Rasul yang diriwayatkan oleh Muslim:

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR. Muslim).

7. Menyiramkan Air di Atas Pusara atau Makam

Adab selanjutnya yang sebaiknya dilakukan oleh para peziarah ialah dengan menyiram air diatas pusara atau makan. Kegiatan menyiram air di atas pusara kuburan saat berziarah diperbolehkan, berdasarkan salah satu hadits yang berbunyi:

أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya.” (HR. Abu Daud).

Itulah sejumlah adab ziarah kubur sesuai sunnah yang perlu diperhatikan bagi seorang peziarah. Semoga dengan menerapkan adab tersebut yang kita lakukan dapat bernilai amal shaleh. Aamiin.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru