Paracetamol: Manfaat, Dosis, Beserta Dengan Efek Samping
INDIFFS.COM – Obat paracetamol atau parasetamol sudah menjadi obat umum yang digunakan banyak orang untuk mengatasi beberapa kondisi kesehatan. Biasanya, obat paracetamol akan memakan waktu selama satu jam setelah konsumsi untuk mulai bekerja. Efeknya akan memakan waktu selama beberapa jam.
Paracetamol juga dikenal dengan nama lain acetaminophen atau asetaminofen. Berikut penjelasan terkait manfaat, dosis, dan efek samping paracetamol yang dilansir dari berbagai sumber.
Manfaat
Paracetamol sebenarnya memiliki manfaat utama, yaitu untuk meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam. Tetapi selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi berbagai macam keluhan lainnya. Berikut ini terdapat beberapa manfaat parasetamol:
1. Meredakan Nyeri
Parasetamol dikenal akan manfaatnya sebagai pereda rasa nyeri atau analgesik. Namun, bagaimana cara kerja paracetamol dalam meredakan rasa nyeri belum di ketahui sepenuhnya. Para peneliti menduga obat ini memiliki efek pada hormon yang disebut prostaglandin yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Sebagian obat pereda rasa nyeri, paracetamol bisa meredakan rasa nyeri ringan hingga sedang di berbagai area tubuh, seperti:
- Sakit kepala
- Sakit gigi
- Sakit punggung
- Nyeri otot
- Radang sendi
Selain itu, paracetamol dapat meredakan rasa nyeri yang muncul akibat menstruasi pada wanita, rasa sakit di beberapa tubuh akibat flu dan pilek, serta nyeri di area suntikan setelah vaksinisasi.
Perlu Anda ingat, paracetamol bukan obat antiinflamasi. Jadi, obat ini hanya bisa meredakan rasa nyeri, tetapi bukan tidak bisa mengurangi pembengkakan atau peradangan.
2. Menurunkan Demam
Selain sebagai obat pereda nyeri atau analgesik, manfaat paracetamol lainnya adalah memiliki sifat antipiretik. Obat antipiretik adalah obat yang mampu menurunkan demam. Paracetamol di duga bisa meningkatkan suhu tubuh dengan cara memengaruhi hipotalamus di otak.
Dosis
Dosis paracetamol akan di sesuaikan dengan bentuk sediaan obat, tujuan penggunaan, berat badan, usia, dan kondisi pasien. Secara umum, berikut dosis parasetamol tablet atau suppositoria untuk meredakan nyeri dan demam, sesuai usia pasien:
- Dewasa: 500-1.000 mg atau 10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam. Dosis maksimal 4.000 mg per hari.
- Bayi dan anak-anak: 10–15 mg/kgBB, tidak 4–6 jam. Dosis tidak boleh lebih dari 15 mg/kgBB per dosis.
Dosis untuk anak-anak berusia dibawah 2 tahun akan di tentukan oleh dokter. Khusus untuk paracetamol infus, dosis dan pemberian nya akan di lakukan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter sesuai kondisi pasien.
Untuk sediaan bentuk lain seperti infus dan suppositoria (melalui anus), dosis akan ditentukan dan di berikan langsung oleh dokter menyesuaikan dengan kondisi pasien.
Efek Samping
Paracetamol umumnya aman di konsumsi dengan dosis tepat. Obat ini jarang menimbulkan efek samping. Akan tetapi, bila ada beberapa efek sampingnya seperti:
- Kulit ruam.
- Reaksi hipersensitivitas.
- Tekanan darah rendah.
- Detak jantung lebih cepat.
- Kelainan darah seperti jumlah sel darah putih yang terlalu rendah atau jumlah sel trombosit yang terlalu rendah.
- Kerusakan hati dan ginjal bila mengonsumsi parasetamol dalam dosis yang terlalu banyak.
Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter bila terjadi efek samping parasetamol yang tergolong serius meliputi:
- Sakit kepala.
- Mual atau muntah.
- Sulit tidur.
- Gatal-gatal.
- Perut bagian atas terasa sakit.
- Urin berwarna gelap.
- Lelah yang tidak biasa.
- Kehilangan nafsu makan.
- Penyakit kuning.
Penggunaan parasetamol dalam jangka panjang dan dosis tinggi tidak di anjurkan karena bisa menyebabkan overdosis. Efek overdosis paracetamol lebih dari 2.000 miligram per hari bisa merusak hati atau organ liver.
Tanggapan
Belum ada