Mengenal Hustle Culture: Ciri, Penyebab dan Cara Menyikapinya

Admin 0 Komentar

Hustle Culture menjadi sebuah kebiasaan yang kerap dilakukan oleh anak muda, dimana ia rela bekerja mementingkan pekerjaan diatas segalanya

INDIFFS.COM – Mungkin kamu pernah mementingkan pekerjaan di atas segalanya. Sampai-sampai, kamu sering bekerja berlebihan hingga larut malam demi menyelesaikan tugas lebih cepat dari tenggat waktu. Jika kamu melakukan hal tersebut, artinya kamu memiliki kebiasaan hustle culture.

Memang, jika dilihat secara sekilas kebiasaan ini bisa membuat kamu semakin produktif dalam mengerjakan pekerjaan. Serta, tak jarang anak-anak generasi muda yang membagikan momen bekerja terlalu lama ini lewat unggahan di media sosialnya.

Meski begitu, kebiasaan ini seolah diluhurkan dan dianggap sebagai sebuah pencapaian kerja yang positif. Namun, bukan berarti kamu dapat menempatkan pekerjaan di atas segalanya, termasuk mengorbankan kehidupan sosial dan pribadi.

Lantas, bagaimana sebenarnya kebiasaan kerja seperti ini dan dampak apakah yang diberikan, baik atau buruk?

Apa Itu Hustle Culture?

Hustle culture adalah suatu kebiasaan bekerja keras mendorong diri sendiri dan melewati batas kemampuan. Ini dilakukan untuk mencapai tujuan kapitalis, seperti kekayaan, kemakmuran dan kesuksesan secepat mungkin.

Bahkan, menurut Cambridge Dictionary, hustle sendiri secara harfiah berarti bertindak cepat dengan berenergi, sehingga istilah inilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kebiasaan bekerja melebihi target dan telah menjadi gaya hidup.

Ciri-Ciri Hustle Culture

Pekerja yang memiliki kebiasaan seperti ini seringkali tidak menyadari hal ini. Karena, budaya atau kebiasaan hustle culture telah tertanam dan menjadikan hal ini biasa untuk dilakukan sehari-hari. Dengan begitu, kenali ciri-cirinya berikut ini:

  • Selalu berlebihan dalam memikirkan pekerjaan dan bahkan tidak mempunyai waktu untuk bersantai.
  • Sering merasa bersalah ketika mengambil waktu istirahat.
  • Memiliki target kerja yang tidak realistis.
  • Sering mengalami burnout atau kelelahan saat bekerja.
  • Tidak pernah puas dengan hasil kerja.
  • Mengalami kekhawatiran berlebih terhadap pencapaian orang lain.

Penyebab Hustle Culture

Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan istilah ini menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh setiap orang, terutama pada anak muda jaman sekarang. Diantaranya:

1. Tuntunan Sosial

Penyebab pertama ialah terjadinya tuntunan sosial. Hal inilah yang mengakibatkan seseorang menerapkan kebiasaan ini, terlebih lagi bagi seseorang yang ingin terlihat sukses.

2. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi menjadi salah satu penyebab hustle culture menyebar dengan cepat. Ini terjadi karena, kemudahan teknologi yang menyebabkan hilangnya batas antara ruang kerja. Sehingga, seseorang semakin tidak memiliki alasan dan kendala untuk melakukannya.

3. Menganggap Tekanan Adalah Hal Yang Positif

Toxic Positivity atau menganggap tekanan menjadi sebuah hal yang positif, menjadi salah satu penyebab munculnya kebiasaan ini. Ya, meski sepintas terlihat bagus, namun jika dilakukan secara terus menerus, mungkin akan berpotensi menimbulkan stres dan dapat membuat seseorang mengalami sakit.

Cara Menyikapi Kebiasaan Hustle Culture

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyikapi dan mengatasi kebiasaan ini.

1. Hindari Membandingkan Diri dengan Orang lain

Memang semua orang ingin terlihat sukses dengan pekerjaannya, hingga pada akhirnya seseorang bangga memamerkan bekerja di tengah malam atau di akhir pekan di media sosialnya. Namun, di balik hal tersebut jangan bandingkan dirimu dengan mereka. Justru ini akan membuat ekspetasi lebih terhadap diri sendiri, hanya karena orang lain melakukan hal tersebut.

2. Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu

Cara selanjutnya yang sebaiknya dilakukan, untuk menghindari kebiasaan yang membuat stres ialah dengan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Dengan ini, seseorang bisa menggunakan waktu luang untuk bersantai dan menikmati hidup tanpa tekanan.

4. Mengetahui Batasan Diri

Dengan memahami diri untuk tidak bertindak lebih dalam mengerjakan pekerjaan, menjadi salah satu cara untuk menghindari kebiasaan hustle culture. Menciptakan keseimbangan dalam bekerja dengan situasi yang sehat merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap pekerja. Tentunya, ini akan membuat kondisi mental pekerja menjadi lebih baik dan tidak tertekan.

5. Merubah Mindset Tentang Bekerja

Sebaiknya untuk menyikapi kebiasaan seperti ini, seseorang harus mengubah mindset tentang kerja. di mana seseorang yang bekerja untuk hidup dan bukan hidup untuk bekerja. Sebab, ada banyak hal lain yang harus dijalani di luar kesibukan bekerja. Seperti, mengurus keluarga, berkumpul dengan teman, melakukan hobi, dan sebagainya.

Demikian penjelasan seputar apa itu Hustle Culture yang sering terjadi di dunia pekerjaan, serta cara menyikapi agar terhindar dari kebiasaan seperti ini.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru