Ponpes Al Zaytun: Deretan Kontroversi Panji Gumilang
INDIFFS.COM – Ponpes Al Zaytun akhir-akhir ini menjadi buah bibir masyarakat karena berbagai kontroversi yang dibuat oleh pemimpin Ponpes Al Zaytun, yaitu Panji Gumilang.
Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau kerap disapa Syekh Panji Gumilang merupakan seorang pimpinan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun yang kini menjadi sorotan publik.
Sosok pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang tak berhenti menjadi sorotan publik, terutama pernyataan-pernyataan kontroversial yang dilontarkan tentang pengajaran ponpesnya yang menyimpang dari ajaran Islam. Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Shalat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik. Berdasarkan rekam jejak digital Ponpes Al Zaytun pernah tersandung kasus menjadi pusat gerakan Negara Islam Indonesia (NII) pada 2011 dan sudah diproses 2 kali oleh Mabes Polri. Selain itu, pengajaran Ponpes Al Zaytun Indramayu juga bertentangan dengan ajaran Islam membuat banyak yang mempertanyakan mengapa Ponpes Al Zaytun masih berdiri.
Deretan Kontroversi Ponpes Al Zaytun
Pernyataan kontroversial dari Panji Gumilang pun langsung mendapat perhatian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu dan MUI Jawa Barat. Berikut deretan kontroversial yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun yang viral di media sosial hingga mendapat kecaman publik.
1. Mengganti Salam Umat Muslim Menjadi Salam Yahudi
Kemudian ia juga pernah menyebut Alquran hanya merupakan karangan Nabi Muhammad.
Panji Gumilang disebut juga pernah mengungkapkan bahwa menunaikan ibadah haji tak perlu ke Tanah Suci, tetapi bisa dilaksanakan di Indonesia.
Menurut MUI, Ponpes Al-Zaytun telah melakukan banyak penyimpangan.
“Contohnya, salam misalnya mengucapkan Assalamualaikum pakai salam Yahudi gitu kan. Terus jangan jauh-jauh pergi ke Mekkah, Indonesia juga tanah suci, nah ujung-ujungnya nanti dia membolehkan haji di sini, itu kan sudah menyimpang itu,” kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar dikutip dari Kompas.com pada Kamis (15/6/2023).
2. Ragukan Kebenaran Alquran, Bukan Berasal dari Kalam Allah
Terbaru, Panji Gumilang kembali melontarkan pernyataan kontroversi saat menyampaikan ceramah di depan santri-santrinya. Melansir video yang diunggah oleh akun TikTok @herypatoeng pada Senin (12/6), pria berusia 76 tahun itu meragukan kebenaran Alquran sebagai kalamullah atau perkataan Allah SWT. Pria yang mengatakan Yahudi adalah keturunan nabi ini berpandangan bahwa kitab suci umat Muslim ini bukan ucapan yang langsung disampaikan oleh Allah, melainkan karangan nabi Muhammad SAW yang didapat dari wahyu. “Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu,” ujar Panji Gumilang dilansir dari VIVA, pada Rabu (13/6/2023).
3. Panji Gumilang Sebut Israel Keturunan Nabi
Panji Gumilang sempat heboh setelah menyanyikan ‘salam Yahudi’. Kini dia memberikan penjelasan bahwa bangsa Israel merupakan keturunan Nabi. Menurut penjelasannya, jika mengetahui silsilah nabi makan Nabi Ibrahim memiliki keturunan yakni Isbat, Suah, Medan, Zimron, Yuksan, dan Median.
4. Azan Nyeleneh di Ponpes Al Zaytun
Tak lama berselang kontroversi bercampurnya jemaah perempuan dan laki-laki saat shalat idul fitri 1444 H lalu. Ponpes Al-Zaytun kembali menuai kontroversi setelah kembali beredar sebuah video yang viral mempelihatkan gaya azan Sholat Jumat yang berbeda dari biasanya. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit yang diunggah oleh akun Youtube Tribun Jateng itu memperlihatkan seorang muadzin yang mengumandangkan azan Sholat Jumat lain dari biasanya.
Lihat postingan ini di Instagram
5. Perbolehkan Praktek Perzinahan dan Bayar Tebusan
Bayar Rp2 Juta untuk Tebus Dosa, pernyataan kontroversi soal diperbolehkannya berzina tersebut diungkapkan Herri Pas terkait sejumlah penyimpangan di Pondok pesantren Al-zaitun, Indramayu, Jawa Barat, dalam sebuah podcast di kanal Youtubenya. Menurut salah seorang narasumber yang ia wawancarai di podcastnya, terungkap jika berzina diperbolehkan jika memiliki banyak uang untuk melakukan penebusan dosa.
6. Salat Idul Fitri Campur Pria dan Wanita
Salat Idul Fitri di tempat itu jadi viral di media sosial karena shaf berjarak, hingga campurkan laki-laki dan perempuan.
Tanggapan
Belum ada