Mengenal Cordyceps, Jamur Berbahaya di Serial The Last of US!
INDIFFS.COM – Jamur ‘zombie’ Cordyceps menjadi perhatian warganet setelah pemutaran film The Last of Us yang memunculkan aktris senior Christine Hakim. Dalam serial tersebut jamur cordyceps menjadi penyebab wabah mematikan.
Hal menarik dari serial The Last of Us, yaitu jamur yang diceritakan. Jamur bernama cordyceps tersebut merupakan jamur yang ada di dunia nyata. Meskipun tidak menginfeksi dan membuat manusia menjadi zombie, tetapi jamur tersebut bersifat parasit dan membunuh larva serangga.
Cordyceps
Secara spesifik, Cordyceps terbentuk dari lava serangga yang terinfeksi jamur di musim gugur. Kemudian, pada musim dingin dan musim semi jamu tersebut akan membunuh serangga. Caranya pun mirip dengan zombie, yaitu mulai dengan memakan nutrisi inang secara perlahan. Lalu tumbuh melalui rongga mulut serangga.
Jamur ini tidak bisa hidup pada lingkungan dengan suhu di atas 26 derajat Celcius. Artinya, jamur tersebut akan mati ketika hidup di tubuh manusia yang bersuhu 36,1-37,2 derajat Celcius.
“Suhu tubuh serangga tidak sama dengan suhu tubuh manusia. Serangga tidak mempunyai sistem kardiobaskular seperti manusia,” ujar Profesor Retno Wahyuningsih.
Jamur cordyceps sendiri sebagian besar berasal dari Asia. Salah satu jenis jamur yang paling terkenal yaitu cordyceps sinesis. Spesies jamur tersebut kemudian digunakan dalam pengobatan tradisional China, bahkan terkenal sebagai superfood tertua di dunia.
Terdapat lebih dari 700 spesies cordycepss yang telah diketahui. Namun, ada dua spesies yang lebih banyak digunakan dalam industri kesehatan. Kedua spesies tersebut mengandung senyawa bioaktif adenosine dan cordycepin yang berpotensi bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat Cordyceps
Saat dikemas dalam serial The Last of Us, jamur terkesan menyeramkan. Padahal, dalam pengobatan Cina, jamur tersebut justru digunakan untuk mengatasi berbagai masalah medis. Berikut beberapa manfaat jamur Cordyceps untuk kesehatan:
1. Dapat Meningkatkan Kinerja Tubuh
Cordycepss diperkirakan meningkatkan produksi molekul adenosine triphosphate (ATP) tubuh, yang penting untuk mengantarkan energi ke otot. Jamur Cordycepss juga dapat meningkatkan cara tubuh menggunakan oksigen, terutama saat berolahraga
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menguji pengaruhnya terhadap kapasitas olahraga pada 30 orang dewasa tua yang sehat menggunakan sepeda statis. Peserta menerima 3 gram per hari strain sintetis Cordyceps yang disebut CS-4 atau pil plasebo selama enam minggu. Pada akhir penelitian, VO2 max meningkat sebesar 7% pada peserta yang menggunakan CS-4, sedangkan peserta yang diberi pil plasebo tidak menunjukkan perubahan.
2. Memperlambat Penuaan
Peneliti percaya bahwa kandungan antioksidan pada jamur ini berpotensi sebagai anti-aging. Beberapa peneliti menemukan bahwa Cordyceps meningkatkan antioksidan pada tikus tua yang membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi seksual hewan tersebut.
3. Potensi Obat Diabetes
Dalam pengobatan tradisional, jamur Cordyceps telah lama digunakan untuk menangani diabetes. Namun, belum ada penelitian yang menyelidiki efek ini pada manusia.
Studi masih terbatas pada uji coba hewan. Ekstrak Cordyceps ditemukan mempunyai potensi untuk melindungi sel beta pembuat insulin pada tikus. Tak hanya itu, salah satu kandungan pada jamur cordyceptin juga dikaitkan dengan aktivitas anti-diabetes.
Meski demikian, ada beberapa kondisi tubuh tertentu yang tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi jamur Cordycepss. Seperti orang dengan diabetes yang bisa berpotensi penurunan gula darah secara tiba-tiba. Selain itu, orang dengan gangguan pendarahan akan meningkatkan risiko pendarahan dan mudah memar.
Demikian informasi terkait jamur Cordyceps yang menjadi penyebab wabah di serial The Last of Us, semoga bermanfaat!
Tanggapan
Belum ada