Maksiat Batin Yang Perlu Dihindari, Sering Kita Lakukan!

Admin 0 Komentar

Maksiat terbagi dari beberapa macam, salah satunya yaitu maksiat batin. Hal ini yang sering dilakukan tanpa kita sadari.

IndiffsMaksiat adalah perilaku atau tindakan manusia yang melanggar hukum moral yang bertentangan dengan perintah Allah SWT. Dengan begitu setiap mukmin wajib menjauhi segala yang Allah haramkan baginya. Maksiat terbagi dari beberapa macam, salah satunya yaitu maksiat batin yang terkadang sulit untuk kita hindari dan disadari. Berikut Maksiat Batin yang perlu dihindari:

Maksiat Batin

1. Syahrut Tha’am

Syahrut tha’am yaitu gemar makan, makan sendiri itu merupakan wasilah media untuk menjalankan hidup, maka jangan dijadikan tujuan hidup.  Jika ada perkataan Hidup untuk makan, makan untuk hidup yang pas disini adalah makan untuk hidup. Jika ada seorang yang melakukan hidup untuk makan maka termasuk kedalam maksiat batin. Allah berfirman dalam QS. Al-A’raf ayat 31:

يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا‌ ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ  الۡمُسۡرِفِيۡنَ

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

2. Syahrul Kalam

Syahrul kalam yaitu banyak bicara, barangsiapa yang banyak bicara maka banyak salahnya baik disengaja maupun tidak disengaja. Namun jika terdapat salah bisa diingatkan namanya manusiawi pasti ada salahnya, yang tidak manusiawi itu merasa dirinya tidak pernah salah. Sebagaimana Hadist dari Ibnu Umar berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي

“Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras. (HR. Tirmidzi)”

3. Ghadab

Ghadab atau marah  termasuk maksiat batin yang termasuk sulit untuk dikendalikan. sedangkan menghindari untuk tidak marah akan diganjar surga oleh Allah SWT.  seperti dalam sabda Rasulullah SAW:

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

“Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga” (HR Ath-Thabrani)

4. Hasad

Selanjutnya yang termasuk maksiat batin adalah sifat dengki. Hasad atau dengki merupakan penyakit maksiat batin selain sombong yang paling berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain. Pasalnya orang yang dengki sampai rela berkorban hanya untuk mencelakakan orang yang di dengki  atau orang yang dihasud.

5. Al Bukhlu wa Hubbul Mall

Al Bukhlu wa hubbul mall adalah kikir dan cinta harta. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Muhammad ayat 38 yang berbunyi:

هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۚ فَمِنْكُمْ مَّنْ يَّبْخَلُ ۚوَمَنْ يَّبْخَلْ فَاِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَّفْسِهٖ ۗوَاللّٰهُ الْغَنِيُّ وَاَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ ۗ وَاِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْۙ ثُمَّ لَا يَكُوْنُوْٓا اَمْثَالَكُمْ

“Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah. Lalu di antara kamu ada orang yang kikir, dan barangsiapa kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah Yang Maha kaya dan kamulah yang membutuhkan (karunia-Nya). Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar) Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka) seperti kamu (ini).”

6. Hubbul Jaah

Maksiat batin yang selanjutnya adalah Hubbul jaah atau cinta kemegahan, Seseorang tidak dilarang untuk populer, tapi jangan terlalu cinta akan popularitas hanya untuk mendapat pujian dari orang lain.

7. Hubbud Dunya

Dunia memang penting, karena kita hidup di dunia. Tapi dunia bukan tujuan akhir, karena sejatinya tujuan hidup semua manusia adalah akhirat. Firman Allah dalam QS. Ghafir ayat 39:

يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ ۖوَّاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ

“Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.”

8. Takabur

Maksiat batin yang selanjutnya adalah takabur yang artinya merasa bahwa diri kita besar, merasa lebih dari yang lain dan merasa sudah baik atau benar. Firman Allah dalam QS. Lukman ayat 18:

وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِى الۡاَرۡضِ مَرَحًا ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرٍۚ

Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.

9. Ujub

Ujub artinya perasaan bangga terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki penyakit hati ini akan beranggapan bahwa amal dan kebaikannya disebabkan karena dirinya bukan dari Allah SWT. Ujub juga termasuk sifat dari maksiat batin, di mana seseorang merasa bangga terhadap dirinya sendiri atau membanggakan dirinya sendiri.

10. Riya

Maksiat batin yang terakhir adalah riya’. Kebiasaan pamer yang terkadang tidak disadari, dan menuntut orang lain untuk mengakui hal yang sedang dipamerkan. Contohnya bersedekah, dan ingin orang lain tahu akan hal tersebut. Ini adalah hal yang tidak baik karena akan dapat menghapus pahala yang ada.

Firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 264:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تُبۡطِلُوۡا صَدَقٰتِكُمۡ بِالۡمَنِّ وَالۡاَذٰىۙ كَالَّذِىۡ يُنۡفِقُ مَالَهٗ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا يُؤۡمِنُ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ‌ؕ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفۡوَانٍ عَلَيۡهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلۡدًا ‌ؕ لَا يَقۡدِرُوۡنَ عَلٰى شَىۡءٍ مِّمَّا كَسَبُوۡا ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الۡـكٰفِرِيۡنَ

” Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru