Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan yang Dianjurkan!

Admin 0 Komentar

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam (Hijriyah) yang memiliki banyak keutamaan. Apa saja keutamaan itu? Yuk, simak

Indiffs – Beberapa hari lagi kita akan memasuki 1 Muharram 1444 Hijriyah. Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam (Hijriyah) yang memiliki banyak keutamaan.

Kenapa Muharram begitu istimewa? Dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah Ayat 36, Allah mengabarkan 4 bulan mulia (bulan-bulan haram) yang wajib dimuliakan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Pada bulan-bulan ini umat Islam dilarang menganiaya diri sendiri dan sebaliknya diperintahkan memperbanyak amal saleh.

Pada surat lain (Surat Al-Fajar ayat 1-3), Allah berfirman dengan kalimat seakan-akan bersumpah: ‘Wal-Fajri (demi waktu Fajar), wa laya lin ‘Asyrin (demi malam yang sepuluh), wassyaf’i wal-watri (demi yang genap dan yang ganjil). Para mufassir menjelaskan ayat “Demi malam yang sepuluh” itu adalah 10 hari terakhir bulan Ramadhan, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan 10 hari pertama bulan Muharram.

Para sahabat dan salafunassaleh (ulama saleh terdahulu) menjadikan Muharram sebagai bulan memperbanyak amal saleh. Di bulan ini mereka menghidupkan puasa sunnah, ber-zikir dan memperbanyak amal kebaikan. Di dalam bulan Muharram terdapat satu hari yang sangat mulia yaitu Hari Asyura (10 Muharram). Hari Asyura menjadi istimewa karena Allah memberi banyak kemuliaan kepada para Nabi dan Rasul-Nya pada hari tersebut.

Keutamaan Bulan Muharram

1. Dari Abu Bakrah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu’alihi wa sallam bersabda,

ุงู„ุฒูŽู‘ู…ูŽุงู†ู ู‚ูŽุฏู ุงุณู’ุชูŽุฏูŽุงุฑูŽ ูƒูŽู‡ูŽูŠู’ุฆูŽุชูู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ุŒ ุงู„ุณูŽู‘ู†ูŽุฉู ุงุซู’ู†ูŽุง ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง ุŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ุญูุฑูู…ูŒ ุŒ ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ ู…ูุชูŽูˆูŽุงู„ููŠูŽุงุชูŒ ุฐููˆ ุงู„ู’ู‚ูŽุนู’ุฏูŽุฉู ูˆูŽุฐููˆ ุงู„ู’ุญูุฌูŽู‘ุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุญูŽุฑูŽู‘ู…ู ุŒ ูˆูŽุฑูŽุฌูŽุจู ู…ูุถูŽุฑูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐูู‰ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฌูู…ูŽุงุฏูŽู‰ ูˆูŽุดูŽุนู’ุจูŽุงู†ูŽ

“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qoโ€™dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Syaโ€™ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2. Ada Satu Hari yang Sangat Dimuliakan Oleh Para Umat Beragama

Hari itu adalah hari Asyuraโ€™. Orang Yahudi memuliakan hari ini, karena hari Asyuraโ€™ adalah hari kemenangan Musa bersama Bani Israil dari penjajahan Firโ€™aun dan bala tentaranya. Dari Ibnu Abbas radhiallahuโ€˜anhuma, beliau menceritakan,

ู„ูŽู…ูŽู‘ุง ู‚ูŽุฏูู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉูŽ ูˆูŽุฌูŽุฏูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽุตููˆู…ููˆู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุŒ ูŠูŽุนู’ู†ูู‰ ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽ ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ููˆุง ู‡ูŽุฐูŽุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ุนูŽุธููŠู…ูŒ ุŒ ูˆูŽู‡ู’ูˆูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ู†ูŽุฌูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูููŠู‡ู ู…ููˆุณูŽู‰ ุŒ ูˆูŽุฃูŽุบู’ุฑูŽู‚ูŽ ุขู„ูŽ ููุฑู’ุนูŽูˆู’ู†ูŽ ุŒ ููŽุตูŽุงู…ูŽ ู…ููˆุณูŽู‰ ุดููƒู’ุฑู‹ุง ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู . ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ยซ ุฃูŽู†ูŽุง ุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุจูู…ููˆุณูŽู‰ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ยป . ููŽุตูŽุงู…ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุจูุตููŠูŽุงู…ูู‡ู

Ketika Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyuraโ€™. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari)

3. Termasuk Empat Bulan Suci

Allah berfirman,

ุฅูู†ูŽู‘ ุนูุฏูŽู‘ุฉูŽ ุงู„ุดูู‘ู‡ููˆุฑู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงุซู’ู†ูŽุง ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฃุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ุญูุฑูู…ูŒ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠู†ู ุงู„ู’ู‚ูŽูŠูู‘ู…ู

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.” (QS. At-Taubah: 36)

4. Dinamakan Syahrullah (Bulan Allah)

Dari Abu Hurairah radhiallahuโ€˜anhu, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุฃูุถู„ ุงู„ุตูŠุงู… ุจุนุฏ ุฑู…ุถุงู† ุดู‡ุฑ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ุญุฑู…

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

5. Para ulama Menyatakan Bahwa Bulan Muharram adalah Bulan yang Paling Mulia Setelah Ramadhan

Hasan Al-Bashri mengatakan,

ุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุงูุชุชุญ ุงู„ุณู†ุฉ ุจุดู‡ุฑ ุญุฑุงู… ูˆุฎุชู…ู‡ุง ุจุดู‡ุฑ ุญุฑุงู… ูู„ูŠุณ ุดู‡ุฑ ููŠ ุงู„ุณู†ุฉ ุจุนุฏ ุดู‡ุฑ ุฑู…ุถุงู† ุฃุนุธู… ุนู†ุฏ ุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ู…ุญุฑู… ูˆูƒุงู† ูŠุณู…ู‰ ุดู‡ุฑ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฃุตู… ู…ู† ุดุฏุฉ ุชุญุฑูŠู…ู‡

Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini dinamakan Syahrullah Al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat mulianya bulan ini. (Lathaiful Maโ€™arif, Hal. 34)

Amalan yang Dianjurkan

Bulan Muharram merupakan bulan penuh berkah terutama pada 10 hari pertama bulan tersebut. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan:

1. Memperbanyak Puasa Sunnah

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. Dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (HR Muslim 1162)

2. Puasa Tasu’a dan Asyura (9-10 Muharram)

Dari Humaid bin Abdir Rahman, ia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan berkata: “Wahai penduduk Madinah, di mana ulama kalian? Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Ini Hari Asyura, dan Allah tidak mewajibkan puasa kepada kalian di hari itu, sedangkan saya shaum, maka siapa yang mau shaum hendaklah ia shaum dan siapa yang mau berbuka hendaklah ia berbuka.” (HR Al-Bukhari 2003)

Rasulullah SAW bersabda: “Puasa lah kalian pada hari ‘Asyura dan berbeda lah dengan orang Yahudi. Puasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR Ath-Thahawi dan Al-Baihaqi serta Ibnu Khuzaimah 2095)

Rasulullah SAW bersabda: “Dan puasa di hari ‘Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim)

3. Memperbanyak Sedekah

Selain menghidupkan puasa, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak sedekah. Sedekah pada bulan Muharram menurut Mazhab Maliki sangat dianjurkan. Disebut dalam satu riwayat, “Siapa yang berpuasa hari Asyura, dia seperti puasa setahun. Dan siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti bersedekah selama setahun.”

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru