Rusia Klaim Lenyapkan Ratusan Tentara Ukraina Dalam Sehari

Admin 0 Komentar

Militer Rusia mengklaim telah membunuh 600 tentara Ukraina dalam serangan rudal terhadap sebuah barak yang digunakan Kyiv.

INDIFFS.COM – Militer Rusia mengklaim telah membunuh 600 tentara Ukraina dalam serangan rudal terhadap sebuah barak yang digunakan Kyiv. Serangan itu disebut Moskow sebagai pembalasan atas kematian puluhan tentaranya dalam serangan roket pekan lalu.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, serangan rudal menghantam sejumlah gedung di Ukraina Timur. Gedung tersebut adalah tempat penampungan sementara pasukan Ukraina.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan rudal besar-besaran di Krematorsk menghantam barak militer. “Ada lebih dari 700 personel militer Ukraina di asrama 28 dan lebih dari 600 personel militer Ukraina di asrama 47,” ungkap kementerian tersebut.

Kemudian, dia menegaskan kembali bahwa serangan terhadap angkatan bersenjata Ukraina itu menjadi bagian dari operasi serangan balasan.

“Menanggapi serangan ilegal yang dilakukan oleh rezim Kyiv di pangkalan militer sementara Rusia di pemukiman Makeyevka Republik Rakyat Donetsk pada menit pertama Januari 2023, komando kelompok gabungan pasukan militer Rusia melakukan operasi pembalasan,” tambahnya.

Namun, pihak Ukraina membantah klaim Rusia tersebut, menyebutnya sebagai sebuah “propaganda” Kremin.

“Ini bagian lain dari propaganda Rusia,” ujar Serhiy Cherevaty, dikutip dari BBC.

Walikota Kramatorsk Oleksandr Honcharenko mengungkapkan dua gedung sekolah dan delapan apartemen ditembak semalam. Foto-foto yang ia unggah tidak menunjukkan skala serangan yang diklaim Rusia atau ada orang di dalam ketika gedung-gedung tersebut ditembak.

“Akhir-akhir ini dunia kembali melihat kebohongan Rusia bahkan ketika menarik perhatian pada situasi di garis depan dengan pernyataannya sendiri,” ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

“Rusia menembaki Kherson dengan amunisi pembakar tepat setelah Natal. Tembakan ke Krematorsk dan kota-kota lainnya di Donbas diarahkan ke lokasi-lokasi sipil. Tepat ketika Moskow seharusnya melaporkan ‘keheningan’ tentaranya,” lanjut Zelenskyy.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru