Mengenal Ruminasi: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengatasi

Admin 0 Komentar

Dalam psikologi ruminasi merupakan suatu kesamaan antara kecemasan dan depresi. Simak penyebab dan cara mengatasinya berikut ini!

INDIFFS.COM – Pernahkah kamu mengalami situasi dimana hanya satu pikiran sedih dan negatif itu saja yang berulang kali melintas di otak sepanjang hari? Tindakan mengingat pikiran sedih dan negatif secara berulang disebut sebagai ruminasi. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak berikut ini penjelasan terkait ruminasi berikut ini!

Pengertian Ruminasi

Dalam psikologi, ruminasi merupakan salah satu kesamaan antara kecemasan dan depresi. Suatu kondisi perenungan hal yang sama berulang-ulang tanpa penyelesaian. Ketika sedang merasa tertekan, kondisi ruminasi ini biasanya membuat seseorang menjadi merasa tidak berharga dan kehilangan harapan.

Seseorang akan terus mengingat dan memikirkan hal-hal negatif yang terjadi dalam hidupnya tanpa adanya kemampuan untuk mencari jalan keluar. Apabila dibiarkan, kondisi ini bisa berbahaya bagi kesehatan mental dan dapat menyebabkan seseorang merasa terisolasi dan menjauh dari orang lain.

Fungsi otak berperan saat perenungan dalam beberapa cara, tetapi satu aspek penting berkaitan dengan memori. Orang-orang mengingat hal-hal yang terkait satu sama lain dalam jaringan saraf. Ketika orang memasuki jaringan celaka, otak menyalakan koneksi ke waktu lain yang mereka rasakan seperti itu.

Nah, perenungan atau ruminasi diperparah oleh kesulitan lain dari otak yang depresi dan cemas, ketidakmampuan untuk secara fleksibel menghasilkan solusi. Kimia otak membuat sulit untuk beralih ke sudut pandang lain untuk menemukan jalan keluar dari masalah sehingga perenungan meningkat. Sehingga kecemasan dan depresi pun kemudian dapat diperkuat.

Kebiasaan merenung dapat berbahaya bagi kesehatan mental kamu, karena dapat memperpanjang atau memaksimalkan depresi serta mengganggu kemampuan berpikir dan memproses emosi. Hal ini juga dapat menyebabkan kamu merasa terisolasi dan pada kenyataannya dapat mendorong orang menjauh.

Penyebab Ruminasi

Orang-orang yang merenung karena terdapat beberapa penyebab yaitu berikut ini:

  • Memiliki riwayat trauma secara emosional sampai dengan fisik.
  • Seseorang yang fokus berlebihan terhadap hubungannya dengan orang lain. Ia mungkin terlalu berharap kepada pasangannya, sehingga melakukan banyak pengorbanan untuk mempertahankan hubungan.
  • Masih adanya keyakinan kalau dengan merenung bisa menyelesaikan masalah.
  • Tidak mampu menghadapi stres berkelanjutan
  • Terlalu dalam memiliki perasaan terhadap seseorang, sehingga saat putus hubungan terus memikirkannya.

Cara Mengatasi Ruminasi

Saat pikiran terjebak dalam perenungan atau memikirkan suatu masalah dengan sangat intens, bisa jadi cukup sulit untuk keluar. Namun, alangkah baiknya dicoba beberapa cara berikut ini agar ruminasi tidak semakin mendalam dan berkembang menjadi depresi. Adapun cara  untuk mengatasi ruminasi berikut ini:

  1. Meditasi.
  2. Mengalihkan perhatian ke arah yang lebih positif.
  3. Menurunkan ekspetasi untuk menjadi sempurna.
  4. Berusaha meningkatkan rasa keberhargaan diri atau self esteem.
  5. Memahami hal yang menjadi pemicu.
  6. Membuat tujuan hidup yang bisa dicapai.
  7. Hubungi teman atau ajak keluarga bicara, pastikan orang yang kamu ajak bicara menjadi pendengar yang baik.

Nah itulah penjelasan tentang ruminasi, dengan menyadari dan melakukan perubahan gaya hidup sehingga perlahan kamu dapat membebaskan dari ruminasi.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru