Kultum Tarawih : Puasa & Kejujuran, Jadi Ceramah Malam ke-9

Admin 0 Komentar

kultum Ramdhan tema Puasa & dan Kejujuran yang dapat dijadikan sebagai referensi ceramah tarawih baik di malam 9 maupun malam lainnya.

INDIFFS.COM – Dalam mengisi kegiatan selama puasa Ramadhan, biasanya terdapat ceramah atau kultum yang dibacakan secara singkat setelah shalat tarawih. Kali ini tema Kultum shalat tarawih membahas mengenai Puasa dan Kejujuran.

Dengan menyiarkan materi kultum ceramah tarawih di bulan Ramadhan, tak hanya menyampaikan saja yang mendapatkan pahala, yang mendengarkan pun akan mendapatkannya.

Berkaitan dengan hal tersebut, penting bagi kita selaku umat islam yang bertugas untuk menyampaikan ceramah kultum untuk  mempersiapkan diri dengan menyusun teks ceramah tarawih. Dengan begitu, teks bisa disampaikan saat shalat tarawih pertama.

Jika kamu ditunjuk sebagai pengisi kultum terawih. mari simak ulasan teks ceramah ini. Semoga dapat menjadi panduan maupun sumber materi para dai dan imam tarawih dalam menyampaikan materi ceramah serta kultum tarawih di bulan ramadhan ini.

Kultum Tarawih Tema ” Puasa dan Kejujuran”

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Alhamdulillah wa syukurillah wa ni’matin fi syahril Ramadhan, Asyahdu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala sayyidina Muhammad.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memebrikan kita limpahan nikmat tak terkira hingga hari ini. Akhirnya kita dapat bertemu kembali di hari selanjutnya Bulan Ramadhan.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para keluarga sahabat an orang-orang yang tunduk lagi taat kepada beliau. Melalui kesempatan di malam (…) Shalat tarawih. Izinkan saya untuk menyampaikan sebuah kultum singkat mengenai Puasa dan kejujuran di bulan Ramadhan.

Salah satu hikmah dari adanya Puasa Ramadhan ialah kita dapat menumbuhkan sikap jujur, rajin menegakkan keadilan dan kebenaran. Ibadah puasa pada dasarnya memerlukan kejujuran dari setiap orang yang melaksanakannya, baik jujur terhadap dirinya maupun orang lain.

Tanpa adanya kejujuran tak mungkin ada ibadah puasa, karena ibadah dilakukan dengan keinsyafan sertatak ada pengawasan dari manusia lainnya.

Dalam QS Al-Maidah ayat 8, aAllah SWT memerintahkan kepada kita untuk menegakkan kejujuran, keadilan dan kebenaran. Berikut bunyi surahnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Terdapat tiga [oin utama yang menajdikan umat Muslim harus berlaku adil. Pertama, sikap jujur dan adil menjadi salah satu kunci sukses dan memperoleh hasil yang diharapkan. Kedua adil dalam segala hal untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan dunia akhirat.

Point terakhir, berlaku adil sebagai wujud terdekat mencapai tujuan bertakwa kepada Allah SWT. Di point terakhir ini, Allah SWT menjanjikan ampunan dan pahala yang besar di akhir ayat 8.

Telah dijelaskan pula dalam QS An-Nisa ayat 135, mengenai hal ini. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

Artinya:  “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.”

Yang dimaksud dengan kejujuran pada kultum ini adalah sikap tulus dalam melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, baik berupa tanggung jawab dan harta. Artinya orang yang dapat dupervayam jujur dan setia.

Sikap jujur dan terpercaya merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan dan ganjaran di akhirat kelak. Seperti dalam kehidupan rumah tangga, perniagaan, hidup bermasyarakat dan perusahaan.

Ibadah puasa yang dikerjakan sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah akan membentuk para pelakunya menjadi orang yang bersikap adil, menegakkan kebenaran dan berlaku jujur dalam segala aspek kehidupan.

Lewat adanya puasa bulan Ramadhan, semoga kita bisa termasuk golongan orang-orang yang jujur, adil dan amanat.

Akhirul kalam, mungkin sekian kultum dari saya. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyampaian. Bilahiittaufiq wal hidayah wa ridlo wal inaya. Wassallamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah contoh kultum Ramdhan tema Puasa & Kejujuran yang dapat dijadikan sebagai referensi ceramah tarawih baik di malam 9 maupun malam lainnya. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru