Perbedaan Front End Dan Back End Developer, Jangan Tertukar!

Admin 0 Komentar

Bagi kamu yang berkeinginan menjadi developer harus tahu apa perbedaan dari front end dan back end yang memegang peranan penting dalam web.

INDIFFS.COMFront End dan Back End merupakan dua hal yang berkaitan dengan bagaimana sebuah website maupun aplikasi dapat bekerja dan diakses oleh pengguna. Berkaitan dengan proses web development dan pemrograman, front end adalah apa yang pengguna lihat pada tampilan sebuah website. Sedangkan back end adalah sistem di balik layar yang mengolah database dan juga server.

Dari segi peranan, Front End Developer berperan mengembangkan tampilan situs dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti CSS (Cascading Style Sheets), HTML (Hypertext Markup Language), dan Javascript. Sedangkan untuk Back End Developer bertugas memastikan bahwa sebuah situs dapat berfungsi dan diakses melalui monitoring “di balik layar”.

Berikut ini perbedaan front end dan back end serta perlukah memahami tugas dari setiap peran. Yuk disimak!

1. Cara Kerja

Seorang Front End Developer bertanggung jawab atas komposisi tampilan sebuah website dan aplikasi. Mulai dari isi konten, warna-jenis-ukuran font, gambar, serta tombol-tombol yang terdapat harus membuat pengguna merasa nyaman ketika melihat dan berinteraksi di dalamnya. Sedangkan untuk cara kerja Back End Developer, adalah dengan melakukan kontrol dari sisi server, sistem, dan database. Bahasa pemrograman yang biasanya digunakan dalam back end adalah PHP, Ruby, dan Phyton.

2. Skill

Untuk menjadi seorang front end developer, dibutuhkan kemampuan dasar dalam tiga bahasa pemrograman berikut, HTML, CSS, dan Javascript. Tiga kemampuan ini penting, karena menjadi dasar dalam membuat situs atau aplikasi. HTML dan CSS merupakan bahasa pemrograman dasar yang digunakan untuk membangun situs atau aplikasi. Sementara, Javascript dipilih karena bahasa pemrograman ini mampu membuat elemen interaktif seperti menu atau form.

Selain dua bahasa pemrograman tersebut, untuk menjadi front end dibutuhkan kemampuan mengelola framework dan library. Dua sumber yang sering kali digunakan adalah AngularJs, yang berfungsi untuk mengembangkan aplikasi, dan React.js yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna.

Sedangkan untuk menjadi back end developer diharuskan mahir dalam bahasa pemrograman yang akan ditampilkan di sisi server situs atau aplikasi. Bahasa pemrograman back end yang paling populer adalah PHP, Ruby, dan Python.

Selain itu, back end juga harus menguasai penggunaan perangkat lunak seperti MySQL, Oracle, dan SQL Server. Perangkat lunak ini penting untuk mereka kuasai karena digunakan untuk pengembangan berbasis database.

Sama halnya dengan front end, dalam back end juga dibutuhkan kemampuan menggunakan framework dan library. Pada umumnya, perusahaan mensyaratkan kemampuan menggunakan Express, Django, C#, dan GO.

3. Waktu Kerja

Perbedaan front end dan back end yang ketiga terdapat pada waktu pengerjaannya. Seorang front end developer baru akan memulai pekerjaannya saat UX Designer telah menyelesaikan pekerjaannya. Apabila tidak ada perubahan dari sisi desain UX, maka front end developer dapat segera mengeksekusi bahasa pemrograman pada desain user interface.

Setelah front end developer menyelesaikan pekerjaannya, maka kemudian back end developer mengambil alih pekerjaan. Di mana back end developer menentukan penggunaan instruksi apa saja yang akan diaplikasikan pada desain dan bahasa pemrograman yang digunakan.

Nah, itulah perbedaan front end dan back end yang mungkin bisa kamu pahami. Semoga bermanfaat!

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru