Mengenal Sosok Kevin Sanjaya, Pemecah Rekor BWF!

Kevin Sanjaya – SUARA USU
Indiffs – Kevin Sanjaya merupakan salah satu atlet bulu tangkis terbaik asal Indonesia. Namanya semakin dikenal setelah menorehkan beberapa prestasi yang membuat Indonesia bangga. Awalnya ia masuk kategori pemain tunggal putra, kemudian potensinya ternyata unggul dalam Ganda Putra dan terus mendapatkan medali pada kategori tersebut. Berikut ini profil lengkap Kevin Sanjaya Sukamuljo, atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia.
Profil Kevin Sanjaya
- Nama: Kevin Sanjaya Sukamuljo
- Lahir: Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 2 Agustus 1995
- Kebangsaan: Indonesia
- Agama: Kristen
- Tinggi: 1.70 m (557 ft 9 in)
- Berat: 55 kg (121 lb)
- Pegangan tangan: Kanan
- Zodiak: Leo
- Keluarga:
- Sugiarto Sukamuljo (Ayah)
- Winartin Niawati (Ibu)
- Peringkat Tertinggi BWF: 1 (bersama Marcus Gideon)
- Peringkat saat ini BWF: 1 (bersama Marcus Gideon)
Kehidupan Pribadi
Kevin Sanjaya memiliki nama lengkap Kevin Sanjaya Sukamuljo yang lahir pada 2 Agustus 1995. Pria berusia 27 tahun ini lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.
Berkarier sebagai atlet, ia diketahui memiliki tinggi hingga 170 cm dan berat 55 kilogram. Selain menjadi atlet bulu tangkis, ternyata Kevin juga memiliki bisnis. Bisnis yang dijalankannya yakni berupa produk minuman susu bernama Vinion.
Sementara itu mengenai kisah asmara, Kevin menjalin hubungan kekasih dengan putri kolongmerat Hary Tanoesoedibjo, yakni Valencia Tanoesoedibjo. Ia juga baru saja melamar Valencia di Jakarta International Stadium (JIS) pada Selasa (2/8/2022), tepat di hari ulang tahunnya.
Perjalanan Karier
Kevin Sanjaya Sukamuljo atau biasa disapa Kevin lahir di Banyuwangi pada 2 Agustus 1995. Kevin Sanjaya Sukamuljo merupakan putra pasangan Sugiarto Sukamuljo dan Winartin Niawati.
Bakat bermain bulu tangkis Kevin sudah terlihat sejak ia menginjak usia 2,5 tahun. Kevin suka menonton ayahnya yang hobi bermain bulu tangkis di lapangan belakang rumah hingga larut malam.
Saat TK, bakat Kevin di bisang olahraga bulu tangkis semakin menonjol. Cara bermainnya sudah seperti anak yang sudah besar sehingga sang ayah berinisiatif untuk mencari pelatih di Jember untuk melatih Kevin agar Kevin mengetahui dasar-dasar dan teknik bulu tangkis yang benar. Kevin berlatih bulu tangkis seminggu empat kali dan harus bolak balik Banyuwangi-Jember selama setahun. Karena lelah harus bolak-balik Banyuwangi-Jember, sang ayah berinisiatif mencari pelatih yang berada dekat dengan rumah mereka. Kemudian Kevin bergabung di klub PB Sari Agung, Banyuwangi hingga kelas 6 Sekolah Dasar (SD).
Pada 2006, Kevin mengikuti Audisi Umum PB Djarum, namun gagal. Walaupun begitu, Kevin tidak menyerah dan mencoba lagi tahun berikutnya. Untuk memperbaiki kualitas permainan Kevin, sang ayah menambah jam latihan Kevin yang tadinya seminggu empat kali menjadi setiap hari. Akhirnya, Kevin lolos audisi pada 2007 saat masih berusia 11 tahun.
Selama enam tahun bergabung di PB Djarum, Kevin sempat mencoba nomor tunggal. Ia pernah mengalami kekalahan di pertandingan, tapi orang tuanya selalu menyemangati dan mengingatkan Kevin agar tetap semangat dan tidak lupa berdoa. Perlahan prestasi Kevin mulai terlihat hingga terpilih masuk pelatnas Cipayung, Jakarta pada 2013.
