Miris! Seorang Ibu Rela Jual Ginjal Demi Bayar Utang Anaknya

Admin 0 Komentar

Seorang ibu yang memiliki 3 anak di Tuban nekat hendak jual ginjal untuk melunasi utang anaknya sebesar Rp200 juta.

INDIFFS.COM – Seorang ibu kepala rumah tangga yang memiliki 3 anak di Tuban nekat hendak jual ginjal. Ia mengaku butuh uang yang banyak untuk melunasi utang anaknya. Total utang yang harus dilunasi mencapai Rp200 juta.

Video viral seorang ibu jual ginjal di pinggir jalan itu di unggah oleh akun Instagram @terang_media, Rabu (23/11).

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh TERANG MEDIA (@terang_media)

“Anaknya terlilit utang pinjol, Ibu di Tuban Jawa Timur jual ginjalnya,” tulis unggahan tersebut.

Kemudian, dalam tayangan video itu terlihat petugas dina sosial menghampiri ibu tersebut yang berada di kawasan Jalan Basuki Rahmat. Petugas dinas sosial Tuban itu mencopot spanduk bertuliskan ginjal dan kemudian dilipat oleh perempuan tersebut.

Diketahui, Enik Ekawati (59) warga Kelurahan Latsari, Tuban, terpaksa membulatkan tekad untuk menjual ginjalnya demi melunasi semua utang-utang anaknya berinisial H.

Setiap hari ibu 3 anak itu duduk di pinggir Jalan Basuki Rahmat sembari membentangkan spanduk ‘Jual Ginjal’ disertai nomor telepon yang bisa dihubungi.

Perempuan paruh baya yang mulanya berjualan gorengan itu pun belakang tidak lagi berdagang. Ia mengaku takut berjualan karena saking banyaknya orang yang mencari anaknya.

Dia juga menceritakan untuk apa anaknya meminjam uang sebanyak itu. Menurut Enik Ekawati anaknya menggunakan uang itu untuk investasi. Tetapi seluruh uang itu menguap tak berbekas karena investasi yang tadinya dikira menguntungkan ternyata bodong.

Total pinjaman anaknya mencapai Rp200 juta. Baik dari aplikasi pinjaman online (pinjol), utang KUR di sebuah bank di Tuban senilai Rp50 juta dengan jaminan BPKB, serta utang di koperasi.

Sejatinya, Enik hanya ingin anaknya pulang. Masalah utang, dia mengira hal itu bisa dibicarakan bersama. Meski nominal utang anaknya itu cukup besar dengan bunga tunggakan yang mungkin sudah berlipat-lipat.

Selama tidak berjualan gorengan dan berniat menjual ginjal, untuk bertahan hidup menggantungkan bantuan anak pertamanya yang sudah berkeluarga. Menurutnya, anak sulung tersebut juga sudah berusaha sekuat tenaga  untuk membantu.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru