Profil Johnny G. Plate, Menkominfo yang Jadi Sorotan Publik
Indiffs – Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo terutama sang menteri, Johnny G Plate, kini mendapat sorotan utama dari masyarakat usai getol menggalakan aturan terkait Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.
Sebagai imbas aturan tersebut, beberapa situs besar seperti Steam hingga PayPal diblokir per Sabtu (30/7/2022) lantaran urung mendaftar ke Kominfo sebagai PSE Lingkup Privat.
Aturan tersebut juga tak lepas dari kehadiran sosok Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang mencanangkan penggalakan PSE , yakni Johnny Gerard Plate.
Profil Johnny G Plate
- Nama Lengkap: Johnny Gerard Plate
- Tempat Tanggal Lahir: Ruteng, Nusa Tenggara Timur 10 September 1956
- Almamater: Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Katolik Atma Jaya
- Gelar: Sarjana Ekonomi
- Instagram: @johnnyplate
- Twitter: @PlateJohnny
Pendidikan
- 1962-1968, SD, SDN 1 REO, Manggarai NTT
- 1968-1971, SLTP, SMP ST. PIUS XII KISOL, Manggarai, NTT
- 1971-1974, SLTA, SMAN 1 Ruteng, Manggarai, NTT
- 1981-1986, S1, Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta
Karir
- Riwayat Organisasi:
-
- 1980-1985, PMKRI, Jakarta
- 1980-1985, MENWA Batalyon XI Mahajaya, Jakarta
- 1985-2013, PMKRI, Anggota Dewan Pertimbangan, Jakarta
- 2010-2013, PKDI, Ketua Dewan Pertimbangan, Jakarta
- 2012-2013, PDKI, Ketua Mahkamah, Jakarta
- 2010-2013, Dewan Kehormatan, ISKA, Jakarta
- 2012-2015, Presidium Pusat Pemuda Katolik, Penasihat Awam, Jakarta
- Riwayat Pekerjaan:
-
- 1982-1992, PT Anugerah Group, Finance Department
- 1992-1996, PT Anugerah Group, Operation Manager
- 1996-1998, PT Dwipangga Group, Deputy Presiden
- 1998-2000, PT Gajendra Adhi Sakti, Direktur Utama
- 2005-2011, PT PJB Power Service, Komisaris
- 2005-2013, Bima Palma Group, Group CEO
- 2005-2013, PT Air Asia, Komisaris
- 2006-2013, PT Mandosawu Putratama Sakti, Chairman
- 2007-2013, PT Aryan Indonesia, Komisaris Utama
- 2012-2013, PT Air Asia Investama, Direktur Utama.
Fakta Menarik Johnny
1. Ikuti Berbagai Organisasi
Ketika masih menjadi mahasiswa, ia aktif dalam beberapa organisasi di antaranya adalah PMKRI dan Menwa Batalyon XI Mahajaya, Jakarta. Setelah lulus kuliah, Johnny sempat menjadi Anggota Dewab Pertimbangan PMKRI. Setelah itu, sejak 2010 silam, ia sempat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan PKDI (Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia) dan Ketua Mahkamah ISKA, Jakarta.
2. Memulai Dari Alat Perkebunan
Selain aktif di sejumlah kelompok, Johnny kemudian mulai berbisnis awal di 1980an dengan menawarkan berbagai alat perkebunan. Pasalnya, sejumlah pembukaan perkebunan dilakukan di Kalimantan dan Papua. Setelah itu, ia pun berekspansi ke maskapai yang kemudian membuat Johnny sempat menjadi komisaris PT Indonesia Air Anda. Selain itu, Johnny juga sempat bekerja di PT Anugerah Group, PT Dwipangga Group, PT Gajendra Adhi Sakti, PT PJB Power Service, Bima Palma Group, hingga akhirnya di PT Air Asia.
3. Asli NTT
Johnny merupakan warga asli Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Ruteng. Lahir pada 10 September 1956, Johnny bersekolah di SDN REO I, SMP ST Pius XII Kisol. Setelah itu, Johnny melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Ruteng. Setelahnya, Johnny memilih untuk bergabung ke Taruna Akademi Ilmu Pelayaran RI (AIP). Tak berapa lama, baru Johnny mendapatkan gear sarjana dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
4. Skandal Hingga Menteri Jokowi
Pada 2014 lalu, setelah menjabat sebagai anggota DPR periode 2014-2019, namanya sempat tersandung. Namanya mencuat setelah salah satu persahaan miliknya, Serenity Pacific Ltd. tercantum dalam Panama Papers. Meski begitu hal tersebut tidak menghalangi Presiden Jokowi untuk menempatkan Johnny sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Rudiantara sejak tahun 2019.
Johnny juga terseret dalam keputusan Kominfo untuk tetap memblokir sejumlah website. Sedangkan sejumlah platform tersebut memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia.
5. Karier di Dunia Politik
Sementara di dunia politik, awalnya Johnny bergabung dengan PKDI pada tahun 2013 silam bahkan hingga diangkat menjadi Ketua Mahkamah PKDI. Setelah itu, ia pindah ke Partai NasDem dan menjadi Sekretaris Jenderal. Pada 2014 silam, Johnny mendaftarkan diri menjadi anggota legislatif dari Partai Nasdem di daerah pemilihan NTT I.
Tanggapan
Belum ada