Selama empat tahun di pelatnas, Kevin yang baru naik ke tingkat senior pada Desember 2015 sudah menorehkan berbagai prestasi, diantaranya seperti gelar pada Malaysia Masters, India Terbuka, Australia Terbuka, China Terbuka hingga All England bersama Marcus Gideon. Pasangan Kevin Sanjaya-Marcus Gideon menempati peringkat satu dunia versi BWF.
Sebelum berpasangan dengan Marcus Gideon, Kevin Sanjaya pernah dipasangkan dengan Masita Mahmudin dan pernah juga berpasangan Greysia Polli di sektor ganda campuran. Kevin merupakan salah satu pemain yang suka menipu lawan lewat gerakannya, salah satunya dengan melakukan servis flick yang kerap kali membuat lawan emosi.
Prestasi Kevin Sanjaya
- Chinese Taipei Terbuka 2015 (Medali Perak)
- Chinese Taipei Master 2015 (Medali Emas)
- Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 (Medali Perak)
- China Terbuka 2016 (Medali Emas)
- Malaysia Master 2016 (Medali Emas)
- Malaysia Terbuka 2017 (Medali Emas)
- India Terbuka 2017 (Medali Emas)
- All England 2017 (Medali Emas)
- India Terbuka 2017 (Medali Emas)
- Malaysia Terbuka 2017 (Medali Emas)
- Korea Terbuka 2017 (Medali Perak)
- Jepang Terbuka 2017 (Medali Emas)
- Denmark Terbuka 2017 (Medali Perak)
- China Terbuka 2017 (Medali Emas)
- Hongkong Terbuka 2017 (Medali Emas)
- Final BWF Super Series 2017 (Medali Emas)
- India Masters 2018 (Medali Emas)
- India Open 2018 (Medali Emas)
- All England Open 2018 (Medali Emas)
- Indonesia Open 2018 (Medali Emas)
- Japan Open 2018 (Medali Emas)
- Denmark Open 2018 (Medali Emas)
- France Open 2018 (Medali Perak)
- Fuzhou China Open 2018 (Medali Emas)
- Hongkong Open 2018 (Medali Emas)
- Malaysia Masters 2019 (Medali Emas)
- Indonesia Masters 2019 (Medali Emas)
- Indonesia Open 2019 (Medali Emas)
- Japan Open 2019 (Medali Emas)
- China Open 2019 (Medali Emas)
- Denmark Open 2019 (Medali Emas)
- France Open 2019 (Medali Emas)
- Fuzhou China Open 2019 (Medali Emas)
- Kejuaraan Bulutangkis Asia (Medali Perak)
- Indonesia Masters 2020 (Medali Emas)
- All England Open 2020 (Medali Perak)
Fakta Menarik
1. Memecahkan Rekor BWF
Kevin-Mracus, berhasil memecahkan rekor utama pada 2017 dengan meraih tujuh gelar juara super series. Kemudian di tahun berikutnya The Minions sukses meraih delapan gelar BWF World Tour dan membawa pulang satu medali emas Asian Games 2018.
2. Pernah Bermain di Sektor Ganda Campuran
Sebelum berpasangan dengan Marcys Fernanldi Gideon, Kevin sempat berpasangan dengan Greysia Polii, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Della Destiara Haris, hingga Masita Mahmudin. Ketika bermain bersama Greysia Polii, keduanya mampu mengalahkan ganda campuran peringkat satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei pada 2014 lalu.
3. Target Olimpiade
Mendapatkan medali di Olimpiade Tokyo menjadi target tertinggi dalam dunia bulu tangkis, karena digelar empat tahun sekali dan hanya pemain peringkat atas yang dapat mengikutinya. Targetnya pun tercapai untuk bermain di Olimpiade Tokyo 2020, namun sayangnya The Minions gagal usai dihadang wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Tanggapan
Belum ada